15.4.24

E1 Review Jurnal Perilaku dan Pengelolaan Sampah Abdul Basit Cahyana

 Review Jurnal Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali

Mata Kuliah: Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Abdul Basit Cahyana 22310410166

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Topik

Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar, Provinsi Bali

Sumber

Sukerti, Ni Luh Gede. Sudarma, I Made. Pujaastawa, I.B.G. 2017. “Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah dam Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Provinsi Bali”. Ecothropic. Vol. 11 No. 2 Th. 2017. p-ISSN: 1907-5626, e-ISSN: 2503-3395.

Permasalahan

Permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup yang menjadi perhatian dunia dan perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius agar tidak menimbulkan dampak yang membahayakan. Semua orang tidak terlepas dari permasalahan sampah karena setiap individu dapat menghasilkan sampah dari aktivitasnya. (Azkha, 2007).

Tanpa pengaruh stimulus yang diterima perilaku manusia tidak akan muncul dengan sendirinya, baik itu merupakan stimulus eksternal maupun internal. Stimulus yang diterima sebagian besar perilaku manusia merupakan akibat dari respon terhadap stimulus eksternal (Bimo, 1999). Oleh karena itu, variabel terpenting dalam pengelolaan sampah berasal dari perilaku masyarakat, dan keberhasilannya harus didukung dengan tingkat kesadaran masyarakat

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku masyarakat di Kota Denpasar dalam pengelolaan sampah, mengetahui hubungan faktor internal yang meliputi pengetahuan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan waktu luang terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, serta mengetahui hubungan faktor eksternal yang meliputi sarana dan prasarana, sosialisasi serta penegakan hukum terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Isi

Pada jurnal ini membahas mengenai bagaimana perilaku Masyarakat di Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali dalam melakukan pengelolaan sampah. Serta bertujuan untuk mengevaluasi hubungan perilaku pengelolaan sampah masyarakat dengan faktor-faktor internal meliputi: pengetahuan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan waktu luang. Serta faktor-faktor eksternal, meliputi: Sarana dan prasarana, sosialisasi, serta penegakan hukum  terhadap perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan desain cross sectional, dimana data seluruh variabel dikumpulkan dalam pada waktu yang sama dengan objek pupulasi sebagai sampel dalam penelitian merupakan ibu rumah tangga yang bertempat tonggal dan menetap, serta memiliki KTP (sebagai penduduk)  di Kecamatan Denpasar Timur. Jumlah sampel dotentukan dengan menggunakan perhitungan rumus Slovin sebanyak 100 responded, penentuan sapel dilakukan secara startified random sampling. Jumlah masing-masing sampel setiap lokasi menggunakan proportionate sampling dengan besaran sampel setiap area (desa/kelurahan) ditentukan menggunakan metode Taro Yamane.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa karakteristik responden, perilaku responden, 4 indikator dalam faktor internal (pengetahuan, Tingkat Pendidikan, pendapatan masyarakat, waktu luang), dan 3 indikator dalam faktor eksternal (sarana prasarana, penegakan hukum, dan sosialisasi pengelolaan sampah). Data sekunder yang digunakan adalah gambaran geografi dan data kependudukan di Kecamatan Denpasar Timur dari DLHK Kota Denpasar, situs internet, gambaran geografi, jurnal, literatur, skripsi, tesis serta laporan yang berkaitan dengan penelitian.

Metode Analisa menggunakan tahapan, metode Analisis deskriptif, metode Analisis inferensia. Instrumen penelitian meliputi, kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil

Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Denpasar Timur.

Menunjukan bahwa 51% responden melakukan pengelolaan sampah melalui prinsip swakelola, 24% membuang ke TPS resmi, 15% diambil oleh petugas atau truk sampah, 10% responden masih melakukan pengelolaan sampah dengan cara membakar sampah di lahan kosong. Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa indikator tertinggi adalah memilah sampah organik dan anorganik yaitu 0.896, yang berarti indikator tersebut memiliki hubungan paling kuat terhadap perilaku responden dalam mengelola sampah rumah tangga, sedangkan indicator menghindari membakar sampah kering atau basah di lahan kosong memiliki kategori terkecil, yaitu sebesar 0.527, artinya indicator tersebut memiliki peranan terendah terhadap perilaku responden dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Hubungan Faktor Internal yang Meliputi Pengetahuan, Tingkat Pendidikan, Pendapatan, dan Waktu Luang Terhadap Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah.

Pada poin ini didapat bahwa indikator pengetahuan masyarakat memiliki kategori paling tinggi (0.738) artinya indikator tersebut memiliki hubungan paling dominan terhadap variabel faktor internal sedangkan indikator pendidikan memiliki kategori terkecil (0.537) memiliki hubungan paling rendah dengan variabel internal. Disebutkan (Dewi, 2010) bahwa pengetahuan memberikan pengaruh terhadap partisipasi masyarakat yang terbukti pada 27.78% responden yang tidak memiliki pengetahuan tentang cara pengelolaan sampah tidak melakukan pengelolaan sampah.

Hubungan Faktor Eksternal yang meliputi Faktor–Faktor Sarana dan Prasarana Persampahan, Sosialisasi dan Penegakan Hukum Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah.

 

Pada faktor eksternal menunjukan bahwa kategori paling tinggi (0.962) adalah indikator penegakan hukum yang memiliki faktor paling besar dalam variabel eksternal sedangkan indikator sosial menjadi faktor paling kecil pada variabel eksternal sebesar 0.536

 

Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1.  Perilaku Masyarakat di Kecamatan Denpasar Timur dalam mengelola sampah rumah tangga sudah dalam kategori baik, yang ditunjukan oleh kemauan Masyarakat untuk melakukan pewadahan sampah secara mandiri, melakukan pemilahan sampah organic dan anorganik, menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).

2. Tingkat pengetahuan Masyarakat merupakan kategori tertinggi dalam variabel internal yang menentukan perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah, diikuti indikator lainnya yaitu, pendapatan, waktu luang dan yang terkecil adalah adalah kategori tingkat pendidikan.

3.  Penegakan hukum menjadi kategori tertinggi dalam variabel eksternal yang paling berperan dalam meningkatkan kesadaran perilaku Masyarakat dalam pengelolaan sampah diikuti sarana dan prasarana, serta indicator terkecil dalam variabel eksternal yaitu sosialisasi.

Diskusi

Tingkat pengetahuan Masyarakat menjadi salah satu faktor yang besar mempengaruhi dalam perilaku Masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah, oleh karena itu, urgensi dalam sosialisasi serta penyuluhan mengenai pengelolaan sampah menjadi salah satu kunci yang harus dilakukan untuk dapat terlaksananya Masyarakat yang yang peduli lingkungan  melalui pengelolaan sampah, serta peran dari elemen Masyarakat, pemerintah daerah, penegak hukum dan instrument-instrumen Masyarakat lainnya hendaknya selalu berjibaku dalam mewujudkan Masyarakat yang pro-lingkungan hidup serta mau dan mampu melakukan pengelolaan sampah.

0 komentar:

Posting Komentar