Mata
Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi
Tugas
: Esai 2 Meringkas Jurnal Work Performance
Meringkas
Jurnal : Burnout dan Dimensi
Kepribadian Conscientiousness
terhadap Performansi Kerja Karyawan
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA
Arti
Muizzah Aisyawati (23310410038)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Kelelahan
kerja, Performansi kerja, kesadaran, dan karyawan |
Sumber |
Syakarofath,
N, A. (2019). Burnout dan Dimensi Kepribadian Conscientiousness terhadap
Performansi Kerja Karyawan. PSYCHOPOLYTAN
(Jurnal Psikologi). 3(1), Agustus 2019, 1-8. |
Permasalahan |
Permasalahan utama dalam penelitian tersebut adalah pengaruh burnout dan kepribadian conscientiousness pada performansi kerja individu. Kondisi rendahnya daya saing dalam berbagai bidang di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya stress kerja. Stress kerja yang dialami karyawan dapat berdampak positif dan negatif. Stress kerja yang dialami karyawan erat kaitannya dengan burnout. Dampak negatif dari burnout merujuk pada keterlibatan kerja yang rendah. Burnout ini dapat berkontribusi pada kecemasan. Sedangkan conscientiousness adalah kepribadian yang memiliki hubungan dengan kehati-hatian seseorang dalam bertindak. Dalam hal ini conscientiousness memiliki peran penting dalam meminimalkan burnout yang timbul. |
Tujuan Penelitian |
Berdasarkan
jurnal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk menguji signifikansi burnout dan kepribadian conscientiousness yang dapat mempengaruhi performansi kerja individu. |
Isi |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hasil deskripsi seluruh subjek penelitian adalah
dari 70 subjek, 36 orang mengalami burnout yang termasuk dalam kategori tinggi dan 34 orang lainnya termasuk dalam kategori rendah. Selanjutnya, pada tingkat
kepribadian conscientiousness
sebanyak 33 orang berada dalam kategori tinggi sebanyak 47,1% dan 37 orang
lainnya atau 51,9% memiliki dimensi kepribadian conscientiousness yang rendah. Dalam performansi kerja, ada 42 orang karyawan yang dinilai memiliki performansi kerja yang tinggi sedangkan 28 orang lainnya dinilai memiliki performansi kerja rendah. Diketahui hasil dari perhitungan regresi berganda burnout, kepribadian conscientiousness
dan performansi kerja memiliki nilai signifikansi 0,000 (p˂0,01) dengan R
square 0,219. Artinya, secara simultan kedua variabel yang diteliti berperan
terhadap performansi kerja dengan sumbangan efektif sebesar 21,9%. |
Metode |
· Penelitian ini
dilakukan dengan metode kuantitatif. Subjek penelitian 70 orang yang berstatus
karyawan di perusahaan yang ada di Kabupaten Pamekasan, terdiri dari 53
karyawan perempuan dan 17 karyawan laki-laki. · Teknik
pengumpulan sampel menggunakan purposive
sampling. Data dikumpulkan dengan
menggunakan dua skala yaitu skala burnout Maslach Burnout Inventory (MBI) yang dikembangkan oleh Maslach dan
Jackson (1981) untuk mengukur burnout
(α = 0,891). · Dalam penelitian ini untuk mengukur
conscientiousness menggunakan skala hasil pengembangan oleh john dan Srivastava (1999) ( α =
0,829). Sedangkan untuk mengukur performansi kerja menggunakan self report perorangan berupa evaluasi atau penilaian yang dimiliki
oleh perusahaan. |
Hasil |
Berdasarkan
analisis data yang dilakukan didapatkan hasil bahwa burnout dan kepribadian conscientiousness
secara bersama-sama dapat berperan terhadap performansi kerja. |
Diskusi |
Jurnal
tersebut menunjukkan bahwa burnout
dan kepribadian conscientiousness
secara bersama-sama dapat berperan terhadap performansi kerja. Dalam hal ini
performansi kerja adalah aspek penting dalam tercapainya tujuan organisasi.
Individu dengan level conscientiousness
yang tinggi menunjukkan perilaku terorganisir, dapat diandalkan, pekerja
keras, tepat waktu, dan berambisi. Hal ini
dianggap sebagai faktor penentu terhadap peningkatan performansi kerja
karyawan. Kondisi burnout yang
dialami individu meski memiliki kecenderungan dampak yang negatif terhadap
perilaku kerja. Namun, apabila berinteraksi bersamaan dengan kepribadian conscientiousness maka efek negatif
dapat diminimalkan. Seseorang dengan tingkat conscientiousness yang cukup baik dapat membantu seseorang untuk
lebih fokus mencapai prestasi. Kepribadian conscientiousness ini membantu
seseorang untuk menetralisir burnout yang timbul akibat dari stress kerja.
Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda dalam menghadapi burnout tergantung dari kontribusi
dimensi kepribadian conscientiousness
pada karyawan yang bersangkutan. |
0 komentar:
Posting Komentar