28.3.24

Esai 2 - Meringkas Jurnal Work Performance

 

Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Tugas : Esai 2 Meringkas Jurnal Work Performance

Meringkas Jurnal : Burnout dan Dimensi Kepribadian Conscientiousness terhadap Performansi Kerja Karyawan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta MA


Arti Muizzah Aisyawati (23310410038)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Topik

Kelelahan kerja, Performansi kerja, kesadaran, dan karyawan

Sumber

Syakarofath, N, A. (2019). Burnout dan Dimensi Kepribadian Conscientiousness terhadap Performansi Kerja Karyawan. PSYCHOPOLYTAN (Jurnal Psikologi). 3(1), Agustus 2019, 1-8.

Permasalahan

Permasalahan utama dalam penelitian tersebut adalah pengaruh burnout dan kepribadian conscientiousness pada performansi kerja individu. Kondisi rendahnya daya saing dalam berbagai bidang di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya stress kerja. Stress kerja yang dialami karyawan dapat berdampak positif dan negatif. Stress kerja yang dialami karyawan erat kaitannya dengan burnout. Dampak negatif dari burnout merujuk pada keterlibatan kerja yang rendah. Burnout ini dapat berkontribusi pada kecemasan. Sedangkan conscientiousness adalah kepribadian yang memiliki hubungan dengan kehati-hatian seseorang dalam bertindak. Dalam hal ini conscientiousness memiliki peran penting dalam meminimalkan burnout yang timbul.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan jurnal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk menguji signifikansi burnout dan kepribadian conscientiousness yang dapat mempengaruhi performansi kerja individu.

Isi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil deskripsi seluruh subjek penelitian adalah dari 70 subjek, 36 orang mengalami burnout yang termasuk dalam kategori tinggi dan 34 orang lainnya termasuk dalam kategori rendah. Selanjutnya, pada tingkat kepribadian conscientiousness sebanyak 33 orang berada dalam kategori tinggi sebanyak 47,1% dan 37 orang lainnya atau 51,9% memiliki dimensi kepribadian conscientiousness yang rendah. Dalam performansi kerja, ada 42 orang karyawan yang dinilai memiliki performansi kerja yang tinggi sedangkan 28 orang lainnya dinilai memiliki performansi kerja rendah. Diketahui hasil dari perhitungan regresi berganda burnout, kepribadian conscientiousness dan performansi kerja memiliki nilai signifikansi 0,000 (p˂0,01) dengan R square 0,219. Artinya, secara simultan kedua variabel yang diteliti berperan terhadap performansi kerja dengan sumbangan efektif sebesar 21,9%.

Metode

·       Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Subjek penelitian 70 orang yang berstatus karyawan di perusahaan yang ada di Kabupaten Pamekasan, terdiri dari 53 karyawan perempuan dan 17 karyawan laki-laki.

·       Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua skala yaitu skala burnout Maslach Burnout Inventory (MBI) yang dikembangkan oleh Maslach dan Jackson (1981) untuk mengukur burnout (α = 0,891).

·       Dalam penelitian ini untuk mengukur conscientiousness menggunakan skala hasil pengembangan oleh john dan Srivastava (1999) ( α = 0,829). Sedangkan untuk mengukur performansi kerja menggunakan self report perorangan berupa evaluasi atau penilaian yang dimiliki oleh perusahaan.

Hasil

Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapatkan hasil bahwa burnout dan kepribadian conscientiousness secara bersama-sama dapat berperan terhadap performansi kerja.

Diskusi

Jurnal tersebut menunjukkan bahwa burnout dan kepribadian conscientiousness secara bersama-sama dapat berperan terhadap performansi kerja. Dalam hal ini performansi kerja adalah aspek penting dalam tercapainya tujuan organisasi. Individu dengan level conscientiousness yang tinggi menunjukkan perilaku terorganisir, dapat diandalkan, pekerja keras, tepat waktu, dan berambisi. Hal ini dianggap sebagai faktor penentu terhadap peningkatan performansi kerja karyawan. Kondisi burnout yang dialami individu meski memiliki kecenderungan dampak yang negatif terhadap perilaku kerja. Namun, apabila berinteraksi bersamaan dengan kepribadian conscientiousness maka efek negatif dapat diminimalkan. Seseorang dengan tingkat conscientiousness yang cukup baik dapat membantu seseorang untuk lebih fokus mencapai prestasi. Kepribadian conscientiousness ini membantu seseorang untuk menetralisir burnout yang timbul akibat dari stress kerja. Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda dalam menghadapi burnout tergantung dari kontribusi dimensi kepribadian conscientiousness pada karyawan yang bersangkutan.

 

0 komentar:

Posting Komentar