29.12.23

Ujian Akhir Semester - Psikologi Inovasi - Fariha Aulia Syahda - 21310410092

 Ujian Akhir Semester Psikologi Inovasi 

Fariha Aulia Syahda 

21310410092 

Dosen Pengampu: 

Dr. Arundati Shinta, Dra., MA. 

Prodi Psikologi Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 


Psikologi positif sangat dipengaruhi oleh pendekatan humanistik. Istilah psikologi positif pertama kali dikemukakan oleh Maslow yang mengatakan bahwa psikologi sendiri tidak memberikan pemahaman yang akurat tentang potensi manusia. Lebih lanjut Maslow menjelaskan bahwa psikologi lebih menjelaskan ke sisi negatif manusia dibandingkan sisi positifnya; menggali terlalu banyak kekurangan, kelainan, dan keburukan manusia, namun terlalu sedikit menggali potensi, bakat, aspirasi yang dapat dicapai, atau kondisi psikologis tertinggi manusia (Yudhawati, 2018). Dalam mata kuliah psikologi inovasi mempelajari banyak perubahan, salah satunya dengan cara melakukan kegiatan perubahan diri selama 8 minggu. Persepsi yang muncul pertama kali dalam pemikiran mahasiswa berbeda-beda, jika mereka yang tidak terbiasa melakukan aktivitas olahraga akan terasa sangat berat sehingga sebelum memulai sudah mengalami stress karena tugas yang dilakukan memakan waktu yang cukup lama, terlepas itu mahasiswa juga memiliki aktivitas terkait akademik di perkuliahan yang harus dilakukan. Sedangkan bagi mereka yang terbiasa melakukan aktivitas olahraga maka terasa mudah untuk melakukannya dan tetap bisa menjalankan aktivitas perkuliahan dengan baik. Bagi mahasiswa yang merasa kesulitan dan memiliki persepsi bahwa tugas itu terlalu berat maka dirinya merasa bahwa hal tersebut diluar normal, lalu yang terjadi adalah stress lalu dirinya akan mencoba untuk melakukan coping agar hal tersebut tetap bisa tercapai dalam hal ini mahasiswa juga ada yang bisa melewati fasenya dan ada juga yang masih terus berada di tahap stress yang berkelanjutan, akan tetapi bagi mahasiswa yang berpresepsi bahwa hal itu tetap berada di batas normal maka akan tetap stabil atau merasa bahwa hal itu bukan merasa beban buat mereka (Shinta, 2013).  

Psikologi positif yang dipelopori oleh Seligman berfokus pada aspek positif manusia. Ia lebih memperhatikan kelebihan dan keutamaan yang dapat membuat seseorang atau sekelompok orang berhasil dalam hidup atau mencapai tujuan hidup sehingga menjadi bahagia. Ada kecenderungan untuk menekankan aspek negatif atau sakit mental manusia dalam suatu kajian ilmu memang memberi manfaat yang besar untuk menyelesaikan permasalahan mental individu. Namun, seligman telah menunjukkan potensi kelemahannya: kecenderungan untuk memandang manusia sebagai sesuatu yang tidak penting seorang yang diganggu oleh gangguan psikologis. Karena itu, konsep pilihan, kehendak bebas, dan keberanian sering kali terjalin dalam diskusi dan kontemplasi. Mengejar kebijaksanaan, kebajikan, keadilan, dan pengasuhan spiritual merupakan aspek integral dari individu yang utuh. Diabaikan dan dilupakan, tindakan mencoba dilupakan begitu saja. Menjalani kehidupan yang bermakna dan menyenangkan adalah tujuan akhir. Sayangnya, hasil dari upaya untuk mencapai hal ini sering kali bisa berupa stres yang luar biasa dan rasa frustrasi.  

Kecenderungan manusia untuk mengalami pertumbuhan seringkali terlihat meningkat. Bagi individu tertentu, menemukan kebahagiaan dan makna hidup merupakan cita-cita yang tulus. Hal ini dianggap sebagai topik terlarang. Alasannya adalah karena memang demikian Tetap ada di tengah ketakutan yang membayangi, terlepas dari keberadaannya. Meskipun kehidupan mereka diklaim dipenuhi dengan kebahagiaan, kenyataannya mereka sebenarnya cukup jauh satu sama lain (Usman, 2018). Evaluasi yang dilakukan dari hasil kegiatan perubahan diri tersebut untuk penulis sendiri merasa senang karena terdapat perubahan dari kegiatan yang dilakukan yaitu tubuh merasa sehat dan mendapatkan tujuan yang penulis inginkan, memang dalam proses yang dilakukan banyak sekali kendala seperti kurangnya waktu, terbagi dengan jam kuliah lain, pekerjaaan, tugas dan lain-lain, akan tetapi jika kita kaitkan dari teori Seligman maka kita akan mengambil langkah positif dalam kesulitan tersebut dan penulis merasa bangga setidaknya tujuan sudah tercapai walaupun banyak sisi negatif yang sudah terlewati.  

Kegiatan perubahan diri ini juga bisa menjadi program berkelanjutan dikarenakan kegiatan ini banyak sekali memberi manfaat mungkin awalnya tugas ini hanya menjadi patokan untuk syarat ujian akhir saja, akan tetapi tugas ini bisa lebih bisa memberi manfaat daripada itu sehingga jika kegiatan ini dilakukan untuk berkelanjutan tentu saja dampaknya sangat baik, yaitu dengan syarat bisa lebih meminimalisir waktu dan tidak terpaku dalam melakukan olahraga.  

DAFTAR PUSTAKA 

Shinta, A. (2013). PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN. Komunitas Menulis UP45. http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html 

Usman, J. (2018). Konsep Kebahagian Martin Seligman. Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin Dan Filsafat, 13(2), 359–374. https://doi.org/10.24239/rsy.v13i2.270 

Yudhawati, D. (2018). Implementasi Psikologi Positif Dalam Pengembangan Kepribadian Mahasiswa Implementation of Positive Psychology in Development of Students Personality. Psycho Idea, 16(2), 111–118. 


0 komentar:

Posting Komentar