29.12.23

Perubahan Positif yang Menciptakan Kebahagiaan

 

Perubahan Positif yang Menciptakan Kebahagiaan

Nama : Nurul Mawaddah

NIM : 21310410028

Essai Ujian Akhir Semester 5

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu : Dra. Arundati Sinta, S.Psi., M.Psi.

 

Ketika kita berbicara tentang perubahan, itu bukan hanya perubahan dalam penampilan fisik atau gaya hidup, tetapi juga perubahan dalam jiwa dan pandangan hidup. Cerita-cerita tentang transformasi pribadi membuktikan bahwa perubahan bukanlah sekadar proses, melainkan perjalanan yang menginspirasi.

Proses terjadinya persepsi dimulai dari adanya objek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera. Stimulus yang diterima alat indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang dirasa. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk (Walgito, 2010).

Persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen agar mahasiswa melakukan kegiatan perubahan diri melalui kegiatan olah raga secara teratur selama minimal 8 minggu dapat memengaruhi sejauh mana mereka menerapkan perilaku berolahraga secara teratur. Jika mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap manfaat perubahan diri melalui olahraga, kemungkinan besar mereka akan lebih termotivasi untuk mengikuti petunjuk dosen dan menjalani kegiatan olahraga sesuai dengan yang diinstruksikan. Sebaliknya, persepsi negatif atau kurangnya pemahaman terhadap manfaatnya dapat menghambat keterlibatan mereka dalam kegiatan tersebut.

Diri merupakan serangkaian persepsi-persepsi, keyakinan-keyakinan yang mengorganisir mengenai diri sendiri. Didalamnya termuat kesadaran akan siapa saya, apa yang saya lakukan, yang keseluruhannya akan mewarnai persepsi terhadap dunia luar sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkah laku yang muncul. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua tingkah laku yang muncul dari individu merupakan hasil proses persepsi bebas yang dibangun dan diarahkan oleh individu sesuai dengan dirinya. Jadi diri sekalipun tidak secara langsung mempengaruhi tingkah laku juga berfungsi sebagai objek dari sikap serta perasaan-perasaan, sekalipun juga berfungsi sebagai proses yang mengarahkan dan membangun tingkah laku.

Pada awalnya saya merasa kesulitan untuk mengikuti instruksi tersebut, saya merasa terpaksa untuk selalu rutin melakukan kegiatan olahraga hanya agar mendapatkan nilai dari dosen. Namun, setelah beberapa minggu saya merasakan manfaat dari kegiatan tersebut, dengan berolahraga saya mendapatkan tubuh yang bugar dan ideal seperti yang saya impikan. Sejak saat saya menyadari manfaat positif dari kegiatan tersebut saya menjadi termotivasi dan bersemangat untuk terus rutin melakukannya bukan hanya sekedar untuk mendapatkan nilai saja.

Memang tidaklah mudah untuk melakukan perubahan diri jika kita belum merasakan atau memikirkan manfaat positif dari hal tersebut namun, dengan tekad yang kuat dan memiliki mindset positif terhadap perubahan diri, maka perubahan yang diinginkan akan dapat tercapai. Ketika dapat meraih pencapaian yang diharapkan Bahagia rasanya. Setiap perilaku dan upaya yang dilakukan oleh manusia sesungguhnya mengarah pada pencapaian kebahagiaan. Kebahagiaan menurut Seligman adalah kondisi ketika individu mengetahui kekuatan atau kelebihan yang dimiliki lalu berusaha mengembangkan dan menerapkan hal tersebut pada kehidupan masing-masing. Menurutnya, kebahagiaan adalah sumber motivasi mendasar bagi manusia.

Sangat mungkin untuk kegiatan tersebut terus berelanjut, karena dengan melakukannya saya sudah mendapatkan kebahagiaan atas hasil yang sudah tercapai. Ketika dijalani dengan senang hati maka kegiatan tersebut akan terus ditekuni dan dijalankan hingga benar-benar mendapatkan kepuasan dari hasil yang sudah dicapai. Tidak ada syarat-syarat tertentu untuk melanjutkan kegiatan yang sudah dirutinkan untuk perubahan diri yang positif.

 

DAFTAR PUSTAKA

Seligman, Martin E.P. Authentic Happiness: Using The New Positive Psychology To Realize Your Potential For Lasting Fulfillment. New York: The Free Press, 2002.

Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

0 komentar:

Posting Komentar