28.12.23

Persepsi Terhadap Motivasi Dalam Perubahan Diri

 Persepsi Terhadap Motivasi Dalam Perubahan Diri 




PSIKOLOGI INOVASI (Essay UAS)

Semester Ganjil T.A 2023/2024

Oleh :

Alita Dwi NurAini (21310410080)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Perubahan diri merujuk pada kemampuan individu dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya dan lingkungannya. Proses penyesuaian diri melibatkan respon mental dan tingkah laku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, mengatasi ketegangan, frustrasi, dan konflik secara sukses, serta menghasilkan hubungan yang harmonis antara kebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup.( Ermayanti, S., & Abdullah, S. M. (2007).


merujuk pada persepsi  terhadap intruksi  perubahan diri melalui olahraga dapat memengaruhi respons dan perilaku yang beragam. Jika hal tersebut dipandang secara positif dan memahami manfaatnya, memungkinka untuk lebih termotivasi dan patuh terhadap instruksi tersebut. secara  konsisten menjalani kegiatan olahraga selama waktu yang ditentukan. Sebaliknya, persepsi negatif atau melihat dari sudut negatif dapat menghambat partisipasi dan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan memperhatikan persepsi guna meningkatkan efektivitas instruksi dan mencapai tujuan perubahan perilaku yang diinginkan.

tentunya dalam kegiatan perubahan diri tersebut memerlukan konsistensi dan pembiasaan diri, Evaluasi dan optimisme memiliki kaitan erat dalam pendekatan positive psychology oleh Martin Seligman. Seligman menekankan pentingnya membangun kekuatan individu sebagai senjata paling kuat dalam membangun presepsi, Dalam hal mengevaluasi, pendekatan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi, memperkuat, dan berkonsentrasi pada kekuatan individu yang mungkin mengalami kesulitan, sehingga dapat efektif dalam mendorong perubahan positif. Seligman juga menyoroti pentingnya optimisme sebagai salah satu kekuatan individu yang dapat bertindak sebagai penangkal dalam keenganan. Dalam pendekatan learned optimism, Seligman mengajarkan individu untuk mengenali pola pikir catastrophizing dan menjadi ahli dalam menyangkalnya. pendekatan ini dapat membantu individu untuk mengatasi pola pikir negatif dan mengembangkan optimisme yang lebih kuat. 


Kegiatan perubahan diri melalui olahraga memiliki potensi untuk berkelanjutan jika memenuhi beberapa syarat kunci.  perlu adanya pemahaman dan persepsi positif terhadap manfaat kegiatan tersebut. Jika peserta melihat olahraga sebagai sarana yang membawa perubahan positif dalam hidup mereka, maka motivasi untuk melanjutkan akan lebih tinggi.Konsistensi dan pembiasaan diri dalam perubahan adalah hal yang penting. perlu untuk membentuk kebiasaan positif dengan menjalani kegiatan olahraga secara teratur. Ini memerlukan komitmen dan disiplin pribadi. Dukungan sosial dan lingkungan yang mendukung juga menjadi syarat penting. pendekatan positive psychology oleh Martin Seligman, seperti evaluasi dan optimisme, juga dapat membantu dalam mempertahankan keberlanjutan. Evaluasi yang fokus pada kekuatan individu dan pengembangan optimisme dapat memperkuat ketahanan mental, membantu untuk mengatasi hambatan, dan menjaga semangat positif dalam perjalanan perubahan diri melalui olahraga.

Referensi

Effendy, N. (2016). Konsep flourishing dalam psikologi positif: Subjective well-being atau berbeda. In Seminar Asean Psychology & Humanity (Vol. 2004, pp. 326-333).


Ermayanti, S., & Abdullah, S. M. (2007). Hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada masa pensiun. Jurnal InSight, 5(2), 148-170.


Seligman, M. E. (2002). Positive psychology, positive prevention, and positive therapy. Handbook of positive psychology, 2(2002), 3-12.

0 komentar:

Posting Komentar