Essay UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI
INOVASI
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Disusun Oleh : Pin Gunita Sarasih (21310410074)
Kelas : Karyawan SJ
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Persepsi adalah suatu proses
kognitif yang dialami oleh setiap individu dalam memahami dan menafsirkan
informwasi yang diterima dari lingkungan sekitarnya, yang melibatkan proses
mental dimana seseorang mengorganisir dan memberikan makna pada stimulus
sensorik seperti suara, gambar, rasa, bau, dan sentuhan. Persepsi sangat
dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan sebelumnya, budaya dan faktor-faktor
lainnya. Menurut Fadila dan Lestari (2013), persepsi adalah proses pemilihan,
pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi, sensasi yang
diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan
untuk menghasilkan makna..
Persepsi mahasiswa terhadap intruksi
dosen untuk melakukan kegiatan olahraga secara teratur sebagai langkah
perubahan diri selama minimal 8 minggu pada mata kuliah psikologi inovasi,
mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan
memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga
perubahan diri, mahasiswa dapat mengembangkan sikap tanggungjawab, rasa saling
menghormati antar sesama, memiliki ketekunan dan jiwa kerjasama tinggi, jujur
dalam bersikap, memiliki integritas yang tinggi dan masih banyak lagi hal
positif lainnya. Mahasiswa yang memiliki persepsi yang positif terhadap manfaat
olahraga, besar kemungkinan mereka akan lebih termotivasi untuk melaksanakan
kegiatan olahraga secara teratur selama minimal 8 minggu. Begitu pula
sebaliknya, mahasiswa yang memiliki persepsi negatif mungkin akan kesulitan
baik secara fisik maupun psikologis dalam melakukan kegiatan perubahan diri
dengan berolahraga. Beberapa mahasiswa mungkin merasa termotivasi, senang karena
terbiasa dengan olahraga memberikan dampak yang positif dan bermanfaat bagi
tubuh dan psikologi, dan sebaliknya mahasiswa mengalami kesulitan, hambatan,
tertekan dan merasa sia-sia.
Banyak
hal dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan kegiatan perubahan diri
seperti konsistensi, mengatasi rasa malas, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut, mahasiswa perlu merencanakan secara matang,
menetapkan tujuan yang realistis, dan mencari dukungan, seperti halnya
melakukan strategi coping. Martin Seligman, seorang psikolog positif
dikenal dengan konsep “teori kesejahteraan” atau “teori kesejahteraan subjektif”.
Seligman mengemukakan bahwa psikologi positif dapat membantu seseorang mencapai
kualitas hidup yang lebih baik dan merasa lebih bahagia. Dalam konteks evaluasi
mahasiswa terhadap kegiatan olahraga, terdapat beberapa konsep tergantung dari
respons mahasiswa. Untuk mengatasi hambatan atau kesulitan, baik itu secara
mental ataupun psikologis, perlu adanya strategi coping, diantaranya :
1. Menetapkan
tujuan dari olahraga yang realistis seperti menggunakan konsep “Accomplishment”
dalam teori kesejahteraan, mencapai tujuan kecil secara bertahap contohnya
berolahraga dengan tujuan menurunkan berat badan supaya lebih sehat.
2. Lakukan
olahraga sesuai minat seperti berlari/badminton.
3. Melibatkan
anggota keluarga/teman sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan olahraga dapat
membuat pengalaman lebih menyenangkan.
4. Atur
waktu yang tepat misalnya setiap pagi sebelum melakukan aktifitas dijam 5 pagi
atau sore hari setelah bekerja/dihari minggu.
5. Praktik
kesadaran/mindfulness bahwa olahraga dapat mengurangi stress dan beban pikiran.
Olahraga memberikan banyak manfaat.
Langkah
awal dalam melakukan perubahan harus didasari dengan niat dan tekad yang kuat
dan juga optimisme. Dalam hal ini kegiatan olahraga yang diberikan oleh dosen
dapat membantu mahasiswa mencapai perubahan diri yang positif, terlibat dalam
aktivitas yang menantang, merasakan makna hidup dan meraih pencapaian bahkan
hal-hal negatif bisa di tepis dengan tekad yang kuat. Kegiatan olahraga dalam
bentuk perubahan diri dapat berkelanjutan “sustain” dengan beberapa
faktor dan syarat yang dapat mempengaruhi kegiatan tersebut dalam jangka
panjang. Beberapa syarat tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan
olahraga melibatkan berbagai aspek, seperti motivasi, struktur kegiatan dan
dukungan. Salah satu kunci utamanya adalah motivasi yang kuat, tujuan yang
jelas dan realistis, kesesuaian aktivitas seperti pengelolaan waktu yang
efektif dan minat olahraga dengan rutinitas harian, dan mengatasi hambatan/kesulitan.
Memiliki persepsi yang positif dan optimis maka kegiatan tersebut akan membawa
kita pada kesuksesan/keberhasilan mencapai tujuan.
Daftar
Pustaka :
Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar