28.12.23

PERSEPSI POSITIF Dalam KEGIATAN OLAHRAGA

 Essay  UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI

Dosen Pengampu        : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh              : Pin Gunita Sarasih (21310410074)

Kelas                           : Karyawan SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



 

            Persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap individu dalam memahami dan menafsirkan informwasi yang diterima dari lingkungan sekitarnya, yang melibatkan proses mental dimana seseorang mengorganisir dan memberikan makna pada stimulus sensorik seperti suara, gambar, rasa, bau, dan sentuhan. Persepsi sangat dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan sebelumnya, budaya dan faktor-faktor lainnya. Menurut Fadila dan Lestari (2013), persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterprestasian masukan informasi, sensasi yang diterima melalui penglihatan, perasaan, pendengaran, penciuman dan sentuhan untuk menghasilkan makna..

            Persepsi mahasiswa terhadap intruksi dosen untuk melakukan kegiatan olahraga secara teratur sebagai langkah perubahan diri selama minimal 8 minggu pada mata kuliah psikologi inovasi, mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan memiliki hubungan dengan motivasi belajar mahasiswa. Melalui kegiatan olahraga perubahan diri, mahasiswa dapat mengembangkan sikap tanggungjawab, rasa saling menghormati antar sesama, memiliki ketekunan dan jiwa kerjasama tinggi, jujur dalam bersikap, memiliki integritas yang tinggi dan masih banyak lagi hal positif lainnya. Mahasiswa yang memiliki persepsi yang positif terhadap manfaat olahraga, besar kemungkinan mereka akan lebih termotivasi untuk melaksanakan kegiatan olahraga secara teratur selama minimal 8 minggu. Begitu pula sebaliknya, mahasiswa yang memiliki persepsi negatif mungkin akan kesulitan baik secara fisik maupun psikologis dalam melakukan kegiatan perubahan diri dengan berolahraga. Beberapa mahasiswa mungkin merasa termotivasi, senang karena terbiasa dengan olahraga memberikan dampak yang positif dan bermanfaat bagi tubuh dan psikologi, dan sebaliknya mahasiswa mengalami kesulitan, hambatan, tertekan dan merasa sia-sia.

Banyak hal dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melakukan kegiatan perubahan diri seperti konsistensi, mengatasi rasa malas, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, mahasiswa perlu merencanakan secara matang, menetapkan tujuan yang realistis, dan mencari dukungan, seperti halnya melakukan strategi coping. Martin Seligman, seorang psikolog positif dikenal dengan konsep “teori kesejahteraan” atau “teori kesejahteraan subjektif”. Seligman mengemukakan bahwa psikologi positif dapat membantu seseorang mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan merasa lebih bahagia. Dalam konteks evaluasi mahasiswa terhadap kegiatan olahraga, terdapat beberapa konsep tergantung dari respons mahasiswa. Untuk mengatasi hambatan atau kesulitan, baik itu secara mental ataupun psikologis, perlu adanya strategi coping, diantaranya :

1.     Menetapkan tujuan dari olahraga yang realistis seperti menggunakan konsep “Accomplishment” dalam teori kesejahteraan, mencapai tujuan kecil secara bertahap contohnya berolahraga dengan tujuan menurunkan berat badan supaya lebih sehat.

2.     Lakukan olahraga sesuai minat seperti berlari/badminton.

3.     Melibatkan anggota keluarga/teman sebagai bentuk dukungan dalam kegiatan olahraga dapat membuat pengalaman lebih menyenangkan.

4.     Atur waktu yang tepat misalnya setiap pagi sebelum melakukan aktifitas dijam 5 pagi atau sore hari setelah bekerja/dihari minggu.

5.     Praktik kesadaran/mindfulness bahwa olahraga dapat mengurangi stress dan beban pikiran. Olahraga memberikan banyak manfaat.

Langkah awal dalam melakukan perubahan harus didasari dengan niat dan tekad yang kuat dan juga optimisme. Dalam hal ini kegiatan olahraga yang diberikan oleh dosen dapat membantu mahasiswa mencapai perubahan diri yang positif, terlibat dalam aktivitas yang menantang, merasakan makna hidup dan meraih pencapaian bahkan hal-hal negatif bisa di tepis dengan tekad yang kuat. Kegiatan olahraga dalam bentuk perubahan diri dapat berkelanjutan “sustain” dengan beberapa faktor dan syarat yang dapat mempengaruhi kegiatan tersebut dalam jangka panjang. Beberapa syarat tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan olahraga melibatkan berbagai aspek, seperti motivasi, struktur kegiatan dan dukungan. Salah satu kunci utamanya adalah motivasi yang kuat, tujuan yang jelas dan realistis, kesesuaian aktivitas seperti pengelolaan waktu yang efektif dan minat olahraga dengan rutinitas harian, dan mengatasi hambatan/kesulitan. Memiliki persepsi yang positif dan optimis maka kegiatan tersebut akan membawa kita pada kesuksesan/keberhasilan mencapai tujuan.

 

Daftar Pustaka :

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Admin Logos Indonesia. (2023). Biografi Singkat Martin Seligman Sebagai Bapak Psikologi Positif Modern. Logos Indonesia. Retrieved from: Biografi Singkat Martin Seligman Sebagai Bapak Psikologi Positif Modern - Portal Berita Psikologi Online (logosconsulting.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar