28.12.23

Persepsi dapat berpengaruh pada perubahan diri

 

Persepsi dapat berpengaruh pada perubahan diri

Essay UAS  Psikologi inovasi

Oleh:

Nia Zulkhaini

(21310410097)

Kelas Reguler

Dosen pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Kemampuan individu untuk bersikap dan bertindak dalam menanggapi suatu kondisi berbeda-beda sesuai dengan fase pertumbuhannya. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap individu pengalami perubahan diri sejalan dengan bertambahnya usia dan kematangan emosi. Perubahan diri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan manusia, semakin banyak pengalaman serta kematangan kognitif mampu mempengaruhi proses perubahan diri untuk mengarah bapada hal yang lebih positif. Perubahan pada diri juga dapat dipegaruhi oleh persepsi, yaitu bagaimana cara individu memberi makna atau sensasi pada suatu situasi yang diterima sehingga dapat memperoleh pengetahuan baru. Apabila seorang individu mampu mepresepsikan situasi baru dengan baik maka individu tersebut akan tetap stabil dan tidak merasa tertekan atau yang biasa disebut dengan hemeostatis. Sedangkan individu yang kerap memiliki persepsi bahwa situasi baru yang terjadi berada diluar batas optimal maka akan membuat dirinya merasa stress. Dampaknya apabila individu tersebut mampu untuk mengatasi rasa stress dengan coping behaviour maka ia telah berhasil beradaptasi atau melakukan adjustment. Namun apabila individu tersebut mengalami kegagalan yang berulangkali dalam usahanya mengatasi stress sehingga meyakinkan bahwa dirinya memang seorang yang tidak mampu akan menimbulkan rasa tidak berdaya (learned helplessness).

Seperti intruksi yang mengharuskan mahasiswa melakukan perubahan diri secara teratur selama 8 minggu melalui kegiatan olah raga, situasi tersebut dapat memunculkan berbagai persepsi yang berbeda bagi setiap mahasiswa serta adanya perilaku yang muncul untuk menanggapi persepsi tersebut. Dengan munculnya perilaku pelaksanaan kegiatan olah raga secara rutin selama 8 minggu membuktikan bahwa individu mampu untuk menghadapi rasa stress yang muncul pada awal intruksi diberikan dengan coping behaviour yaitu berusaha untuk berdaptasi dengan kegiatan baru yaitu menyadari bahwa olah raga penting dilakukan dan berusaha menyisihkan waktu beberapa jam dalam satu minggu sekali untuk melaksanakan perubahan diri melalui kegiatan olah raga tersebut.

Kegiatan perubahan diri yang dilakukan melalui olah raga secara teratur selama 8 minggu pada awalnya menjadi sebuah masalah bagi mahasiswa yang tidak terbiasa melakukan olah raga dan akan merasa kesulitan serta tertekan akibat banyaknya aktifitas lain sehingga tidak adanya waktu luang untuk melakukan olah raga. Namun dengan adanya tuntutan tugas yang harus dipenuhi sehingga mampu mendorong diri untuk beradaptasi dan berhubungan dengan tujuan teori Martin Seligman mengenai psikologi positif yaitu perubahan diri dan berfikir positif mampu membantu individu untuk lebih produktif sehingga dapat mengubah kemampuan berfikir dari situasi yang dianggap sulit dan membuat tertekan menjadi mampu untuk melihat kearah hal-hal positif dalam situasi yang terjadi seperti manfaat yang didapatkan dari olah raga secara teratur. Melalui berfikir positif tersebut mampu menciptakan fikiran bahwa melakukan olah raga secara teratus selama 8 minggu merupakan kegiatan yag menyenangkan karena selain tuntutan tugas juga mampu menjaga tubuh agar tetap sehat dan mampu meningkatkan produktifitas diri.

Perubahan diri yang dilakukan selama 8 minggu berturut-turut memiliki kemungkinan untuk sustain (berkelanjutan), dikarenakan dari pengalaman yang sudah didapat membuktikan bahwa mampu mendorong diri ke arah yang lebih positif.  Kegiatan tersebut mampu berlanjut secara optimal apabila waktu luang yang dimiliki lebih banyak seperti pada waktu liburan, berkurangnya tuntutan tugas dan deadline yang berdekatan, serta yang paling penting yaitu kemauan diri yang terus konsisten untuk rutin melakukan olah raga minimal 1 minggu sekali.

 

Referensi:

Diananda, A. (2018). Psikologi remaja dan permasalahannya. Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam. 1 (1), 116-133. Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna 

Novinggi, V. (2019).sensasi dan persepsi pada psikologi komunikasi. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan. 10(1), 40-51. https://doi.org/10.32505/hikmah.v10i1.1706

Shinta, A . (2013). Persepsi terhadap lingkungan. kupasiana. Retrieved from: http://kupasiana.psikologiuo45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

0 komentar:

Posting Komentar