Persepsi
dapat berpengaruh pada perubahan diri
Essay
UAS Psikologi inovasi
Oleh:
Nia
Zulkhaini
(21310410097)
Kelas
Reguler
Dosen
pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Kemampuan individu untuk bersikap dan
bertindak dalam menanggapi suatu kondisi berbeda-beda sesuai dengan fase
pertumbuhannya. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap individu pengalami
perubahan diri sejalan dengan bertambahnya usia dan kematangan emosi. Perubahan
diri tidak dapat dipisahkan dari perkembangan manusia, semakin banyak
pengalaman serta kematangan kognitif mampu mempengaruhi proses perubahan diri
untuk mengarah bapada hal yang lebih positif. Perubahan pada diri juga dapat
dipegaruhi oleh persepsi, yaitu bagaimana cara individu memberi makna atau
sensasi pada suatu situasi yang diterima sehingga dapat memperoleh pengetahuan
baru. Apabila seorang individu mampu mepresepsikan situasi baru dengan baik
maka individu tersebut akan tetap stabil dan tidak merasa tertekan atau yang
biasa disebut dengan hemeostatis. Sedangkan individu yang kerap memiliki
persepsi bahwa situasi baru yang terjadi berada diluar batas optimal maka akan
membuat dirinya merasa stress. Dampaknya apabila individu tersebut mampu
untuk mengatasi rasa stress dengan coping behaviour maka ia telah
berhasil beradaptasi atau melakukan adjustment. Namun apabila individu
tersebut mengalami kegagalan yang berulangkali dalam usahanya mengatasi stress
sehingga meyakinkan bahwa dirinya memang seorang yang tidak mampu akan
menimbulkan rasa tidak berdaya (learned helplessness).
Seperti intruksi yang mengharuskan
mahasiswa melakukan perubahan diri secara teratur selama 8 minggu melalui
kegiatan olah raga, situasi tersebut dapat memunculkan berbagai persepsi yang
berbeda bagi setiap mahasiswa serta adanya perilaku yang muncul untuk
menanggapi persepsi tersebut. Dengan munculnya perilaku pelaksanaan kegiatan
olah raga secara rutin selama 8 minggu membuktikan bahwa individu mampu untuk
menghadapi rasa stress yang muncul pada awal intruksi diberikan dengan coping
behaviour yaitu berusaha untuk berdaptasi dengan kegiatan baru yaitu
menyadari bahwa olah raga penting dilakukan dan berusaha menyisihkan waktu
beberapa jam dalam satu minggu sekali untuk melaksanakan perubahan diri melalui
kegiatan olah raga tersebut.
Kegiatan perubahan diri yang dilakukan
melalui olah raga secara teratur selama 8 minggu pada awalnya menjadi sebuah
masalah bagi mahasiswa yang tidak terbiasa melakukan olah raga dan akan merasa
kesulitan serta tertekan akibat banyaknya aktifitas lain sehingga tidak adanya
waktu luang untuk melakukan olah raga. Namun dengan adanya tuntutan tugas yang
harus dipenuhi sehingga mampu mendorong diri untuk beradaptasi dan berhubungan
dengan tujuan teori Martin Seligman mengenai psikologi positif yaitu perubahan
diri dan berfikir positif mampu membantu individu untuk lebih produktif
sehingga dapat mengubah kemampuan berfikir dari situasi yang dianggap sulit dan
membuat tertekan menjadi mampu untuk melihat kearah hal-hal positif dalam
situasi yang terjadi seperti manfaat yang didapatkan dari olah raga secara
teratur. Melalui berfikir positif tersebut mampu menciptakan fikiran bahwa
melakukan olah raga secara teratus selama 8 minggu merupakan kegiatan yag
menyenangkan karena selain tuntutan tugas juga mampu menjaga tubuh agar tetap
sehat dan mampu meningkatkan produktifitas diri.
Perubahan diri yang dilakukan selama 8
minggu berturut-turut memiliki kemungkinan untuk sustain
(berkelanjutan), dikarenakan dari pengalaman yang sudah didapat membuktikan
bahwa mampu mendorong diri ke arah yang lebih positif. Kegiatan tersebut mampu berlanjut secara
optimal apabila waktu luang yang dimiliki lebih banyak seperti pada waktu
liburan, berkurangnya tuntutan tugas dan deadline yang berdekatan, serta yang
paling penting yaitu kemauan diri yang terus konsisten untuk rutin melakukan
olah raga minimal 1 minggu sekali.
Referensi:
Diananda, A. (2018). Psikologi remaja dan
permasalahannya. Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam. 1 (1), 116-133.
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Novinggi, V. (2019).sensasi dan persepsi
pada psikologi komunikasi. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan
Kebudayaan. 10(1), 40-51. https://doi.org/10.32505/hikmah.v10i1.1706
Shinta, A . (2013). Persepsi terhadap
lingkungan. kupasiana. Retrieved from: http://kupasiana.psikologiuo45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar