28.12.23

MELAKUKAN PERUBAHAN MULAI DARI DIRI SENDIRI

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI INOVASI


 

Oleh :

Rizki Amelia Saputri  (21310410035)

 

Kelas Reguler

 

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

 

 

Berdasarkan penelitian (Ranadhanti, 2023), Seligman menjelaskan manusia mempunyai dua jiwa, yang satu pesimis dan yang lainnya optimisSeseorang yang berjiwa pesimis akan menganggap jika terjadi musibah maka segalanya adalah akhir hayat. Namun jika seseorang mempunyai sikap optimis, segala sesuatu akan dilakukan sampai keinginan orang tersebut terpenuhi (Martin,. EPSeligman, 2008)

Kurt Lewin (Russell, 2005) menjelaskan bahwa perubahan terjadi karena  kekuatan pendorong dan kekuatan penahan tidak seimbang. Perubahan terjadi ketika kekuatan pendorong lebih besar daripada kekuatan penahan. Pender (Lukbin & Larsen, 2006) menjelaskan  kekuatan pendorong dan penghambat. Penggeraknya adalah individu yang memiliki motivasi internal yang kuat  untuk melakukan perubahan, lingkungan sosial yang mendukung, kondisi keuangan dan materi yang cukup. Perubahan  terjadi bila ada motivasi, baik  internal maupun eksternal. Dorongan ini menjadikan siswa untuk melakukan perubahan positif. Mengenai faktor eksternal, siswa sendirilah yang  harus mengubah cara berpikirnya.

Sedangkan faktor fungsional yang menentukan persepsi manusia timbul dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang dapat disebut  faktor penentu persepsi pribadi, bukan dari bentuk stimulusnya, melainkan dari ciri-ciri orang yang bereaksi terhadap stimulus tersebut. Rakmat, 1998). ). Padahal, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang mengacu pada keseluruhan proses gerakan, termasuk situasi motivasi, keinginan yang muncul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkannya, dan tujuan akhir dari gerakan atau aktivitas tersebut.

Persepsi setiap orang terhadap rangasan (stimulus)  berbeda-beda, bahkan untuk rangsangan yang sama. Hampir setiap orang memiliki gambaran bagaimana perilaku pribadinya diwujudkan melalui kegiatan olahraga. Misalnya dosen memberikan tugas kepada kelas A, B dan C  untuk melakukan perubahan pada dirinya dengan melakukan latihan terus menerus selama 8 minggu. Salah satu siswa A berpendapat bahwa olahraga hanya membuang-buang waktu, melelahkan, membosankan, dan sebagainya. Namun, dengan melihat siswa lain  secara konsisten dan antusias mempraktikkan kegiatan perubahan diri, siswa ini pun mendapat motivasi positif untuk terus melakukan perubahan diri.

Kita tentu menyadari bahwa sebenarnya  berolahraga itu penting. Namun memang memotivasi diri untuk konsisten berolahraga sangatlah sulit dan berat dilakukan. Cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah terus memotivasi diri dengan membiasakan diri dengan jadwal olahraga. Tips yang bisa Anda terapkan agar konsisten dan terus melakukan perubahan pada diri Anda melalui latihan adalah;  

1. Ubah minsetnya

2. Berolahraga bersama sahabat  

3. Dengarkan musik favorit  

4. Hindari istirahat  terlalu lama  

5. Ikuti perkembangan olahraganya

 

Referensi:

Seligman, M. E. (2006). Learned Optimism How to Change Your Mind and Your Life. Hachette UK: Vintage.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Simbolon, M. (2007). Persepsi dan kepribadian. Jurnal ekonomis, 52-66

Lukbin, I. M., &Larsen,. P. D. (2006). Choeome Illness: im pact and interventions (6 th  ed.) London: Jones And Barleltt Publishers. 

Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda

Ani, A. W. (2023). KEBAHAGIAAN KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF MARTIN SELIGMAN DAN PSIKOLOGI ISLAM. CONTEMPLATE: Jurnal Ilmiah Studi Keislaman, 4(1), 83-97.

Utama, M. K., & Dewi, D. K. (2015). Life history proses perubahan diri mantan narapidana residivis. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 6(1), 18-34.

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar