ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER
Oleh :
Rizki Amelia Saputri (21310410035)
Kelas Reguler
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
Berdasarkan penelitian (Ranadhanti, 2023), Seligman menjelaskan manusia mempunyai dua jiwa, yang satu pesimis dan yang lainnya optimis. Seseorang yang berjiwa pesimis akan menganggap jika terjadi musibah maka segalanya adalah akhir hayat. Namun jika seseorang mempunyai sikap optimis, segala sesuatu akan dilakukan sampai keinginan orang tersebut terpenuhi (Martin,. E. P. Seligman, 2008).
Kurt Lewin (Russell, 2005) menjelaskan bahwa perubahan terjadi karena kekuatan pendorong dan kekuatan penahan tidak seimbang. Perubahan terjadi ketika kekuatan pendorong lebih besar daripada kekuatan penahan. Pender (Lukbin & Larsen, 2006) menjelaskan kekuatan pendorong dan penghambat. Penggeraknya adalah individu yang memiliki motivasi internal yang kuat untuk melakukan perubahan, lingkungan sosial yang mendukung, kondisi keuangan dan materi yang cukup. Perubahan terjadi bila ada motivasi, baik internal maupun eksternal. Dorongan ini menjadikan siswa untuk melakukan perubahan positif. Mengenai faktor eksternal, siswa sendirilah yang harus mengubah cara berpikirnya.
Sedangkan faktor fungsional yang menentukan persepsi manusia timbul dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang dapat disebut faktor penentu persepsi pribadi, bukan dari bentuk stimulusnya, melainkan dari ciri-ciri orang yang bereaksi terhadap stimulus tersebut. Rakmat, 1998). ). Padahal, motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang mengacu pada keseluruhan proses gerakan, termasuk situasi motivasi, keinginan yang muncul dalam diri individu, perilaku yang ditimbulkannya, dan tujuan akhir dari gerakan atau aktivitas tersebut.
Persepsi setiap orang terhadap rangasan (stimulus) berbeda-beda, bahkan untuk rangsangan yang sama. Hampir setiap orang memiliki gambaran bagaimana perilaku pribadinya diwujudkan melalui kegiatan olahraga. Misalnya dosen memberikan tugas kepada kelas A, B dan C untuk melakukan perubahan pada dirinya dengan melakukan latihan terus menerus selama 8 minggu. Salah satu siswa A berpendapat bahwa olahraga hanya membuang-buang waktu, melelahkan, membosankan, dan sebagainya. Namun, dengan melihat siswa lain secara konsisten dan antusias mempraktikkan kegiatan perubahan diri, siswa ini pun mendapat motivasi positif untuk terus melakukan perubahan diri.
Kita tentu menyadari bahwa sebenarnya berolahraga itu penting. Namun memang memotivasi diri untuk konsisten berolahraga sangatlah sulit dan berat dilakukan. Cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah terus memotivasi diri dengan membiasakan diri dengan jadwal olahraga. Tips yang bisa Anda terapkan agar konsisten dan terus melakukan perubahan pada diri Anda melalui latihan adalah;
1. Ubah minsetnya
2. Berolahraga bersama sahabat
3. Dengarkan musik favorit
4. Hindari istirahat terlalu lama
5. Ikuti perkembangan olahraganya
Referensi:
Seligman, M. E. (2006). Learned Optimism How to Change Your Mind and Your Life. Hachette UK: Vintage.
Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
Simbolon, M. (2007). Persepsi dan kepribadian. Jurnal ekonomis, 52-66.
Lukbin, I. M., &Larsen,. P. D. (2006). Choeome Illness: im pact and interventions (6 th ed.) London: Jones And Barleltt Publishers.
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda
Ani, A. W. (2023). KEBAHAGIAAN KEBAHAGIAAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI POSITIF MARTIN SELIGMAN DAN PSIKOLOGI ISLAM. CONTEMPLATE: Jurnal Ilmiah Studi Keislaman, 4(1), 83-97.
Utama, M. K., & Dewi, D. K. (2015). Life history proses perubahan diri mantan narapidana residivis. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 6(1), 18-34.
0 komentar:
Posting Komentar