29.12.23

  

         ESSAY UJIAN AKHIR SMESTER PSIKOLOGI INOVASI

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Tugas: Ujian Akhir Smester (UAS)

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA

Di susun oleh: Lodia Etding ( 21310410013 )

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



1. Persepsi


Persepsi merupakan interpretasi unik dari suatu situasi, bukan rekaman situasi. Singkatnya, persepsi merupakan proses kognitif kompleks yang menghasilkan gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda dari realita. Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan dalam bentuk fisik, tetapi juga tergantung pada rangsangan yang ada di sekitarnya dan kondisi yang ada pada seseorang.
Persepsi merupakan kesan yang diperoleh oleh individu melalui panca indera kemudian dianalisa (diorganisir), diintepretasi dan kemudian dievaluasi, sehingga individu tersebut memperoleh makna. Persepsi sesungguhnya memerlukan proses belajar dan pengalaman. Persepsi dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Persepsi seseorang timbul sejak kecil melalui interaksi dengan manusia lain. Contoh dari persepsi itu ialah individu mengamati sebuah pohon besar dengan batangnya yang besar dan daunnya rimbun. Persepsi yang muncul adalah sebuah benda yang dapat menjadi peneduh yang menyenangkan, tempat untuk pesta kebun, tempat untuk berpose bagi penganti yang senang dengan hal-hal yang alami, atau bisa juga sebagai tempat yang mengerikan karena banyak hantunya. Pohon itu juga bisa berfungsi penyumbang devisa negara dengan cara dijual, dan juga untuk kayu bakar.

Persoalan yang muncul dengan persepsi adalah manusia terlalu kreatif dalam menciptakan persepsi berdasarkan manfaat. Dampaknya adalah keseimbangan ekologi menjadi terguncang. Dampak yang segera muncul akibat terlalu kreatifnya manusia adalah penggundulan hutan, banjir, serta keanekaragaman flora dan fauna turun. Kalau melihat dampak yang mengerikan itu, maka sebenarnya bukan persepsi manusia yang terlalu kreatif, tetapi persepsi manusia yang terlalu serakah. Manusia ingin memanfaatkan semua isi bumi secepat-cepatnya tanpa memikirkan kebutuhan makhluk lainnya.

 

 

Lalu hubungan antara persepsi mahasiswa dengan perilaku yang dimunculkan ketika ada instruksi dosen agar mahasiswa melakukan kegiatan perubahan diri melalui kegiatan olah raga secara teratur selama minimal 8 minggu, @ 1 jam / minggu karena adanya persepsi setiap mahasiswa yang di dipengaruhi oleh faktor internal  mahasiswa sendiri dari segi :

ü Perhatian. mahasiswa memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada tugas yang diberikan. Karena Energi tiap mahasiswa berbeda-beda sehingga perhatian mahasiswa terhadap tugas juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap tugas yang diberikan pada mahasiswa.

ü Minat. Persepsi terhadap tugas bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat. 

ü Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya. 

ü Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas. 

ü Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

 

 

2. Evaluasi

 

Seligman (2005 ) menjelaskan kebahagiaan merupakan konsep yang mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas positif yang tidak mempunyai komponen perasaan sama sekali ( seperti keterlibatan individu secara menyeluruh pada kegiatan yang disukainya ) . Seligman ( 2005 ) juga memberikan gambaran individu yang mendapatkan kebahagiaan yang autentik ( sejati ) yaitu individu yang telah dapat mengidentifikasi dan mengolah atau melatih kekuatan dasar ( terdiri dari kekuatan dan keutamaan ) yang dimilikinya dan mengunakannya pada kehidupan sehari-hari baik dalam pekerjaan , cinta, permainan, dan pengasuhan.

Kebahagiaan merupakan evaluasi yang dilakukan seseorang terhadap hidupnya mencakup segi kognitif dan afeksi. Evalujasi kognitif sebagai komponene kebahagiaan seseorang diarahkan pada penilaian,kepuasan individu dalam berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan, keluarga, dan pernikahan. Sedangkan evaluasi afektif merupakan evaluasi mengenai seberapa sering seseorang mengalami emosi positif dan negativ ( Diener dalam Astuti 2007 )

Berdasarkan teori dari seligman dan Diener mengenai teori kebahagiaan menjadi titik untuk mengevaluasi diri saya ketika melakukan kegiatan olahraga dari tugas yang dilakukan secara konsisten selama 8 x awalnya saya mengalami kesulitan karena memang persepsi olahraga dengan minat saya sangat minim, namun saya memaksakan diri melakukan hal positif ini yang tidak melibatkan komponen perasaan pada apapun ternyata membuat saya menikmati kegiatan olahraga tersebut dan bahkan efek dalam melakukan kegiatan tersebut memberikan respon yang baik terhadap kestabilan emosi saya, dan juga meningkatkan kemampuan berpikir yang positif, serta mengubah persepsi saya terhadap kegikatan olahraga tersebut.

 

3. Syarat

Kegiatan olahraga ini akan sustain atau berkelanjutan  dengan syarat telah mendapatkan persepsi yang positif terhadap kegiatan olahraga serta memiliki niat yang besar untuk mengubah diri. Tetap konsisten , komitment dan disiplin untuk melakukan kegiatan tersebut, serta melakukan evaluasi terhadap diri apakah kegiatan tersebut dapat memberikan kebahagiaan dalam hal yang positif maka akan konsisten dan bekelanjutan.

 

 

 

Daftar Pustaka

 

James, R. (2010). Promoting sustainable behavior: A guide to successful communication. Barkeley: Berkeley bright green, University of Carolina.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

0 komentar:

Posting Komentar