29.12.23

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI

 

ESAI UJIAN AKHIR SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI



Arya Apollonio

NIM : 21310410109

Kelas: SJ/semester 5

Dosen Pengampu : Dr.Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Tahun 2023

    Dalam penerapan ilmu psikologi, ternyata banyak sekali aspek yang dijangkau dalam kehidupan sehari-hari, demi menciptakan segala sesuatu yang bermakna dan memiliki dampak positif.   Hal ini sama dengan psikologi posiitf, yang bertujuan sebagai gerakan perubahan yang berorientasi pada pelestarian diri secara eksklusif.   Dalam pembelajaran siswa diminta untuk melakukan perubahan diri sebagai penerapan langsung dari nilai psikologi positif. Seligman dan Csikszentmihalyi (2000), mendefinisikan psikologi positif sebagai studi ilmiah tentang fungsi manusia yang positif dan berkembang pada beberapa tingkat yang mencakup biologi, personal, relasional, kelembagaan, budaya, dan dimensi kehidupan global. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kekuatan dan kebajikan manusia yang membuatnya dapat hidup dengan layak dan memungkinkan individu dan masyarakat untuk berkembang.Tentu banyak sekali presepsi yang muncul dengan adanya tugas tersebut, karena melakukan sebuah perubahan bukanlah hal yang mudah dilakkan bagi siswa. Namun dari sudut pandang yang berbeda mahasiswa akan menilai bahwa tugas ini sangat luar biasa dan memiliki banyak sekali dampak positif sama hal nya dengan psikologi positif yang telah dipelajari pada mata kuliah psikologi inovasi. Dalam upaya melakukan perubahan yang dilandasi dengan sebuah hasil akhir berupa nilai, tentu siswa akan melakukan kegiatan perubahan diri ini meskipun dilakukan dengan keterpaksaan, namun harapanya setelah melakukan dengan terpaksa siswa akan terbiasa melakukan dengan kesadaran sendiri. Namun yang menjadi permasalahan utama dalam kegiatan perubahan diri ini adalah rasa malas yang tinggi. Mungkin saja perubahan dilakukan selama 8 kali secara berturut-turut, tetapi jika dilakukan dengan tidak serius dan menganggap bahwa tugas ini merupakan sebuah paksaan maka setelah kuliah berakhir, mahasiswa tidak melanjutkan kegiatan olahraga untuk mengubah diri. Sehingga perlu adanya inisiatif diri mahasiswa agar kegiatan perubahan diri ini akan terus berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi diri sendiri dan terciptanya pola hidup sehat.

    Aliran psikologi positif yang dikemukakan oleh Seligman (2002) berupaya menarik perhatian pada upaya mengeksplorasi dan mengembangkan karakter sebagai salah satu aspek kekuatan manusia (promoting character strenghts). Dengan menggali dan mengembangkan aspek-aspek dalam diri individu, maka individu akan mencapai kebahagiaan yang murni (kebahagiaan sejati) dan   berfungsi secara   optimal   dalam kehidupannya sebagai individu, sebagai anggota keluarga, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai anggota suatu bangsa. Sehingga evaluasi yang akan diperolah dari perubahan perilaku yang dilakukan oleh mahasiwa akan memiliki banyak sekali evaluasi tergantung pada presepri awal individu melakukan kegiatan tersebut. Misalnya bagi pelajar yang senang berolahraga maka akan senang dengan tugas perubahan diri ini, sehingga akan meningkatkan jam terbang dalam melakukan kegiatan olahraga. Sedangkan bagi mahaiaswa yang tidak pernah berolahraga mereka akan melakukannya dengan terpaksa sehingga hasil yang diperoleh tidak akan maksimal, karena hanya sekedar utuk mencari sebuah nilai angka. Maka dari itu setiap usaha yang dikerjakan harus selalu dimulai dengan rasa bahagia agar apa pun yang dijalankan akan memperoleh hasil yang maksimal dengan usaha yang dijalankan.

    Kegiatan tersebut yaitu, mengubah  diri dengan melakukan olahraga bisa saja akan terus berkelanjutan jika kegiatan tersebut dicintai terlebih dahulu. Tentu saja mencintai sesuatu bukanlah hal yang sulit ataupun mudah karena hal tersebut relatif. Namun kita bisa saja mencintai kegiatan olahaga tersebut dengan cara menganggap bahwa olahraga adalah sesuatu yang berharga   yang perlu untuk terus dijaga. Karena pada dasarnya segala sesuatu yang dianggap berharga selalu dijaga layaknya sebuah permata. Kegiatan ini juga dapat membuat ketagihan bagi mereka yang merasa bahwa kegiatan perubahan   diri ini bukanlah sebuah tekanan melainkan sebagai sebuah inovasi untuk mencapai kehidupan yang positif terutama bagi diri sendiri.

 

Referensi:

Seligman, MEP & Csikszentmihalyi, Mihaly. (2000). Psikologi Positif: Suatu Pengantar. Asosiasi Psikologi Amerika . Hal: 55 (1), 5-14.

Seligman, M. (2002). Kebahagiaan Otentik . Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif. (Terjemahan), Bandung: Mizan

0 komentar:

Posting Komentar