29.12.23

ESSAY UJIAN AKHIR SEMESTER PERUBAHAN POSITIF

 

PERUBAHAN POSITIF


Diah Novita Sari

21310410111

Essay UAS

essay ini dibuat untuk memenuhi Ujian Akhir Semester 5

Psikologi Inovasi

Dosen pengampu: Dra. Arundati Shinta, M.A.


Perubahan merupakan sesuatu yang baik untuk dilakukan, berbicara tentang perubahan, perubahan juga merupakan hal yang sangat positif baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Seligman sebagai tokoh psikologi positif memperkenalkan psikologi positif, cabang psikologi baru yang berfokus pada studi tentang emosi positif, kekuatan karakter, dan membangun kehidupan yang berkembang. Psikologi positif berfokus pada kekuatan daripada kelemahan dan mendorong individu untuk menetapkan dan bekerja menuju tujuan yang bermakna. Walaupun kita tidak dapat memilih kekuatan kita namun kita bisa memutuskan kapan dan bagaimana cara menggunakannya. Dan kekuatan ini penting bagi kesehatan mental kita, mengidentifikasi serta menciptakan peluang untuk menggunakan kekuatan telah terbukti efektif menurunkan depresi hingga tiga dan enam bulan (Seligman, 2011).

Lalu bagaimana hubungan antara persepsi mahasiswa dengan perilaku yang dimunculkan ketika ada instruksi dosen agar mahasiswa melakukan kegiatan perubahan diri melalui kegiatan olah raga secara teratur selama minimal 8 minggu, 1 jam / minggu?
 Shinta (2013) mengatakan “Dalam pembahasan tentang persepsi terhadap lingkungan hidup, hal yang paling penting adalah coping behavior atau usaha-usaha individu untuk mengatasi stress akibat situasi lingkungan hidup tidak nyaman. Pengetahuan tentang perilaku pengatasan stress ini penting untuk berbagi pengalaman, sehingga kita semua mampu berpikir alternatif ketika menghadapi kesuntukan akibat situasi lingkunga hidup di sekeliling tidak nyaman.” Persepsi yang dimunculkan mahasiswa adalah ia akan merasa senang jika sudah terbiasa dan senang olahraga, bagi orang yang terbiasa tersebut perubahan diri akan lebih mudah terjadi karena hanya memerlukan pengembangan dibidang2 lain yang positif selain olahraga, sedangkan bagi orang-orang yang jarang apalagi yang hampir tidak pernah berolahraga, perubahan diri melalui metode ini akan sangat-sangat berat dijalankan, yang perlu dilakukan adalah penguatan motivasi untuk para mahasiswa, dan pemberian pemahaman yang lebih untuk mereka bahwa olahraga adalah suatu kegiatan penting dalam bagian perubahan diri, kesehatan merupakan pondasi kuat untuk tetap konsisten menjalani kehidupan yang baik, positive, dan menyenangkan.

Evaluasi mahasiswa untuk kegiatan tersebut adalah, akan muncul berbagai macam persepsi pada kegiatan tersebut, ada yang merasa berhasil, merasa malas dan tidak perlu, atau merasa perlu tapi tidak konsisten. Untuk mahasiswa yang konsisten menjalaninya, ia akan sedikit demi sedikit menjadikannya sebagai sesuatu yang dibutuhkan untuk dilakukan, akan menjadi pola pikir dan kebiasaan yang wajib dilakukan setiap harinya, hal tersebut akan menciptakan perubahan diri yang positif yang tercipta secara continue, hal tersebut akan berdampak sangat sangat baik bagi mahasiswa tersebut.

Sedangkan bagi mahasiswa yang merasa malas karena merasa tidak perlu melakukan olahraga untuk perubahan diri, ia akan tetap ditempat yang itu itu saja, perubahan akan sulit terjadi, dibutuhkan pemberian pemahaman yang penting agar mahasiswa tersebut mengerti bahwa olahraga adalah awal yang wajib dilakukan untuk memulai perubahan diri, kesehatan merupakan faktor penting dalam hal perubahan, pengembangan, dan konsistensi diri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Bagaimana cara untuk menjadikan olahraga menjadi sesuatu yang berkelanjutan ini adalah tantangan utama dalam perubahan diri. Perubahan motivasi, lingkungan hidup, dan perubahan kegiatan disetiap harinya akan menjadi rintangan utama bagi mahasiswa untuk melakukan olahraga secara berkelanjutan.

Konsistensi akan tercipta jika mahasiswa tersebut mencari lingkungan yang mensupport dirinya melakukan olahraga disetiap harinya, lingkungan yang positif dan supportif akan sangat berpengaruh untuk mahasiswa tersebut.

Selain mencari lingkungan yang positif dan supportif ia juga harus menghindari hal hal yang menyebabkan dirinya kehilangan motivasi untuk berolahraga, seperti, tidur yang tak beraturan, pola makan yang tidak seimbang, dan kegiatan yang terlalu padat, ia harus menciptakan keseimbangan kegiatan disetiap harinya, melakukan setiap hal dengan baik, tepat waktu, dan tersistem. Hal tersebut akan menciptakan pola hidup yang seimbang dan baik untuk perubahan diri.

 

Referensi:

Seligman, M.. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being.                             North Sydney: Random House Australia Pty Ltd

        Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved                                                                 from: http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

0 komentar:

Posting Komentar