Jogging Transformation: 11 Weeks Self-Changing
oleh
Aulia Khoiru Ummatin (21310410086)
Psikologi Inovasi – Tugas ke 6: Esai Perubahan Diri
Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.
Perubahan diri merupakan bentuk perubahan seseorang
yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru (Winkel, 1989). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perubahan memiliki makna berubah;
peralihan dalam hal keadaan, serta diri memiliki makna orang seorang atau
kepribadian yang sadar akan identitasnya sepanjang waktu. Berdasarkan makna
dari masing-maisng kata tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan diri
merupakan bentuk peralihan diri seseorang yang menghasilkan perubahan dalam
keadaan, perilaku, atau pikiran individu. Perubahan diri dapat meliputi
perubahan fisik, perilaku, dan pola pikir seseorang.
Kegiatan pertama yang saya lakukan untuk merubah diri
adalah melakukan kegiatan olahraga, yaitu joging. Aktivitas fisik dengan melakukan joging
membawa dampak positif bagi kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan
mental. Kesehatan fisik dan kesehatan mental adalah dua asoek yang saling
terkait dalam membentuk kualitas hidup diri. Keseimbangan antara kesehatan
fisik dan kesehatan mental dapat diraih melalui kegiatan joging. Berdasarkan
hasil penelitian Chaeroni, dkk. (2021) menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat
mempengaruhi dan berdampak pada peningkatan kebugaran jasmani, selain mempunyai
dampak bagi kebugaran jasmani, aktivitas fisik juga berdampak pada peningkatan
kesehatan mental. Perjalanan perubahan diri ini bukan hanya tentang fisik dan
mental, tetapi juga tentang menggali lebih dalam diri sendiri dan menghadapi
tantangan-tantangan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan kegiatan
perubahan diri ini.
Pada minggu pertama, saya menantang diri saya untuk
melakukan joging selama 60 menit di Stadion Mandala Krida, karena biasanya saya
hanya berpatokan pada hitungan 5 putaran halaman kampus. Hal tersebut merupakan
awal yang menantang bagi saya. Dalam seminggu, saya tidak hanya melakukan
joging satu kali saja, namun saya melakukan tiga kali dan memasukkan rata-rata
di minggu tersebut dalam tabel 1. Tantangan yang saya buat tersebut membuat
tubuh saya berkeringat berlebih dan meningkatkan denyut jantung yang memberikan
kepuasan tersendiri bagi diri saya. Sebulan berlalu, perubahan fisik mulai
terlihat. Bobot tubuh mulai ideal dan otot-otot terasa lebih kuat. Pernafasan
yang awalnya terengah-engah setiap kali berlari, kini menjadi lebih terkendali.
Rasa lelah yang tadinya selalu dating menghampiri, tergantikan dengan energi
yang berlimpah setelah joging.
Namun, perjalanan joging selama 11 minggu tanpa
terhenti ini juga tidak luput dari tantangan-tantangan dan suka duka yang
seringkali menghampiri. Salah satu tantangan terbesar adalah melawan rasa malas
dan godaan untuk melewatkan sesi joging. Cuaca yang terkadang tidak mendukung,
seperti hujan, atau kelelahan akibat kesibukan sehari-hari menjadi ujian bagi
komitmen yang sudah saya tanamkan sejak awal. Akan tetapi, setiap kali saya
berhasil melewati tantangan-tantangan tersebut, kebanggan dan kepuasaan yang saya
rasakan membuat setiap langkah sebelumnya menjadi berarti. Dalam proses 11
minggu perjalanan joging ini, saya belajar bahwa perubahan diri membutuhkan
waktu, komitmen, dan kesabaran. Prosesnya tidak selalu mudah, tetapi hasilnya
jauh lebih memuaskan daripada kesulitan yang saya hadapi. Melalui suka duka dan
tantangan ini, saya menggali potensi diri yang belum pernah saya sadari
sebelumnya. Joging bukan hanya tentang berlari, tetapi juga tentang meraih
kebahagiaan dan kesehatan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 1. Laporan Kemajuan Jogging
M |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
W |
60 |
60 |
62 |
70 |
66 |
102 |
60 |
53 |
56 |
60 |
110 |
J |
6 |
5.8 |
7 |
7.8 |
8.2 |
9.2 |
8 |
6.5 |
6.8 |
6 |
10 |
Catatan: M = Minggu ke, W = Waktu, J = Jarak
DAFTAR PUSTAKA
Chaeroni, A., Kusmaedi, N., Ma'mun, A., &
Budiana, D. (2021). Aktivitas Fisik : Apakah Memberikan Dampak Bagi Kebugaran
Jasmani dan KesehatanMental? Jurnal Sporta Saintika, 6(1), 54-62.
Winkel, W. (1989). Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Gramedia.
0 komentar:
Posting Komentar