Essay
Ujian Akhir Semester
Persepsi
Mahasiswa Terhadap Kegiatan Perubahan Diri Melalui Olahraga
Disusu
oleh
Tiyas
Wulandari (21310410108)
Mata
Kuliah Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu:
Dr.
Arundati Shinta, M.A
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Persepsi
merupakan proses individu melakukan pengorganisasian terhadap stimulus yang
diterima dan menginterpretasikan, sehingga individu dapat menyadari dan
mengerti apa yang diterima dan hal ini juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman
pada individu yang bersangkutan (Jayanti, 2018). Persepsi termasuk salah satu
aspek psikologis yang penting bagi individu untuk merespon adanya berbagai
stimulus/kejadian di sekitarnya. Persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen
untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga dapat berpengaruh
signifikan terhadap perilaku yang mereka tunjukkan selama periode waktu yang
ditentukan, yakni minimal 8 minggu dengan durasi minimal 1 jam per minggu.
Presepsi setiap mahasiswa tentu perbeda saat dosen memberikan stimulis berupa
tugas perubahan diri. Dalam hal ini, banyak sekali faktor yang menjadi penentu dalam
membentuk persepsi mahasiswa terhadap instruksi dari dosen. Jika mahasiswa
memiliki persepsi positif terhadap manfaat perubahan diri yang dapat diperoleh
melalui olahraga, kemungkinan besar mereka akan lebih termotivasi untuk
mentaati instruksi dosen dan secara aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Di
sisi lain, jika mahasiswa memiliki persepsi negatif atau tidak cukup pemahaman
tentang manfaat olahraga, mereka mungkin cenderung kurang termotivasi dan
kurang aktif dalam melaksanakan instruksi tersebut. Perilaku pertama yang
mungkin dimunculkan mahasiswa ketika dosen memberi intruksi untuk melakukan
perubahan diri adalah mengeluh, karena waktu yang terhitung lama dan harus
konsisten. Bagi mahasiswa yang memiliki perspektif positif akan dengan senang
hati melakukan perubahan diri secara konsisten sehingga hasil yang didapat
tidak hanya nilai yang bagus tapi juga manfaat untuk kesehatannya. Sebaliknya,
jika mahasiswa mengunakan perspektif negatif mereka tidak akan melakukan
perubahan diri dengan benar, dan membuat data palsu untuk dikumpulkan sebagai
tugas. Dengan demikian, hubungan antara persepsi mahasiswa dan perilaku mahasiswa
terkait kegiatan perubahan diri melalui olahraga akan sangat dipengaruhi oleh
pemahaman, motivasi, dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Dari
instruksi yang telah diberikan oleh dosen untuk melakukan perubahan diri bisa
memunculkan evaluasi dari mahasiswa. Dalam konteks ini, jika dikaitan dengan teori
Martin Seligman tentang perfikir positif dapat memberikan pandangan yang
bermanfaat. Mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam melaksanakan kegiatan
olahraga mungkin akan merasa tertekan dan mengalami sikap pesimis karena
menganggap kegiatan yang dilakukan hanya akan sia-sia dan tidak bermanfaat. Sebaliknya,
mahasiswa yang merasa senang karena sudah terbiasa berolahraga dapat mengalami
peningkatan positif dalam unsur positif emotion. Individu yang memiliki sikap
optoimis biasanya cenderung bisa melawan rasa malas, kretif, selalu bersemangat,
dan akan berusaha menjadi lebih baik. Perasaan senang ini dapat dihubungkan
dengan pencapaian pribadi dan keberhasilan dalam menjalankan instruksi dosen. Seperti
yang telah saya alami, ketika dosen memberikan instruksi perubahan diri saya
langsung melakukannya, akan tetapi di pertengahan kegiatan saya merasa semangat
semakin menurun dan akhirnya saya mencoba untuk melawan rasa malas sehingga
saya mampu menyelesaikan tantangan perubahan diri sengat baik. Dengan
menanamkan sikap optimis dari teori Martin Seligman jadi saya mampu menyeselaikan
tugas dan saya juga semakin suka dengan kegiatan olahraga.
Tantangan perubahan diri yang
diberikan oleh dosen sangat mungkin berkelanjutan. Keberlanjutan dari kegiatan
perubahan diri pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama,
ketika olahraga yang akan dilakukan menarik dan sesuai dengan tingkat kesiapan
fisik serta minat mahasiswa maka memiliki potensi untuk berkelanjutan. Selain
itu, faktor lingkungan juga penting, karena ketika mahasiswa berada di
lingkungan yang tepat dengan dukungan sosial dari rekan atau komunitas baik,
bisa jadi kegiatan akan tetap berlanjut. Selanjutnya, aspek motivasi dan
pemahaman mahasiswa terkait manfaat jangka panjang dari kegiatan olahraga juga
menjadi faktor penentu. Jika mahasiswa merasa bahwa perubahan positif dalam
kesehatan fisik dan mental dapat dicapai melalui kegiatan olahraga, mereka
kemungkinan besar akan mempertahankan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, untuk
memastikan keberlanjutan kegiatan perubahan diri melalui olahraga, diperlukan
pendekatan yang holistik yang mempertimbangkan aspek-aspek tersebut,
menciptakan kondisi yang mendukung, dan memberikan motivasi berkelanjutan bagi
mahasiswa untuk tetap terlibat dalam kegiatan olahraga secara rutin.
Daftar
Pustaka
Jayanti, F., & Arista, N. T. (2018).
Persepsi mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan Universitas Trunojoyo
Madura. Competence: Journal of Management Studies, 12(2).
205-223.
Shinta,
A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from: http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
0 komentar:
Posting Komentar