29.12.23

Essay Ujian Akhir Semester Persepsi Mahasiswa Terhadap Kegiatan Perubahan Diri Melalui Olahraga

 

Essay Ujian Akhir Semester

Persepsi Mahasiswa Terhadap Kegiatan Perubahan Diri Melalui Olahraga

Disusu oleh

Tiyas Wulandari (21310410108)

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



 

Persepsi merupakan proses individu melakukan pengorganisasian terhadap stimulus yang diterima dan menginterpretasikan, sehingga individu dapat menyadari dan mengerti apa yang diterima dan hal ini juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman pada individu yang bersangkutan (Jayanti, 2018). Persepsi termasuk salah satu aspek psikologis yang penting bagi individu untuk merespon adanya berbagai stimulus/kejadian di sekitarnya. Persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga dapat berpengaruh signifikan terhadap perilaku yang mereka tunjukkan selama periode waktu yang ditentukan, yakni minimal 8 minggu dengan durasi minimal 1 jam per minggu. Presepsi setiap mahasiswa tentu perbeda saat dosen memberikan stimulis berupa tugas perubahan diri. Dalam hal ini, banyak sekali faktor yang menjadi penentu dalam membentuk persepsi mahasiswa terhadap instruksi dari dosen. Jika mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap manfaat perubahan diri yang dapat diperoleh melalui olahraga, kemungkinan besar mereka akan lebih termotivasi untuk mentaati instruksi dosen dan secara aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Di sisi lain, jika mahasiswa memiliki persepsi negatif atau tidak cukup pemahaman tentang manfaat olahraga, mereka mungkin cenderung kurang termotivasi dan kurang aktif dalam melaksanakan instruksi tersebut. Perilaku pertama yang mungkin dimunculkan mahasiswa ketika dosen memberi intruksi untuk melakukan perubahan diri adalah mengeluh, karena waktu yang terhitung lama dan harus konsisten. Bagi mahasiswa yang memiliki perspektif positif akan dengan senang hati melakukan perubahan diri secara konsisten sehingga hasil yang didapat tidak hanya nilai yang bagus tapi juga manfaat untuk kesehatannya. Sebaliknya, jika mahasiswa mengunakan perspektif negatif mereka tidak akan melakukan perubahan diri dengan benar, dan membuat data palsu untuk dikumpulkan sebagai tugas. Dengan demikian, hubungan antara persepsi mahasiswa dan perilaku mahasiswa terkait kegiatan perubahan diri melalui olahraga akan sangat dipengaruhi oleh pemahaman, motivasi, dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Dari instruksi yang telah diberikan oleh dosen untuk melakukan perubahan diri bisa memunculkan evaluasi dari mahasiswa. Dalam konteks ini, jika dikaitan dengan teori Martin Seligman tentang perfikir positif dapat memberikan pandangan yang bermanfaat. Mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam melaksanakan kegiatan olahraga mungkin akan merasa tertekan dan mengalami sikap pesimis karena menganggap kegiatan yang dilakukan hanya akan sia-sia dan tidak bermanfaat. Sebaliknya, mahasiswa yang merasa senang karena sudah terbiasa berolahraga dapat mengalami peningkatan positif dalam unsur positif emotion. Individu yang memiliki sikap optoimis biasanya cenderung bisa melawan rasa malas, kretif, selalu bersemangat, dan akan berusaha menjadi lebih baik. Perasaan senang ini dapat dihubungkan dengan pencapaian pribadi dan keberhasilan dalam menjalankan instruksi dosen. Seperti yang telah saya alami, ketika dosen memberikan instruksi perubahan diri saya langsung melakukannya, akan tetapi di pertengahan kegiatan saya merasa semangat semakin menurun dan akhirnya saya mencoba untuk melawan rasa malas sehingga saya mampu menyelesaikan tantangan perubahan diri sengat baik. Dengan menanamkan sikap optimis dari teori Martin Seligman jadi saya mampu menyeselaikan tugas dan saya juga semakin suka dengan kegiatan olahraga.

            Tantangan perubahan diri yang diberikan oleh dosen sangat mungkin berkelanjutan. Keberlanjutan dari kegiatan perubahan diri pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, ketika olahraga yang akan dilakukan menarik dan sesuai dengan tingkat kesiapan fisik serta minat mahasiswa maka memiliki potensi untuk berkelanjutan. Selain itu, faktor lingkungan juga penting, karena ketika mahasiswa berada di lingkungan yang tepat dengan dukungan sosial dari rekan atau komunitas baik, bisa jadi kegiatan akan tetap berlanjut. Selanjutnya, aspek motivasi dan pemahaman mahasiswa terkait manfaat jangka panjang dari kegiatan olahraga juga menjadi faktor penentu. Jika mahasiswa merasa bahwa perubahan positif dalam kesehatan fisik dan mental dapat dicapai melalui kegiatan olahraga, mereka kemungkinan besar akan mempertahankan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, untuk memastikan keberlanjutan kegiatan perubahan diri melalui olahraga, diperlukan pendekatan yang holistik yang mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, menciptakan kondisi yang mendukung, dan memberikan motivasi berkelanjutan bagi mahasiswa untuk tetap terlibat dalam kegiatan olahraga secara rutin.

Daftar Pustaka

Jayanti, F., & Arista, N. T. (2018). Persepsi mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura. Competence: Journal of Management Studies12(2). 205-223.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from: http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

0 komentar:

Posting Komentar