Ujian
Akhir Semester
Psikologi
Inovasi
Brigita Savira Priscillia
23310420094
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hubungan antara persepsi mahasiswa
terhadap instruksi dosen dan perilaku yang dimunculkan ketika ada instruksi
untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga secara teratur dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis dan sosial. Berikut adalah beberapa
hal yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut menurut penulis :
1. Motivasi: Persepsi mahasiswa
terhadap instruksi dosen akan dipengaruhi oleh motivasi mereka untuk melakukan
perubahan diri melalui olahraga. Jika mahasiswa merasa termotivasi dan menyadari
manfaat dari kegiatan olahraga secara teratur, mereka mungkin lebih cenderung
untuk mengikuti instruksi tersebut.
2. Keyakinan Diri: Persepsi
mahasiswa terhadap kemampuan mereka untuk melakukan perubahan diri melalui
olahraga juga akan mempengaruhi perilaku mereka. Jika mahasiswa percaya bahwa
mereka mampu untuk melaksanakan instruksi tersebut, maka mereka mungkin lebih
cenderung untuk melakukannya.
3. Dukungan Sosial: Faktor-faktor
sosial juga dapat mempengaruhi hubungan antara persepsi dan perilaku. Misalnya,
dukungan dari teman-teman sekelas selama perkuliahan atau keluarga dalam melakukan
kegiatan olahraga secara teratur dapat memotivasi mahasiswa untuk mengikuti
instruksi tersebut.
Dengan demikian, hubungan antara
persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen dan perilaku yang dimunculkan
ketika ada instruksi untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga
secara teratur sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis,
sosial, dan lingkungan..
Martin Seligman adalah seorang
tokoh psikologi yang
dikenal karena kontribusinya dalam psikologi positif. Selama
menjalani kegiatan perubahan penulis akan mengevaluasi beberapa hal yang
berpengaruh dalam proses kegiatan tersebut :
1.
Positive Emotions (Emosi Positif) : saat pertama
kali memulai kegiatan perubahan penulis merasa semangat dan bahagia saat
menjalani kegiatan hal tsb membuat penulis di hari pertama dan kedua selama
kegiatan mengajak teman teman untuk ikut berpartisipasi untuk mendapat
pengalaman yang seru.
2.
Engagement (keterlibatan) : dalam hal ini penulis terlibat langsung
dengan proses perubahan, mulai dari jogging dan melakukan beberapa hal positif,
melangsungkan pengalam yang baru.
3.
Relationships (Hubungan) : beberapa teman dekat yang ikut
berpartisipasi membantu penulis dalam kegiatan sangat mendukung dan karna
mereka juga ikut terlibat hal tsb membuat kegiatan semakin menyenangkan
4.
Meaning (Makna) : selama proses kegiatan di minggu ke
4-8 penulis mulai merasakan kejenuhan dan rasa malas dimana seharusnya penulis
wajib untuk terus menerus melakukan kegiatan namun dengan banyaknya pengaruh
dari luar membuat penulis berhenti berkegiatan, tujuan yang sudah dibangun di
awal mulai menghilang karna rasa malas yang timbul dan beberapa faktor lain.
5.
Accomplishment (Pencapaian) : diawal kegiatan penulis merasa
pencapaian yang luar biasa karna bisa berkegiatan atau membuat perubahan dengan
melakukan kegiatan positif, tapi mulai masuk pertengahan bulan, penulis merasa
gagal dan tidak dapat mencapai tujuan yang dari awal mulai d bangun.
Apakah kegiatan
perubahan bisa dilanjutkan?
Menurut saya , kegiatan kita dalam suatu hal bisa
berkelanjutan atau "sustain" jika kegiatan tersebut memenuhi beberapa
kriteria tertentu. Beberapa alasan mengapa kegiatan dapat berkelanjutan adalah:
1. Keterlibatan yang Mendalam:
Ketika kita terlibat dalam suatu kegiatan yang memberikan rasa makna dan
tujuan, kita cenderung lebih termotivasi untuk melanjutkan kegiatan tersebut.
2. Pengalaman Emosi Positif: Jika
kegiatan tersebut memberikan pengalaman emosi positif, seperti kegembiraan,
rasa syukur, atau kepuasan, maka kita akan cenderung ingin melanjutkan kegiatan
tersebut.
3. Hubungan yang Membangun: Hubungan
yang mendukung dan saling memotivasi dapat membuat kita lebih termotivasi untuk
melanjutkan kegiatan.
4. Pencapaian dan Progress: Jika
kegiatan tersebut memberikan kesempatan untuk meraih pencapaian dan melihat
progres, maka hal ini dapat menjadi motivasi untuk menjaga keberlanjutan.
Merasa berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan kecil atau besar dapat memberikan
dorongan untuk terus melanjutkan.
DAFTAR PUSTAKA
Shinta,
A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
http://etheses.iainkediri.ac.id/3193/5/933414017_bab2.pdf
0 komentar:
Posting Komentar