29.12.23

Essay UAS Psikologi Inovasi

 

Ujian Akhir Semester

Psikologi Inovasi

Brigita Savira Priscillia

23310420094

 

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen dan perilaku yang dimunculkan ketika ada instruksi untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga secara teratur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis dan sosial. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mempengaruhi hubungan tersebut menurut penulis :

 

1. Motivasi: Persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen akan dipengaruhi oleh motivasi mereka untuk melakukan perubahan diri melalui olahraga. Jika mahasiswa merasa termotivasi dan menyadari manfaat dari kegiatan olahraga secara teratur, mereka mungkin lebih cenderung untuk mengikuti instruksi tersebut.

 

2. Keyakinan Diri: Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan mereka untuk melakukan perubahan diri melalui olahraga juga akan mempengaruhi perilaku mereka. Jika mahasiswa percaya bahwa mereka mampu untuk melaksanakan instruksi tersebut, maka mereka mungkin lebih cenderung untuk melakukannya.

 

3. Dukungan Sosial: Faktor-faktor sosial juga dapat mempengaruhi hubungan antara persepsi dan perilaku. Misalnya, dukungan dari teman-teman sekelas selama perkuliahan atau keluarga dalam melakukan kegiatan olahraga secara teratur dapat memotivasi mahasiswa untuk mengikuti instruksi tersebut.

 

Dengan demikian, hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap instruksi dosen dan perilaku yang dimunculkan ketika ada instruksi untuk melakukan kegiatan perubahan diri melalui olahraga secara teratur sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor psikologis, sosial, dan lingkungan..

 

Martin Seligman adalah seorang tokoh psikologi yang dikenal karena kontribusinya dalam psikologi positif. Selama menjalani kegiatan perubahan penulis akan mengevaluasi beberapa hal yang berpengaruh dalam proses kegiatan tersebut :

1.               Positive Emotions (Emosi Positif) : saat pertama kali memulai kegiatan perubahan penulis merasa semangat dan bahagia saat menjalani kegiatan hal tsb membuat penulis di hari pertama dan kedua selama kegiatan mengajak teman teman untuk ikut berpartisipasi untuk mendapat pengalaman yang seru.

2.               Engagement (keterlibatan) : dalam hal ini penulis terlibat langsung dengan proses perubahan, mulai dari jogging dan melakukan beberapa hal positif, melangsungkan pengalam yang baru.

3.               Relationships (Hubungan) : beberapa teman dekat yang ikut berpartisipasi membantu penulis dalam kegiatan sangat mendukung dan karna mereka juga ikut terlibat hal tsb membuat kegiatan semakin menyenangkan

4.               Meaning (Makna) : selama proses kegiatan di minggu ke 4-8 penulis mulai merasakan kejenuhan dan rasa malas dimana seharusnya penulis wajib untuk terus menerus melakukan kegiatan namun dengan banyaknya pengaruh dari luar membuat penulis berhenti berkegiatan, tujuan yang sudah dibangun di awal mulai menghilang karna rasa malas yang timbul dan beberapa faktor lain.

5.               Accomplishment (Pencapaian) : diawal kegiatan penulis merasa pencapaian yang luar biasa karna bisa berkegiatan atau membuat perubahan dengan melakukan kegiatan positif, tapi mulai masuk pertengahan bulan, penulis merasa gagal dan tidak dapat mencapai tujuan yang dari awal mulai d bangun.

 

Apakah kegiatan perubahan bisa dilanjutkan?

Menurut saya , kegiatan kita dalam suatu hal bisa berkelanjutan atau "sustain" jika kegiatan tersebut memenuhi beberapa kriteria tertentu. Beberapa alasan mengapa kegiatan dapat berkelanjutan adalah:

 

1. Keterlibatan yang Mendalam: Ketika kita terlibat dalam suatu kegiatan yang memberikan rasa makna dan tujuan, kita cenderung lebih termotivasi untuk melanjutkan kegiatan tersebut.

2. Pengalaman Emosi Positif: Jika kegiatan tersebut memberikan pengalaman emosi positif, seperti kegembiraan, rasa syukur, atau kepuasan, maka kita akan cenderung ingin melanjutkan kegiatan tersebut.

3. Hubungan yang Membangun: Hubungan yang mendukung dan saling memotivasi dapat membuat kita lebih termotivasi untuk melanjutkan kegiatan.

 

4. Pencapaian dan Progress: Jika kegiatan tersebut memberikan kesempatan untuk meraih pencapaian dan melihat progres, maka hal ini dapat menjadi motivasi untuk menjaga keberlanjutan. Merasa berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan kecil atau besar dapat memberikan dorongan untuk terus melanjutkan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

http://etheses.iainkediri.ac.id/3193/5/933414017_bab2.pdf

0 komentar:

Posting Komentar