29.12.23

ESSAY UAS PSIKOLOGI INOVASI

              UAS PSIKOLOGI INOVASI

Oleh :

Ramahwati (21310410037)

 

Kelas Reguler

 

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 



Salah satu perubahan yang perilaku yang ditugaskan dosen yaitu dengan melakukan salah satu  jenis kegiatan olahraga selama 8 minggu, tujuannya  untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa dapat konsisten dalam melakukan perubahan diri. Saat dosen memberikan tugas tersebut, mahasiswa mulai menganalisis jenis olahraga mana yang sekiranya cocok dilakukan, setelah mulai melakukan kegiatan olahraga ada mahasiswa yang mempersepsikan kegiatan tersebut sebagai hal positif jika dilakukan berkelanjutan. Persepsi baik diwujudkan dalam bentuk keseriusannya melakukan kegiatan olahraga secara rutin. Perubahan yang dialami individu tersebut termasuk dalam batas optimal, artinya walaupun harus melakukan kegiatan olahraga dalam jangka waktu yang tidak sebentar, namun individu  mampu merespon perubahan dengan cara yang baik. Individu yang mampu menghadapi perubahan dalam hidupnya selanjutnya akan berada pada tahap homeostatis yaitu proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan individu untuk mempertahankan keadaan seimbang di dalam tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam maupun di luar tubuh. Dalam hal ini dapat dikatakan baik,apabila individu mampu merespon perubahan secara positif tanpa menimbulkan gangguan dalam aktivitas  sehari-hari. Sedangkan untuk individu yang mempersepsikan kegiatan olahraga sebagai suatu hal yang berdampak negatif  dikarenakan mereka tidak mampu mengendalikan perubahan yang ada sehingga menimbulkan stress. Perilaku yang mungkin dimunculkan yaitu tidak rutin dan kurang maksimal dalam melakukan olahraga. Meskipun ditahap stress (tertekan) bagaimanapun juga kegiatan olahraga harus dilakukan. Individu yang mulai mampu menerima perubahan akan mengupayakan cara agar dapat beradaptasi, misalnya dengan tidak menjadikan tugas olahraga sebagai beban, mulai bisa memandang dari sisi positif jika olahraga itu baik bagi tubuh. Nantinya adaptasi tersebut akan membentuk efek positif yang berkelanjutan. Sedangkan untuk yang gagal dalam coping stress maka akan merasa semakin tertekan sehingga menimbulkan stress berkelanjutan.Stress berkelanjutan akan berdampak buruk dan sangat menggangu produktivitas sehari-hari.

Saat evaluasi, pasti ada  mahasiswa yang merespon kegiatan olahraga sebagai hal yang sia-sia bahkan merasa kesulitan untuk bahagia.Padahal jika dihubungkan dengan teori Martin Seligman dijelaskan jika kebahagiaan itu mudah dilakukan. Seligman mengatakan jika dengan mengembangkan potensi posistif dari manusia, maka rasa penderitaan akan berkurang hingga membawanya kepada kebahagiaan. Mungkin dibalik respon mahasiswa tersebut dapat dikatakan jika mereka kurang bisa memandang olahraga sebagai hal positif sehingga sulit untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Padahal setiap manusia memiliki potensi untuk bahagia dan menjalani hidup yang baik (Martin Seligman). Konsep kebahagiaan Martin Seligman juga menjelaskan bahwa konsep bahagia dilihat dari dua sudut pandang yaitu moral laden (tolak ukur kehagiaan adalah niai-nilai moral, yang pada intinya adalah kebahagiaan berpusat pada pelaksanaan kebaikan/virtue)  dan morally neutral (kebahagian lebih menekankan pada kesejahtraan subjektif dalam bentuk kepuasan penuh terhadap hidup atau pencapaian terhadap kenikmatan yang tinggi). Menurut  saya, keluhan mahasiswa tersebut karena mereka kurang menyadari bahwa olahraga juga berdampak baik sehingga mereka tidak terdorong untuk menciptakan kebahagiaan secara netral (morally neutral).

Menurut saya, kegiatan olahraga tersebut dapat berkelanjutan jika individu menyadari dan memandang rutinitas tersebut sebagai hal yang berdampak positif dan mendorong individu untuk menemukan dan mengenali potensi yang ada pada dirinya. Dengan hal itu maka akan membantu individu untuk menemukan kebahagiaan Martin Seligman yang memandang bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk bahagia dan menjalani hidup yang baik.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Jusmiati,. “‘Konsep Kebahagiaan Martin Seligman: Sebuah Penelitian Awal’,.” Rausyan Fikr 

Vol. 13, No. 2, (Desember 2017): 367.

 

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

 

http://repository.unissula.ac.id/22263/12/31201700043.pdf

 

 

0 komentar:

Posting Komentar