29.12.23

Essay UAS Mata Kuliah Psikologi Inovasi

 

Persepsi Terhadap Perilaku Berkelanjutan



 

Oleh: Humairah Natsir

21310410042

Kelas Reguler/semester 5

Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

2023

 

Essay ini dibuat dalam rangka memenuhi UAS Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu Ibu Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.

 

      Persepsi merupakan sebuah perjalanan penerimaan stimulus oleh seseorang melalui perjalanan sensori atau panca indera, di mana stimulus tadi tidak berhenti tetapi dilanjutkan ke perjalanan berikutnya sehingga membentuk kesan yang didahului oleh penginderaan. (Walgito, 2010). Adapun persepsi setiap orang tentunya berbeda bergantung pada cara seseorang merespon stimulus. Persepsi ini berkaitan dengan perilaku yang dimunculkan ketika mendapatkan instruksi.

Ketika seseorang dihadapkan oleh kondisi baru yang sangat berbeda dengan kondisi sebelumnya yang pernah ia alami, maka seseorang mungkin akan mempersepsikan bahwa kondisi baru tersebut di luar batas maksimum. Kondisi ini dapat membuat seseorang menjadi stress, sehingga perlu mengatasi stress tersebut (coping behavior). Jika usaha seseorang itu sukses maka ia telah melakukan adaptasi (penyesuaian diri, perubahan diri agar sesuai dengan lingkungan) atau melakukan pengaturan (perubahan lingkungan agar sesuai dengan dirinya). (Shinta, 2013). Misalnya dosen yang memberikan instruksi untuk berolahraga rutin tiap pekan sejam selama delapan pekan, maka tentunya mahasiswa akan memiliki persepsi yang berbeda-beda. Adanya persepsi tersebut akan mempengaruhi mahasiswa dalam merespon dan bertidak untuk instruksi tersebut.

      Sifat  umum dari kelemahan yang diakibatkan oleh peristiwa yang tidak terkendali di seluruh tugas dan sistem motivasi. Ada 4 hal, yaitu (1) perlakuan awal dengan nada permusuhan yang tidak dapat dihindari, dapat dihindari, atau dikontrol diikuti dengan pengujian pelarian shuttlebox; (2) perlakuan awal dengan masalah diskriminasi yang tidak dapat larut, dapat larut, atau terkontrol diikuti dengan pengujian solusi anagram; (3) perlakuan awal dengan nada permusuhan yang tidak dapat dihindari, dihindari, atau dikendalikan diikuti dengan pengujian larutan anagram; dan (4) perlakuan awal dengan masalah diskriminasi yang tidak dapat larut, dapat larut, atau terkendali yang diikuti dengan pengujian pelepasan shuttlebox. Ketidakberdayaan yang dipelajari ditemukan pada keempat eksperimen: Ketidakmampuan dan ketidakterhindaran menghasilkan kegagalan untuk melarikan diri dan kegagalan untuk memecahkan anagram. Disarankan bahwa ketidakterhindaran dan ketidakterlarutan keduanya menimbulkan harapan bahwa respons tidak bergantung pada penguatan. Sifat umum dari proses ini menunjukkan bahwa ketidakberdayaan yang dipelajari mungkin merupakan suatu "sifat" yang diinduksi. (Hiroto & Seligmen, 1975). Misalkan instruksi dosen tadi tersebut di atas, tentunya mahasiswa setelah melakukan instruksi lari akan merasa kesulitan, merasa senang karena sudah terbiasa berolahraga,  merasa tertekan karena tidak senang dengan olahraga, merasa kegiatan tersebut sia-sia dan tidak mungkin membuatnya lebih baik. Maka evaluasi yang bisa dilakukan adalah dengan melawan ketidakberdayaan yang telah dipelajarinya. Rasa psimis yang ada pada diri mahasiswa harus disingkirkan dan ditumbuhkan dengan rasa optimis. Ini bisa dilakukan dengan memberikan afeksi positif pada diri dan mengenali diri jauh lebih baik.

      Kegiatan yang dilakukan tersebut juga bisa berkelanjutan jika mahasiswa memiliki persepsi yang melawan ketidakberdayaannya. Optimis yang dibangun pada diri untuk bisa berubah jauh lebih baik lagi. Dan tentunya mahasiswa harus mengetahui tujuan dari hal yang dilakkannya, maka ketika dirinya merasa tidak berdaya tujuan tersebut dapat menjadi motivasi untuk dirinya konsisten melakukan hal sehingga dapat berkelanjutan.

 

Rujukan:

Hiroto, D. S., & Seligman, M. E. (1975). Generality of learned helplessness in man. Journal of personality and social psychology, 31(2), 311.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Diakses melalui : http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html pada 28 Desember 2023.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

0 komentar:

Posting Komentar