Perubahan
Diri Berawal Dari Hal Kecil
Oleh:
Humairah Natsir
21310410042
Kelas
Reguler/Semester 5
Program
Studi Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
2023
Essay
ini dibuat dalam rangka memenuhi syarat mata kuliah Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu Ibu Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu
membutuhkan orang lain. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memenuhi
kebutuhan hidup tentunya manusia membutuhkan manusia lain. Lingkungan sosial
menjadi tempat manusia menunjukkan perilaku sosial pada sesama manusia. Perilaku
sosial ialah perilaku yang tidak mutlak menetap dan diperlihatkan oleh manusia
dalam berinteraksi dengan manusia lain.
Menurut Max Weber Perilaku mempengaruhi tindakan sosial di dalam masyarakat
lalu memberikan masalah-masalah. Seseorang yang bertindak mencontohkan
keberhasilan dalam proses sosialisasinya disebut sebagai orang yang sosial, sedangkan seseorang yang bertindak tidak
mencontohkan proses sosialisasi disebut
non sosial, seperti tindakan anti
sosial, (Wardi, 2010).
Perilaku sosial manusia sangat berdampak pada
lingkungan sosialnya, baik lingkungan
keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. ketika lingkungan sosial tersebut
memberikan peluang terhadap perkembangan seseorang secara positif, maka akan mencapai
perkembangan sosial secara matang. tetapi ketika lingkungan sosial tersebut
kurang kondusif, misalnya perlakuan yang kasar dari orang tua, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat, maka perilaku sosial seseorang cenderung
menampilkan perilaku yang tidak sesuai. (Mighfar, 2015).
Dalam berinteraksi manusia selalu memperkirakan
cost (biaya atau pengeluaran)
dengan reward (penghargaan atau manfaat) yang dihasilkan dari interaksi
tersebut. Jika cost tidak sesuai dengan reward-nya, maka pihak yang mengalami
hal tersebut akan merasa kesal dan
berhenti berinteraksi, sehingga hubungan sosial tidak berhasil. Inti
teori pertukaran Homans ialah gabungan asumsi-asumsi dasar yang menjelaskan tentang
dua orang yang saling berinteraksi. Dasar perilaku sosial terlihat pada hadiah
dan biaya. (Ritzer & Douglas, 2004).
Hal ini berikatan dengan perubahan diri yang harus
dilakukan tiap individu untuk bergerak maju. Seringkali dalam melakukan
perubahan diri di lingkungan sosial sangat banyak penolakan yang terjadi karena
rasa tidak nyaman ataupun dari berbagai faktor tertentu. Tetapi perubahan diri
bisa dilakukan dari hal yang kecil terlebih dahulu. Kebanyakan individu juga
merasa bingung dari mana harus memulai perubahan diri dan apa yang harus
dirubah. Padahal perubahan kecil dan sederhana tetapi penting untuk dilakukan
misalnya berolahraga tiap pekan. Olahraga yang bisa dilakukan adalah lari
santai selama sejam dalam sepekan, olahraga ini bisa dilakukan secara konsisten
minimal 8 kali.
Ketika seseorang melakukan suatu perubahan tentunya
akan ada hal yang dikorbankan misalnya waktu, pikiran, ataupun tenaga. Terlebih
adalah melakukan olahraga tiap minggu yang sebeluknya tidak pernah dilakukan.
Awal memulai perubahan bisa dengan mengatur waktu lari dengan target 60 menit
dan mengukur jarak tempu lari yang dicapai. Dalam memulain perubahan ini dapat
menggunakan bantuan aplikasi digital misalnya “Mulai Berlari” sebagai awal
waktu bisa dilatur untuk 44 menit dengan durasi jalan 5 menit sebelum dan
setelah berlari.
Lakukan peregangan untuk tubuh lalu gunakan bantuan
aplikasi digital untuk pedoman waktu dan jarak tempuhnya. Jalan santai selama 5
menit lalu transisi ke lari santai selama 44 menit kemudian transisi lagi untuk
jalan santai selama 5 menit. Setelah selesai atur nafas dan lakukan lagi pekan
depan dengan mengatur waktu lari 2 menit lebih lama dari sebelumnya.
Adapun manfaat dari olahraga yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan fungsi otak dengan olahraga jumlah oksigen dalam darah akan meningkat sehingga memperlancar aliran darah menuju otak, mengurangi stress melalui aktivitas olahraga yang melibatkan otak melepas banyak hormon termasuk endorphin yang bisa mempengaruhi suasana hati menjadi lebih gembira, dan menurunkan kolesterol. Hal kecil sederhana yang dilakukan ini memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan reward untuk diri.
Rujukan:
Wardi Bacthiar,
(2010). Sosiologi Klasik Dari Comte
hingga Parsons. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ritzer, George
dan Douglas J Goodman. (2004). Teori
Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media.
Mighfar, S. (2015). Social Exchange Theory:
Telaah Konsep George C. Homans Tentang Teori Pertukaran Sosial. LISAN
AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran dan Kebudayaan, 9(2), 259-282.
0 komentar:
Posting Komentar