29.12.23

ESSAY 8 : UJIAN AKHIR SEMESTER

 

UJIAN AKHIR SEMESTER

 PSIKOLOGI INOVASI

 

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A

Bagus Kuncoro/21310410018

 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Perlukah untuk berubah?        

Kata ‘Persepsi’ seringkali digunakan atau kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa makna sebenarnya dari persepsi itu sendiri?. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983:89), Persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut antara lain: kemampuan untuk membedakan, kemampuan untuk mengelompokan, dan kemampuan untuk memfokuskan. Oleh karena itu seseorang bisa saja memiliki persepsi yang berbeda, walaupun objeknya sama.

Hal tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan dalam hal sistem nilai dan ciri kepribadian individu yang bersangkutan. Menurut Robins (1999:124), persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka untuk memberikan makana terhadap lingkungannya.

Persepsi sering dihubungkan dengan suatu perilaku, Dimana bahwa persepsi seseorang terhadap suatu objek akan mempengaruhi perilakunya. Persepsi yang baik terhadap suatu objek akan mendorong seseorang untuk bertindak sesuai dengan persepsinya tersebut. Menurut Skiner (1983), seorang ahli psikologi dalam Soekidjo Notoatmodjo (2005), merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Perlu ditekankan dalam hal ini bahwa persepsi terhadap perilaku cukup penting, sebagai salah satu dasar ketika mahasiswa melakukan kegiatan perubahan diri melalui kegiatan olahraga secara teratur selama minimal 8 minggu dalam waktu durasi 1 jam/minggunya. Ketika dosen memberikan intruksi maka akan muncul sebuah stimulus yang menggerakan baik itu terpaksa atau secara sukerala ada tuntutan yang akhirnya memunculkan suatu persepsi untuk mengubah perilaku yang lebih baik terhadap menjaga kesehatan melalui budaya olahraga yang perlu dibangun.

Evaluasi terhadap kegiatan tersebut pertama kali bahwa ada perasaaan terpaksa dan merasa tidak senang, dimana ketika sudah penat dalam bekerja dan kuliah yang sudah lelah. Kebiasaan libur yang biasanya untuk membersihkan kamar dan juga bersantai ataupun jalan keluar, untuk ini harus menyempatkan atau membuat jadwal untuk melakukan kegiatan lari. Ketika sudah berjalan 3 kali berturut tanpa sadar bahwa diri mulai sadar dan menikmati manfaat dari kegiatan tersebut, terlebih saya memilih untuk melakukan kegiatan lari yang saya lakukan di pagi hari yang membuat lebih nyaman karena adanya udara segar.

Mulai memahami bahwa pentingnya berolahraga setidaknya seminngu sekali agar tubuh senantiasa sehat, disamping itu saya merasa lebih bugar ketika sudah selesai berolahraga. Olahraga secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Disamping itu dampak yang telah dirasakan juga membuat mood menjadi lebih baik dan juga menghilangkan stress, jadi saya rasa saya setelah berjalan yang saya rasakan saya cukup menikmati kegiatan ini dan merasa bahwa kegiatan ini tidaklah sia-sia dan sangat bermanfaat. Apalagi sebagai seorang mahasiswa psikologi haruslah menjadi contoh gaya hidup yang positif dan menerapkan gaya hidup sehat.

Martin Seligman, tokoh psikologi positif, menjelaskan bahwa ada banyak hal yang bisa diajarkan kepada orang. Itu antara lain rasa pesimis dan rasa optimis. Pada awalnya saya merasa pesimis dalam kegiatan ini terasa berat dan apakah bisa, tetapi dengan melihat manfaat dari kegiatan ini saya pun juga merasa optimisme dengan pandangan yang positif terhadap kegiatan olahraga rutin ini. saya meyakinkan diri kegiatan yang baik berupa harapan ataupun tekanan yang dapat diatasinya dengan percaya pada kemapuan diri dan rasa optimis.

Apakah kegiatan tersebut dapat berkelanjutan?. Ada pertanyaan yang juga dalam diri, apakah kedepannya perilaku rutin olahraga ini dapat dilakukan terus menerus tanpa berhenti seperti saat kegiatan ini dilakukan. Bisa, dan memang harus, karena ini juga adalah kewajiban sebagai seorang manusia untuk berubah lebih baik serta sadar betul untuk menjaga kesehatan guna tubuh agar tidak mudah sakit. Syarat dari berkelanjutan ini adalah membuat kegiatan tersebut menyenangkan dan karena kita membutuhkannya.

 

Daftar Pustaka

Sarlito Sarwono Wirawan, Pengantar Umum Psikologi , (Jakarta : P T. Bulan Bintang, 1983), hlm.89

Stephen P Robbins, Perilaku Organisai : Konsep, Kontroversi, aplikasi, edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT. Prenhalindo, 1999), hlm.124

Soekidjo Notoatmodjo, “Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar”, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

 


0 komentar:

Posting Komentar