Menjadi Partisipan dalam
Lomba Menulis Puisi
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta,
M.A.
Oleh:
Arnoldina Leki
FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
Mengikuti
lomba merangkai puisi adalah sebuah pengalaman yang bisa diikuti sebagian
banyak orang, tetapi perasaan yang diperoleh memiliki kadar tidak sama apalagi
menjadi kepuasan yang tak terhingga bila menjadi salah satu karya yang
terpilih. Puisi merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk pendek,
singkat dan padat yang dituangkan dari isi hati, pikiran dan perasaan penyair,
dengan segala keterampilan bahasa yang pekat, kreatif, dan imajinatif (Suroto,
2001:40). Sebagai seorang pecinta sastra, keputusan untuk berpartisipasi dalam
lomba puisi merupakan pilihan yang dilakukan dengan perasaan yakin bahwa
hal-hal kecil seperti ini merupakan pilihan yang tepat. Persiapan yang dimulai
dengan menelusuri tema, meramu kata-kata, dan mendalami setiap emosi yang ingin
diungkapkan dalam karya puisi menjadi langkah pembelajaran yang menyatu dengan
proses.
Setelah
mengikuti semua prosedur lomba ada 2 lomba yang diikuti yakni lomba yang sama
namun tenggat yang ditentukan untuk pengumuman hasil tidaklah sama. Pada tanggal
15 Desember ini merupakan pengumuman untuk lomba pertama dan 1 Januari untuk lomba
yang kedua yang mana menjadi hari yang sangat ditunggu bahwa penentuan dari
pilihan yang dijalani hari kemarin memberikan hasil yang sekiranya sesuai
dengan usaha yang dilakukan. Ketika akhirnya pengumuman pemenang diumumkan, untuk
lomba pertama yakni menjadi salah satu penerima sertifikat. Bukan sebagai juara
namun hanya salah satu dari 200 penulis terbaik dan mendapatkan sertifikat
membuat cukup kecewa, namun meskipun hanya sertifikat itu bukan hanya sekadar
selembar kertas, melainkan bukti dari perjuangan, dedikasi, dan langkah awal
yang sudah menjadi pilihan terhadap puisi yang telah diterjemahkan menjadi
sebuah karya.
Mendapatkan
sertifikat dari lomba menulis puisi ini memberikan semangat untuk terus mencoba
dan berlatih dengan lebih baik sambil berproses. Adapun tak hanya dijadikan
sebagai penghargaan, tetapi sebagai bentuk inspirasi untuk terus
mengekspresikan diri melalui kata-kata. Pengalaman menulis puisi ini menekankan
bahwa setiap usaha yang diniatkan dengan sepenuh hati, terlepas dari apa pun
hasil akhirnya. Sesungguhnya, menuliskan puisi dan ikut serta dalam lomba yang
diselenggarakan tidak hanya proses semata, tapi juga memperoleh perjalanan dan
pengalaman yang ada di setiap prosesnya.
DAFTAR PUSTAKA
Suroto.
2001. Apresiasi Sastra Indonesia : Teori dan Bimbingan (untuk SMU). Jakarta:
Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar