29.12.23

ESSAY 5 PARTISIPASI LOMBA

LOMBA KARYA SAMPAH 2 DIMENSI

Tugas 5: Partisipasi Lomba

Oleh:

Qoyyimah Sofiati (21310410036)

Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu:

Dra. Arundati Shinta, M.A



Menurut Taufiq Rohman (2019) mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan unggul dibidang akademik dan non akademik, tidak hanya mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) bagus, akan tetapi juga didukung dengan kemamuan dan soft skill lainnya. Menjadi mahasiswa berprestasi tentu menjadi sebuah cita-cita yang ingin dicapai oleh mahasiswa. Mendapatkan predikat mahasiswa berprestasi di kampus adalah suatu hal yang membanggakan.

Untuk menjadi mahasiswa berprestasi, memang tentu tidak mudah. Ada kompetisi yang dilakukan untuk bersaing dalam menampilkan diri sebagai yang terbaik salah satunya dengan mengikuti perlombaan. Tantangannya juga tentu sangat beragam. Dengan kompetisi atau lomba tersebut bisa membuat sebagian mahasiswa termotivasi menampilkan yang terbaik dari dirinya, tetapi tidak dapat dielakkan juga bahwa sebagian besar mahasiswa pesimis dalam mengikuti kompetisi tersebut. Rasa tidak percaya diri dan takut bersaing menjadi sebuah problem mahasiswa enggan mengikuti perlombaan. Salah satu cara yang dilakukan dalam meminimalisir sikap pesimis dari mahasiswa dalam mengikuti lomba adalah peran dosen yang mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti lomba. 

Sebelum pertemuan pertama kelas Psikologi Inovasi, penulis mendapatkan info lomba yang dirasa menarik dan akan diikutinya. Saat kelas pertemuan pertama Psikologi Inovasi, salah satu syarat wajib tugas adalah partisipasi lomba. Penulis merasa ini adalah momen yang tepat dan mendorong penulis untuk mengikuti lomba tersebut. Perlombaan diadakan oleh BEM UNRIYO dalam acara HUT BEM UNRIYO ke-14 yang bertema “Green Sustainable Movement”. Terdapat tiga perlombaan yaitu desain poster, kreasi sampah, dan karya tulis ilmiah. Perlombaan yang diikuti penulis adalah kreasi sampah menjadi karya 2D (2 dimensi). 

Karya yang dibuat berbahan sampah yang telah dikumpulkan dalam beberapa bulan sebelum diambil oleh petugas sampah. Gambar karya 2D dari kreasi sampah adalah gambar bumi, tumbuhan serta tangan yang menopang bumi. Karya dibuat dengan konsep mozaik yang berasal dari potongan-potongan kecil dari sampah. Sejalan dengan tema, karya ini adalah bentuk meminimalisir limbah dengan daur ulang, menyelamatkan bumi dari sampah yang tidak dapat terurai.

Pengumuman lomba dilaksanakan pada 25 September 2023 bertepatan dengan perayaan HUT BEM UNRIYO yang dilaksanakan di Ruang Audiovisual Kampus 1 UNRIYO. Saat pengumuman, penulis mendapatkan Juara 1. Penulis memiliki rasa kebanggaan tersendiri karena sampah yang dipilah dan dikumpulkan tersebut mampu memberikan penghargaan dan juga tambahan uang jajan. Penulis berharap untuk tema-teman mahasiswa yang lain juga tidak takut dalam mencoba hal-hal baru, menumbuhkan sikap percaya diri, serta tidak takut pada kegagalan. 


PARTISIPASI LOMBA 2

LOMBA MENULIS PUISI NASIONAL

 

Menurut Iis (2020) dalam menghadapi tuntutuan zaman abad ke-21 mahasiswa sebagai kaum milenial dituntut untuk memiliki kemampuan kreativitas, memiliki inovasi yang tinggi, memiliki daya kritis yang tinggi, serta memiliki kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi. Salah satu cara agar dapat mengasah kemampuan kreatif dan kecakapan dalam berkomunikasi adalah dengan menulis puisi. 

Persoalan yang terjadi saat ini adalah tidak sedikit mahasiswa yang optimal dalam mengekspresikan potensi yang ada pada dirinya. Sebagai contoh pada tugas diperkuliahan Psikologi Inovasi, mahasiswa seperti hanya terpaksa mengerjakan tugas menulis essay. Dorongan untuk menulis sebatas untuk mendapatkan nilai saja. Bahkan beberapa teman sering mengeluhkan kenapa tugas yang diberikan adalah menulis, padahal tidak semua mahasiswa senang dengan menulis.

Dengan persoalan tersebut, kampus sebagai salah satu lumbung pemikiran, ternyata tradisi tulis-menulisnya masih rendah jika dibandingkan dengan tradisi lisannya. Kuatnya tradisi lisan yang melekat erat pada mahasiswa menyebabkan kampus seperti miskin dengan karya-karya dan publikasi ilmiah. Hanya ada beberapa orang saja, baik mahasiswa maupun dosen yang tetap memiliki perhatian besar pada dunia tulis-menulis dan pemikiran. 

Penulis, sebagai salah satu mahasiswa yang masih peduli akan urgensi kepenulisan bagi mahasiswa masih mencoba melakukan kegiatan tulis-menulis sebagai bentuk dalam mengeksperikan dirinya. salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti lomba kepenulisan. Penulis memang kerap menulis sesuatu meski hanya dipamer dimedia sosial pribadi saja, namun kali ini penulis mencoba mengikutsertakan karyanya dalam sebuah perlombaan menulis yaitu Menulis Puisi. 

Menulis puisi merupakan salah satu kegiatan aprresiasi sastra yang bersifat produktif (Habibi et al., 2018). Menulis puisi juga merupakan bagian dari substansi pendidikan karakter yang dapat mengarahkan manusia pada sikap mencintai ketertiban, kelembutan hati, peka perasaan, dan tajam pemikiran (Kemendiknas, 2011). Oleh karena itu, menulis puisi dapat dikatakan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kapasistas mahasiswa untuk memiliki rasa kasih sayang, empati, berpikir kreatif, serta berpikir kritis (Hunter, 2002).

Menulis seharusnya menjadi suatu yang urgen karena memiliki banyak manfaat seperti:

1.     Dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun kecerdasan intelektual. Bagi  mahasiswa,  menulis, sebenarnya, adalah suatu yang murah dan mudah, mengingat sarana yang dibutuhkan tidak terlalu sulit untuk dicapai seperti perpustakaan,  buku,  majalah,  surat  kabar,  jurnal,  dan  internet  karena  mudah  diperoleh  di  lingkungan  kampus.

2.     Menulis akan mendatangkan keuntungan berupa honorarium. Jika sebuah tulisan di muat di sebuah media massa, tentu akan mendapatkan  honorarium  dari  media  tersebut.  Di  zaman  sekarang,  honor  menulis  cukup  menggiurkan. 

3.   Dengan menulis segala unek- unek dalam hati akan terbebaskan dan akan menimbulkan kepuasan di dalam hati. Kepuasan adalah sesuatu yang sangat berharga, yang tidak dapat ditukar dengan nilai nominal apapun.


4. Menulis berarti mendidik diri sendiri dan masyarakat. Dengan menulis berarti ikut membantu memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat yang jumlahnya cukup banyak. 

5.     Menulis dapat membuat nama seseorang menjadi terkenal (popular), terlebih jika menjadi penulis yang kreatif dan produktif.

Sebagai mahasiswa, menulis puisi atau kegiatan menulis lainnya haruslah terus ditingkatkan. Hal ini perlu agar daya nalar dan kemampuan berpikir sebagai mahasiswa lebih terdorong untuk lebih respek dalam menyampaikan gagasannya dalam menghadapi suatu peristiwa yang ada.


PARTISIPASI LOMBA 3

PERTANDINGAN BADMINTON



Olahraga badminton merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari di Indonesia. Olahraga ini populer dihampir semua kalangan umur, berbagai tingkat keterampilan serta dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Menurut Pratomo (2013) tujuan seseorang bermain badminton disamping rekreasi juga untuk meningkatkan prestasi. Untuk mencapai prestasi tersebut, badminton harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan pembinaan secara sistematis. Faktor yang berperan sangat penting dalam pencapaian prestasi badminton adalah faktor psikologis atau mental (Sholichah & Jannah, 2015).

Terdapat beberapa tipe atlet lebih mudah mengalami dampak kecemasan saat melakukan pertandingan. Seperti atlet-atlet yang melakukan permainan badminton atas dasar kesenangan dan bukan sebagai pekerjaan, hal ini dikarenakan kurangnya pengalaman dalam berkompetisi dan mengelola emosi.

Saya memang awalnya seorang atlet, tetapi atlet volley, namun itu sudah tidak dilakukan lagi. Pada bulan Desember ini, saya merasa menjadi atlet amatiran dipermainan badminton. Saya mencoba latihan 2-3 kali lalu memberanikan diri ikut pertandingan yang diadakan Fakultas Psikologi Univ. Proklamasi 45 Yogyakarta dalam rangka Dies Natalis Fakultas Psikologi Ke-38 tahun.

Mencoba ikut serta dalam pertandingan tidak selalu menjadi hal buruk. Euphoria saat latihan dan pertandingan memang jauh sangat berbeda. Saat pertandingan, saya mengalami kecemasan di awal terhadap lawan yang bisa jadi memiliki persiapan yang jauh lebih matang, dan rasa deg-degan yang tidak karuan. Dan memang benar, bahwa lawan-lawan saya sudah memiliki persiapan yang baik atau bahkan mereka memang memiliki latar belakang atlet badminton. Sehingga pada saat pertandingan kedua saya gugur. 


Namun setelah itu, saya menyadari bahwa kegagalan tersebut bukan hal yang buruk. Mengukur dan sadar akan kapasitas diri juga adalah hal yang perlu. Saya menyadari setelah mengikuti pertandingan badminton adalah rasa berhasil untuk keluar dari zona malas untuk berolahraga, saya berhasil membawa diri saya untuk berani berkompetisi. Menang kalah bukan hal yang utama, namun proses berjuanglah yang paling penting. 

Pada saat sebelum pertandingan dimulai, salah satu dosen saya bercanda bahwa ‘saya kalah saja’, namun hal yang saya katakan pada dosen adalah ‘saya adalah orang D berdasarkan tes DISC, orang D memiliki daya juang yang tinggi, dan saya tidak akan kalah sebelum bertanding’. Sontak hal tersebut menambah semangat dan rasa percaya diri saya sebelum masuk ke lapangan untuk bertanding.  


Referensi:

Kartini, A., Syihabuddin, S., & Damaianti, V.S. (2022). Kajian Psikologi Pembelajaran Menulis Puisi dalam Perspektif Mahasiswa. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 7(2), 75-80.

Muridan, M. (1970). Urgensi Menulis Bagi Mahasiswa: Refleksi atas Mata Kuliah Penulisan Naskah Dakwah, 3(2), 312-320.

Nurhasanah, E. K., Abadi, S., & Sukamto P. (2020). Sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi dengan metode simple additive weighting. Teknosains: Jurnal Sains, Teknologi Informatika, 7(2), 108-118.

Ristiani, I. (2020). Peningkatan Kreativitas Mahasiswa dalam Menulis Puisi Melalui Teknik Satu Peristiwa Satu Karya, 3(1), 1-7.

Retnoningsasy, E., & Jannah, M. I. F. T. A. K. H. U. L. (2020). Hubungan antara mental toughness dengan kecemasan olahraga pada atlet badminton. Character: Jurnal Penelitian Psikologi7(3), 8-15.

Jatmika, D., & Linda, L. (2017). Efektivitas pelatihan pengelolaan kecemasan terhadap kecemasan berkompetisi pada atlet bulu tangkis remaja. Psibernetika9(2).

 

0 komentar:

Posting Komentar