28.12.23

ESAI UJIAN AKHIR SEMESTER

 

PSIKOLOGI INOVASI


Oleh :

Refiskha Salsa Billa (21310410095)

 

Kelas Reguler

 

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 


Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses di mana seseorang mengorganisasikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan kesan indera mereka untuk memberikan makna bagi lingkungannya. Karakteristik pribadi atau pemersepsi, seperti sikap, motif, kepentmangan, pengalaman, dan pengharapan atau ekspektasi, faktor situasional, seperti waktu, keadaan/tempat kejadian, keadaan sosial, dan faktor target, seperti gerakan, bunyi, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan, dan kesamaan, adalah beberapa faktor yang mempengaruhi persepi ini (Simbolon, 2007).

Persepsi mahasiswa terhadap kegiatan perubahan diri itu bisa mempengaruhi sejauh mana mahasiswa menerapkannya secara terarur. Apabila persepsinya terhadap perubahan diri yang diarahkan oleh dosen adalah positif bagi Kesehatan serta bermakna, maka mahasiswa cenderung untuk melakukannya dengan konsisten selama periode yang telah ditentukan atau mungkin lebih dari periode yang ditentukan oleh dosen. Menurut persepsi saya sendiri, kegiatan perubahan diri yang diarahkan oleh Dosen sangatlah memiliki banyak manfaat, sehingga saya dengan mudah menjalaninya. Perubahan diri merupakan dua kata yang mudah untuk di ingat namun sulit untuk dilakukan secara konsisten. Berubah atau merubah diri bisa saja dilakukan semua orang, namun dalam perubahan selalu ada dua hal yaitu positif dan negatif. Pada mata kuliah psikologi inovasi, mahasiswa diminta untuk melakukan inovasi dan saya ingat saya pernah memiliki mimpi untuk Indonesia karena mengikuti lomba video konten bulan Oktober 2023. Dari mimpi tersebut saya berharap dunia berubah, Indonesia maju dan penduduknya Makmur. Namun, saya ingat Sebuah puisi dari seorang guru sufi, Jalaluddin Rumi “Yesterday I was clever, so I wanted to change the world. Today I am wise, so I am changing myself.” Seorang yang bijak akan mulai merubah dirinya sebelum merubah dunia. Perubahan selalu diawali dari diri sendiri, maka dari itu sejalannya dengan tugas perubahan diri untuk olah raga secara konsisten selama 8 minggu tidak boleh terputus saya ingin merubah diri dan kebiasaan saya. . Namun tidak jarang juga saya mengalami hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan olahraga tersebut, permasalahan yang saya dapatkan tentu saja yang paling umum adalah kehilangan motivasi, rasa malas, dan faktor eksternal lainnya. Yang paling sulit adalah saya merasa sia-sia dan tidak memiliki semangat untuk berubah, saya terlalu pesimis dan meragukan mempuan diri saya untuk berubah, setiap harinya saya melihat foto-foto Perempuan di sosial media yang telah berhasil menurunkan berat badannya dan membentuk badannya menjadi langsing. Dalam pikiran selalu muncul “ya ini mungkin saja karena mereka sedot lemak, saya mana bisa seperti ini, sedot lemak biayanya mahal dan saya tidak memiliki uang untuk itu” namun semakin saya berpikir saya semakin sadar bahwa saya bisa mendapatkan tubuh Impian saya tanpa harus mengeluarkan uang, ya dengan cara berolagraga dan mengubah kebiasaan saya yang malas berolaharaga. Untuk mencapai Impian saya maka Langkah awal yang harus dilakukan adalah percaya diri dan memaksakan diri untuk berubah, optimisme bukanlah sekedar sifat bawaan namun optomisme adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siapa saja (Seligman, 2006), yang awalnya pesimis bahwa langsing hanya bisa didapatkan oleh Wanita yang memiliki banyak uang untuk sedot lemak, saya menjadi opimis bahwa saya bisa langsing hanya dengan merubah pola hidup dan olahraga, dengan pemikiran tersebut saya berhasil menurunkan berat badan saya dari 52kg menjadi 48kg hanya dengan 2 bulan menjalankan olahraga, dan mengatur pola makan. Dengan keberhasilan ini saya menjadi memiliki motivasi untuk tetap melanjutkan olahraga walaupun tugas dari Dosen telah terpenuhi, syaratnya hanya tetap berpikir positif dan menaruh perspektif yang akan membawa kita pada keberhasilan-keberhasilan. 

 

Referensi:

Seligman, M. E. (2006). Learned Optimism How to Change Your Mind and Your Life. Hachette UK: Vintage.

Shinta, A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:

http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html

Simbolon, M. (2007). Persepsi dan kepribadian. Jurnal ekonomis, 52-66.

 

0 komentar:

Posting Komentar