Kesadaran Merubah Diri Menjadi
Lebih Baik
Eassay Psikologi
Inovasi
UAS Semester
Ganjil 2023
Pengampu :
Dr. Dra. Arundati Shinta MA
IKE
PRASETYANI
NIM :
22310420127
FAKULTAS
PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Perubahan
diri menjadi pribadi yang lebih baik, adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi.
Semua orang pasti punya tujuan hidup dan cita-cita dalam kehidupannya. Hal tersebut
tidak bisa diraih dengan bersantai-santai dan hidup dalam zona nyaman. Kita
hendaknya mempunyai niat dan motivasi keluar dari zona nyaman, berjuang
berusaha dan berdoa agar cita-cita kita terwujud. Sebaiknya sejak dini mempunyai
kesadaran secara pribadi untuk melakukan reformasi dan perubahan diri kearah
yang lebih baik tanpa dipaksa dan terpaksa.
Sebagai
contoh kasus ketika kita mendapat intruksi dari dosen untuk mengadakan perubahan
diri berolah raga rutin minimal satu jam selama 8 minggu berturut-turut, sebaiknya kita
lakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Ini tidak sekedar tugas dari dosen
agar mendapatkan nilai bagus, tetapi bermanfaat untuk merubah pola diri atau
kebiasaan hidup sehat. Olah raga sangat penting bagi kesehatan tubuh. Kata pepatah,
“didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Jika pikiran, jiwa dan
tubuh harmonis, maka potesial kehidupan kita juga akan meningkat.
Perubahan
diri bisa dipandang dari berbagai sudut persepsi yang berbeda. Stimulus
yang sama mungkin saja dipersepsikan berbeda bahkan berkebalikan oleh dua
orang, dalam waktu yang sama (Cahyaningrum, 2013). Setiap orang akan mempunyai
pandangan masing-masing. Ada yang menanggapinya dengan semangat karena memang
sudah sadar olahraga rutin untuk kesehatan, tetapi ada juga yang melihat intruksi
dosen sebagai beban dan alasan, karena pola hidupnya selama ini tidak
menganggap penting olahraga. Ada yang merasa malas olah raga dari pikiran
sendiri, sering menunda-nunda waktu,alasan merasa lelah karena kerja, merasa
tidak ada kawan, merasa sudah sehat dan ideal, merasa bosan kegiatan olah raga
monoton, merasa mementingkan kerjaan/kegiatan lain, alasan cuaca tidak
mendukung, merasa lokasi olah raga tidak mendukung, ajakan kawan untuk
beratifitas lain, dll. Perbedaan persepsi ini terkadang menjadikan intruksi
dosen yang positif tidak berdampak maksimal pada mahasiswanya. Karena menurut James (2010) menjelaskan bahwa mengubah
sikap adalah penting namun hal itu tidak cukup. Ini karena dalam banyak
pelatihan, 94% peserta mengatakan bahwa mereka mempunyai sikap positif pada
perubahan namun hanya 2% saja peserta yang benar-benar mampu berperilaku nyata
(menerapkan hasil pelatihan). Karenanya perubahan diri rutin berolah raga memang harus dari niat dan
kesadaran dilakukan rutin dan konsisten, tidak menunggu di intruksi dan tidak
menunggu sampai sakit terlebih dahulu.
Perubahan
diri dengan berolah raga rutin 8 minggu berturut-turut ini sejalan dengan Teori
Martin Seligman tentang Psikologi positif. Dampak olahraga rutin selain mendapatkan
tubuh yag sehat bisa menyembuhkan kesehatan mental karena olahraga dapat
meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh. Hormon ini dapat memperbaiki
suasana hati, yang membantu mengatasi dan mencegah stres. Olahraga juga
dapat mengidentifikasi, memelihara bakat, potensi dan mengembangkan kekuatan
(strength) manusia. Yang terakhir menurut teori Martin Seligman olahraga dapat
membantu manusia untuk hidup lebih produktif dan bermakna.
Olahraga
rutin dan konsisten bisa terus dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari
berkesadaran pola pikir dan pola hidup yang sehat, memiliki efek pencegahan sakit
dan motivasi
diri melakukan olah raga stabil
agar penampilan tubuh ideal, fresh segar bugar dan badan sehat stamina kuat. Jadikan
olah raga untuk penyeimbang aktivitas agar tidak stress dan bisa menjadikan sarana
untuk healing dan
relaksasi.
Agar
tidak bosan bisa juga melakukan variasi olah raga misalnya, yoga, tennis,
berenag, lari,gym fitness, dll. Karena saat masuk komunitas olahraga yang
berbeda, kita akan berkenalan dengan orang dan lingkungan yang berbeda pula. Olah
raga bisa juga untuk menggali bakat minat kita menjadi prestasi dan kebanggan
diri. Jadi dalam rutinitas olahraga terdapat multiefek yang bermanfaat, seharusnya
kita dengan sadar diri menjalankan dengan bersungguh-sungguh dan konsisten,
agar banyak manfaat yang kita dapatkan untuk mencapai perubahan diri yang lebih
baik.
Sumber Refrensi :
-
James,
R. (2010). Promoting sustainable behavior: A guide to successful communication.
Barkeley: Berkeley bright green, University of Carolina.
-
Shinta,
A. (2013). Persepsi terhadap lingkungan. Kupasiana. Retrieved from:
http://kupasiana.psikologiup45.com/2013/04/persepsi-terhadap-lingkungan.html
-
7
Rekomendasi Olahraga Menghilangkan Stres dan Menenangkan, Oleh Tim Medis Siloam
Hospitals, Terakhir diubah pada 24 Oktober 2023
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/olahraga-menghilangkan-stres
0 komentar:
Posting Komentar