UJIAN
TENGAH SEMESTER – NOVEMBER 2023
Nama :
Ulvi Isnaini
Nim :
21310410103
Perguruan tinggi :
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Fakultas :
Psikologi, Kelas A
Mata Kuliah :
Psikologi Inovasi
Pengampu :
Arundati Shinta
Hari / Tanggal :
Rabu / 1 November 2023 pukul 08.00 WIB
Penolakan-penolakan yang terjadi pada mahasiswa baik
mahasiswa karyawan maupun mahasiswa reguler sangatlah berhubungan erat dengan
toeri keengganan untuk melakukan perubahan. Dimana banyak mahasiswa sulit untuk
mengubah kebiasaannya dan merasa kurang nyaman dan aman jika mereka melakukan
suatu perubahan. Selain itu faktor ekonomi dan sosial juga sangat berpengaruh
pada keengganan seseorang untuk berubah. Disisi lain, kurang waspadanya
seseorang dalam perubahan peraturan dan timbulnya rasa takut pada hal yang lain
juga dapat mempengaruhi seseorang untuk tidak melakukan perubahan.
Merubah diri dengan
melakukan perubahan pada diri sendiri haruslah disertai dengan kesadaran baik
dilakukan secara sukarela maupun dengan paksaan. Beberapa orang akan dengan
suka rela merubah diri dengan beberapa statement yang mereka sanggupi untuk
berubah, namun jika seseorang merasa belum perlu untuk mengubah diri tetapi diharuskan
untuk merubah diri, maka mereka akan memberikan tanggapan bahwa mereka mau
melakukan perubahan walaupun pada kenyataannya mereka tidak melakukan perubahan
tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan video film pendek yang berjudul How to build Resilience? The Story of the
Donkey. From The Resilience Dynamic yang dapat dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=ywSnLF_Mnhk dimana keledai harus melakukan perubahan untuk
menyelamatkan dirinya sendiri dari dalam sumur. Perubahan itu dilakukan
dikarenakan keledai merasa perlu untuk melakukan perubahan jika ingin dirinya
selamat. Perubahan itu dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan adanya
paksaan yang mengharuskannya untuk melakukan perubahan.
Hal yang sama pula dapat
terjadi di dalam lingkungan kerja maupun lingkungan belajar. Jika seorang atasan
atau dosen meminta karyawan atau mahasiswanya untuk berubah, maka tidak sedikit
orang enggan untuk melakukan perubahan, hal nyata yang terjadi saat dosen
psikologi inovasi meminta para mahasiswanya untuk merubah posisi sepatu, banyak
mahasiswanya yang enggan untuk melakukan perubahan, salah satu alasannya yaitu
jika contoh dan perintahnya salah maka tidak bisa diikuti untuk menjadi
pedoman, namun jika perintahnya adalah hal yang dianggap berguna, positif, dan
menguntungkan, maka dengan suka rela mereka akan merubahnya. Seperti pernyataan
untuk mengubah pola hidup yang semula sulit berolah raga menjadi rajin untuk
berolahraga, mereka para mahasiswa dengan senang hati mau melakukan perubahan
tersebut karena mereka merasa berolahraga adalah hal yang dapat menguntungkan,
positif, dan berguna.
Begitu pula dengan tempat
kerja, perubahan akan dilakukan jika seseorang merasa bahwa hal tersebut perlu
dilakukan dan memiliki dampak yang positif bagi dirinya atau sekitarnya jika
dilakukan. Meskipun perubahan yang dilakukan tidak mendapatkan reward apapun
dari tempat bekerja, namun jika perubahan tersebut dirasa dapat menguntungkan bagi
dirinya, mereka akan dengan senang hati melakukan perubahan tersebut. Reward tidak
hanya berupa hadiah, namun reward juga dapat berupa pujian, yang pujian
tersebut tidak hanya dapat disampaikan oleh atasan namun juga dapat disampaikan
oleh rekan kerja sehingga itu juga akan berdampak pada perubahan yang dilakukan.
Jika melakukan perubahan sesuai dengan keinginan yang kuat pada diri sendiri,
maka akan memicu adanya rasa kepuasan terhadap diri sendiri karena telah
melakukan suatu perubahan, dan jika hal tersebut terjadi maka baik ada atau
tidak adanya reward dari tempat kerja perubahan tersebut akan tetap dilakukan
karena adanya perasaan bahwa hal tersebut perlu untuk dilakukan.
Daftar pustaka
Arundati Shinta. 2012. "Enggan Untuk Berubah". http://kupasiana.psikologiup45.com/2012/11/enggan-untuk-berubah.html. Di unduh 02 Novermber 2023
0 komentar:
Posting Komentar