UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI
Nama : Nisa Nur Lathifah
NIM : 21310410068
Kelas : Sabtu Pagi
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Menurut
Roger (1962), terdapat 5 tahap dalam perubahan diri seseorang yang pertama
adalah kesadaran, jika seseorang belum memiliki
kesadaran akan hasil atau efek dari perubahan yang dia lakukan maka akan
juga terjadi penolakan – penolakan untuk perubahan tersebut. Tahap kedua adalah
keinginan, jika seseorang sudah memiliki keinginan untuk berubah untuk
mendapatkan sesuatu atau hasil yang dia inginkan maka tidak akan ada penolakan
yang terjadi. Ketiga mengevaluasi, seseorang sejatinya perlu mengevaluasi
mengenai dirinya sendiri sehingga mampu memperbaiki diri jika diperlukan. Keempat
adalah mencoba untuk melakukan perubahan, beberapa orang terlalu takut untuk
mencoba sehingga keinginan untuk berubah hanya menjadi angan-angan saja. Kelima
penerimaan, jika seseorang mampu melakukan penerimaan diri, kita mampu
melakukan perubahan dengan ikhlas tanpa mengharapkan apapun.
Resiliensi merupakan kemampuan seorang individu untuk mengatasi tekanan
atau stress yang dialaminya karena terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan (Connor,
2003). Saat kita bergabung pada suatu organisasi maka pastinya akan ada
perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga hal tersebut terkadang membuat kita
merasa enggan untuk berubah dan merasa tertekan. Namun kita tetap harus mampu mengatasi
perubahan tersebut. Seperti film How to build Resilience? The Story of the
Donkey. Form The Resilience Dynamic yang menceritakan mengenai kisah seekor
keledai dan petani yang sudah lama bersama. Suatu hari seekor keledai itu
terjatuh di sumur, namun pak tani berpikir bahwa keledai tersebut sudah tua dan
sumur itu tetap harus ditutup, sehingga pak tani bersama teman-temannya
mengubur sumur itu. Sang Keledai awalnya berteriak karena merasa terancam,
namun setelah beberapa saat tanah masuk ke sumur , keledai berpikir bahwa tanah-tanah
yang masuk dapat dijadikan pijakan untuk dapat naik ke atas dan keluar dari
sumur itu. pembelajaran yang didapatkan adalah bagaimana cara kita untuk dapat
mengatasi tekanan yang kita alami dengan melihat kesempatan – kesempatan yang
ada.
Inovasi
perubahan diri yang harusnya segera dilakukan dan dilaksanakan selama 8 minggu secara
berturut-turut masih belum optimal, atau dalam pengerjaan essai inovasi yang
masih belum segera dikerjakan karena alasan kesibukan bekerja atau banyaknya
tugas dari mata kuliah lain yang juga harus segera dikumpulkan. Padahal waktu
yang diberikan sudah cukup lama, sehingga mahasiswa dapat mencicil untuk
mengerjakan essai dan mengumpulkan secara tepat waktu. Dari essai tersebut
diharapkan agar mahasiswa melakukan inovasi berdasarkan kesadaran diri sendiri,
namun kebanyakan hanya sekedar mengerjakannya demi memenuhi tanggungjawab sebagai
mahasiswa dan mendapatkan nilai yang bagus. Padahal apabila dilihat dari sisi
positifnya perubahan tersebut membawa manfaat bagi mahasiswa baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang.
The
law of effect merupakan hubungan dari stimulus respon
yang cenderung akan diperkuat apabila ada akibat yang menyenangkan dan
cenderung lemah apabila akibat yang didapatkkan kurang menyenangkan atau tidak
sesuai dengan harapan. Apabila terdapat perubahan ke arah yang baik, maka saya
bersedia meskipun tida ada reward dari atasan, karena bisa jadi perubahan
itu didapat dari tempat atau hal lain, misalnya dengan kita melakukan pekerjaan
yang bukan jobdesknya, mungkin dari
atasan tidak memberikan reward, namun kita dapat memperoleh nilai atau pengalaman
yang baru. Dari perubahan tersebut juga kita mendapat sesuatu lain yang bermanfaat
bagi kita meskipun bukan dari atasan. Apapun yang dilakukan tidak ada yang Kembali
dengan sia-sia.
Referensi
:
Connor, K. M., & Davidson, J. R. (2003).
Development of a new resilience scale: The Connor‐Davidson resilience scale
(CD‐RISC). Depression and anxiety, 18(2), 76-82. https://doi.org/10.1002/da.10113
Amsari, D. (2018). Implikasi teori belajar E.
Thorndike (Behavioristik) dalam pembelajaran matematika. Jurnal Basicedu, 2(2), 52-60.
0 komentar:
Posting Komentar