Tugas UTS Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr.,Dra. Arundati Shinta MA
Nama : Cica Ayu Betiyanti
Nim : 2130410026
Kelas : Psikologi SJ
Pada dasarnya penolakan –penolakan dari para mahasiswa yang berkata Tidak
perlulah ditambah dengan kegiatan mengubah diri yang aneh tersebut. Wahai
dosen, mengertilah keadaan kami yang sulit ini”. Alasan mahasiswa reguler untuk
menolak mengubah diri adalah “Kami sudah diberi tugas yang sangat berat dari
mata kuliah lain.ada hubungannya dengan teori keengganan untuk berubah, karena
sudah jadi kebiasaan dan mahasiswa sudah berada di fase aman selain itu ada
kekhawatiran jika dirinya berubah takut ada ancaman atau perubahan yang
menyebabkan posisinya tidak berguna dan
yang paling penting karena ia merasa takut pada sesuatu hal yang asing dan
belum pernah dicoba. Mahasiswa lebih mengarah ke cari aman sehingga tidak ingin
melakukan perubahan secara signifikan. Kita akan melakukan self acceptance,
yaitu usaha kita untuk bisa menerima dan memahami apa saja yang ada di dalam
diri menolak keberadaannya, atau juga penerimaan diri adalah
menerima apa yang kita miliki/tidak miliki, menerima apa yang kita mampu/tidak
mampu, dan menerima apa yang diyakini/tidak diyakini tentang diri kita sendiri.
Terkadang kita mengatakan setuju untuk mengubah diri, namun perilaku kita tidak
mencerminkan persetujuan itu. Agaknya, Anda memang harus ‘dipaksa’ untuk
mengubah diri. Kita menjadi tidak nyaman dan kesehatan mentalnya terganggu. Pada
dasarnya resilience adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih ketika
segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Jadi ketika harapan kita belum bisa tercapai maka kita
akan memilih plan lain sebagai opsi. Di dalam film How to
build Resilience? The Story of the Donkey. From The Resilience Dynamic https://www.youtube.com/watch?v=ywSnLF_Mnhk
bisa disimpulkan terkadang kita tidak nyaman ketika dalam fase perubahan
tersebut namun jika kita bisa berpikir langkah terbaik yang akan di ambil maka
itu akan bisa menyelamtkan diri dari bahaya yang mengancam. Keledai awalnya
tidak nyaman dengan gundukan tanah yang disiramkan ke badannya namun ternyata
setelah ia berpikir dari situlah dia bisa melepaskan dirinya dari sumur. Begitupun
dengan kita, Dan orang pasti akan mau berubah jika sudah terpaksa. Kesehatan
mental memang sangat penting namun alangkah lebih baik dilihat dulu apakah
ajakan perubahan tersebut negatif, karena jika positif tidak akan membuat
mental terganggu. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari buktinya yaitu
kita semua menyetujui bahwa ada essay yang menugaskan mahasiswa seminggu 1x
melakukan perubahan diri berupa olah raga dan olahraga tambahan lain tapi pada
kenyataannya tidak dilakukan dalam semnggu 1x, mahasiswa enggan untuk
berkomitmen di waktu yang sama dan di jam yang sama. Selain itu kita diminta
untuk bisa mengelola sampah namun kita hanya bisa melakukan itu 1x dan tidak
berkelanjutan atau kadang hanya sekedar membuang sampah pada tempatnya. Mencermati
film tersebut, kita menjadi sadar dan kemudian melakukan perubahan diri.
Persoalannya, ternyata ada imbalan (reward) yang menjadikan orang mau mengubah
dirinya dan itu berlaku di tempat kerja. Padahal menurut hukum, segala perilaku
yang mendapatkan respon positif, maka akan diulang lagi. Bila responnya negatif
maka perilaku itu tidak akan diulang lagi. respon saya adalah melihat dulu
apakah perubahan yang diminta tersebut mengarah ke positif atau negatik. Dan
jika perubahan itu baik pertama saya kan melakukan jika ada reward setelah saya
mendapatkan reward saya akan melakukannya meskipun tiak ada reward yang saya
terima. Dan jika perubahan itu mengarah ke negatif saya akan menolak. Ada satu
hukum yaitu the law of effect respons
yang menghasilkan efek yang memuaskandan saya kurang setuju
dengan hukum tersebut walaupun ada orang yang pro dengan hukum tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar