2.11.23

ESSAI UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI

 ESSAI UJIAN TENGAH SEMESTER PSIKOLOGI INOVASI


Meme Normasari

NIM : 21310410088

Kelas Reguler / Semester 5

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Menurut KBBI perubahan adalah peralihan dari keadaan yang sebelumnya, perubahan tidak hanya berupa keadaan saja tetapi bisa berupa perubahan pola pikir, dan perilaku suatu masyarakat. Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan dapat membuat individu mengalami stress karena adanya tekanan secara terus-menerus. Kenyataannya perubahan tidak menunggu apakah individu sudah mempersiapkan diri untuk mengalami perubahan atau belum ada persiapan sama sekali. Perubahan berjalan dengan sangat cepat, oleh karena itu individu harus memiliki resilience untuk bangkit dari kegagalan atau kesulitan yang dihadapinya.

Fenomena yang sering terjadi dikalangan mahasiswa yaitu keengganan untuk melakukan perubahan, sehingga ajakan untuk berubah menjadi hal yang sulit dilakukan bahkan tidak “manjur” jika tidak ada reward yang sepadan dengan usaha yang dilakukan. Mayoritas mahasiswa enggan melakukan perubahan karena beberapa alasan seperti, takut mengalami kegagalan, takut akan risiko yang akan dihadapi, ketidakpastian salama melakukan perubahan, merasa nyaman dengan keadaan saat ini, dan tidak ada dukungan sosial. Dari masalah tersebut ternyata ada hubungannya dengan teori keengganan untuk berubah yang dikemukakan oleh Kurt Lewin seorang psikolog sosial. Dalam teori Kurt Ledwin terdapat tiga langkah untuk berubah, yaitu unfreeze (tahapan awal dalam sebuah proses manajamen), moving (tahap dimana strategi dimatangkan dan dikembangkan), dan refreeze (perubahan sudah dicapai). Kurt Lewin menggambarkan saat hendak melakukan perubahan pasti ada faktor perangsang dan faktor penghalang. Faktor perangsang membuat ke arah yang lebih baik, sedangkan faktor penghalang akan mencegah suatu perubahan, sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan akan terlaksana jika aspek pendukungnya lebih kuat dari pada aspek penghambatnya. (Aoetpah R Leonando, dkk, 2022).

Resilience adalah kemampuan seseorang untuk bangkit dari tantangan atau kesulitan yang sedang ia hadapi. Hubungan resilience yang saya miliki dengan film "How to Build Resilience? The Story of the Donkey" yaitu saat mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari menjadikan saya harus berani bertindak dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, selain itu saya harus memutar otak untuk mendapatkan solusi di situasi yang sulit ini. Dengan memiliki resilience membuat saya dapat menghadapi rintangan hidup, seperti kemampuan untuk beradaptasi, kegigihan, dan semangat untuk bakit dari kesulitan.

Namun, saya belum sepenuhnya bisa melakukan perubahan bahkan untuk hal-hal kecil. Bukti nyata saya enggan melakukan perubahan untuk diri sendiri yaitu saat di kelas Psikologi Inovasi ada perintah dari dosen untuk merubah cara memakai sepatu dengan membalik sepatu kanan dipakai di kaki kiri dan begitu sebaliknya, dan anehnya saya mengikuti perintah tersebut. Namun, setelah dirasakan ternyata saya lebih nyaman menggunakan sepatu sesuai dengan  kebiasaan sehari-hari. Disisi lain saya melihat teman-teman membalik sepatunya, mungkin alasannya sama yaitu tidak nyaman. Dari situ akhirnya saya mengikuti teman-teman tanpa mengingat perubahan yang baru saja di perintahkan oleh dosen. Selanjutnya saat perkuliahan saya selalu duduk di barisan belakang dan diantara teman-teman yang sudah akrab. Sebenarnya saya memiliki keinginan untuk duduk di barisan depan tetapi lagi-lagi karena teman akrab duduk di barisan belakang saya pun mengurungkan niat untuk duduk di barisan depan. Keberadaan teman-teman membuat saya berada di zona nyaman dan saya menyadari bahwa mengubah diri itu sangat sulit.

Jika keadaan seperti itu saya rela ngubah diri tanpa memikirkan reward apapun. Saya selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa perubahan yang dilakukan untuk diri sendiri tidak akan menjadi sia-sia. Jika saya dianggap aneh oleh lingkungan sekitar terutama teman-teman saya menyikapinya dengan biasa saja.




Referensi

Aoetpah, R. L., Ismanto, B., & Wasitohadi, W. (2022). Implementasi PPDB Zonasi dalam Perspektif Teori Perubahan Kurt Lewin. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 7(2), 229 235.


0 komentar:

Posting Komentar