2.11.23

Membangun Resiliensi Untuk Menghadapi Perubahan Diri

 


Membangun Resiliensi Untuk Menghadapi Perubahan Diri

 

Nurul Mawaddah

21310410028

Psikologi Inovasi

Essai Ujian Tengah Semester 5

Dra. Arundati Sinta, MA.

 

 

Keengganan untuk berubah merupakan reaksi yang wajar, bentuk keengganan bisa bermacam-macam, namun reaksi awal dari keengganan untuk berubah seringkali mengabaikan perlunya perubahan. Contohnya seperti alasan penolakan-penolakan yang diutarakan mahasiswa karyawan atau reguler dengan cara berfikir seperti itulah yang menyebabkan mereka enggan untuk melakukan perubahan, dan mereka cenderung berlawanan dengan ide-ide perubahan. Mereka merasa ketakutan terhadap bentuk perubahan yang belum mereka ketahui, merasa bahwa setiap perubahan akan menambah beban kerja mereka dan merasa khawatir bahwa cara kerja mereka selama ini akan ketahuan kekurangannya.

Karena adanya ketidaknyamanan dan mungkin akan menggangu pada kesehatan mental akibat dari pemaksaan untuk adanya perubahan diri maka resiliensi yang dapat dilakukan yaitu menerima apa yang sedang dihadapi dan berusaha untuk mencari solusi jalan keluar agar kesehatan mental tetap terjaga, sama halnya seperti kisah dari film How to build Resilience? The Story of the Donkey. From The Resilience Dynamic. Jika memiliki tekad dan usaha yang kuat maka akan berhasil melalui masa-masa sulit yang sedang dialami.

Semua orang dapat mengatakan setuju tapi tidak semua orang dapat melakukan secara langsung tuntutan untuk berubah. Contohnya seperti yang terjadi pada kelas psikologi inovasi semua mahasiswa akan selalu berkata iya jika diajak untuk melakukan perubahan namun perilaku tersebut hanya dilakukan sementara demi mendapatkan nilai yang baik.

Perubahan yang dilakukan untuk diri sendiri tidak memerlukan reward dari orang lain, jika diri sendiri dapat menyadari hal positif yang didapatkan dari perilaku yang dilakukan untuk perubahan diri maka seseorang akan bersedia mengubah dirinya.

0 komentar:

Posting Komentar