2.11.23

Essay UTS Psikologi Inovasi_Christoper Gracia S_23310420056

 Keengganan Mahasiswa Untuk Berubah

Essay UTS Psikologi Inovasi (SP & SJ)
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Christoper Gracia Siregar
(23310420056)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

Penolakan-penolakan pada diri mahasiswa merupakan masalah yang sudah ada sejak lama. Perubahan budaya dalam pendidikan yang mengalami perubahan secara gamblang sering kali menjadi salah satu alasan mahasiswa mengalami penolakan di dalam diri untuk berubah. Mahasiswa karyawan yang merasa kalau budaya dan cara pengajaran yang ternyata berbeda sekali antara di Sekolah Menengah Akhir (SMA) dengan Universitas membuat timbulnya rasa enggan pada diri mahasiswa untuk berubah, hal ini ditambah dengan beban pekerjaan di perusahaan atau organisasi yang sudah menjadi masalah tersendiri di dalam isi kepala mahasiswa karyawan. Resistensi atau penolakan merupakan suatu sikap/tindakan menentang, melawan, menampik, menghalau suatu tekanan/ perintah/anjuran yang datang dari luar. Dalam konteks organisasi, O’connor (1993:111). Resistensi yang dialami oleh mahasiswa karyawan biasanya bersifat sementara saja, hal ini lebih mudah digambarkan dengan istilah mengeluh. Mengeluh yang dilakukan oleh mahasiswa karyawan apabila tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, dinilai oleh mahasiswa sebagai tugas yang merepotkan karena harus mengorban banyak waktu, tenaga, hingga uang. Oleh sebab itu perlu penguasaan diri dan kecerdasan untuk mengelola stress akibat beban kerja di perusahaan atau organisasi agar tugas yang diberikan oleh dosen tidak dianggap sebagai beban tambahan.

Mahasiswa sering kali berkata setuju untuk melakukan perubahan, akan tetapi untuk menjalani proses perubahan itu diperlukan berbagai macam usaha ekstra yang terkadang tidak jarang menimbulkan kegagalan. Kegagalan yang timbul dalam proses melakukan perubahan seringkali menjadi alasan untuk menyerah. Tetapi hidup memang seperti itu, hidup dipenuhi oleh kegagalan-kegagalan yang tidak akan pernah ada habisnya hingga seorang manusia meninggal, seperti ilustrasi pada film How to build Resilience? The Story of the Donkey. From The Resilience Dynamic yang menggambarkan kegagalan didalam hidup datang secara tiba-tiba, oleh karena itu saat ingin bangkit dan menyelesaikan masalah yang menjadi kegagalan terkadang seorang manusia perlu bantuan dari keluarga atau kerabat, dukungan moral dan bantuan secara langsung yang diberikan oleh lingkungan sosial mampu memberikan efek positif bagi seseorang untuk bangkit dari kegagalan.

Persetujuan mahasiswa untuk ikut proses perubahan terkadang tidak lepas karena dari adanya tuntutan akan nilai, seperti yang terjadi di kelas Psikologi Inovasi, mahasiswa cenderung akan setuju untuk ikut dalam kegiatan perubahan karena masih memerlukan nilai. Contoh yang saya alami sendiri saat ditugaskan untuk berperilaku inovatif dengan mengubah barang tidak terpakai menjadi sebuah barang baru yang memiliki fungsi dan nilai ekonomis, pada awalnya saya merasa bingung untuk membuat apa, sehingga saya terkesan untuk menunda-nunda mengerjakan tugas tersebut, tetapi pada akhirnya setelah meminta pendapat dari beberapa kerabat saya menemukan ide. Pada proses pencarian ide saya tidak menampik bahwa timbul rasa malas dan keinginan untuk menunda-nunda mengerjakan tugas tersebut, akan tetapi berkat dukungan dari lingkungan sosial saya berhasil menyelesaikan tugas tersebut.

Dalam melakukan perubahan diri memang akan terasa lebih bahagia apabila mendapatkan penghargaan baik oleh atasan atau oleh orang-orang terdekat yang ada di lingkup sosial. Akan tetapi menurut saya perubahan diri yang dialami akan berdampak positif baik sekarang atau nanti kedepannya kepada diri sendiri, sehingga tidak perlu alasan harus pasti mendapatkan reward  setelah  melakukan perubahan diri baru mau melakukannya. Karena menurut saya reward terbaik adalah dengan memberikan dampak positif kepada diri sediri, sehingga diri dapat berkembang setiap harinya.

Daftar Pustaka

Tarsan, V. (2018). Memahami dan mengelolah resistensi atas perubahan. Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar. 2(1).


0 komentar:

Posting Komentar