1.11.23

Essay 3 wawancara disonasi kognitif

 

Essay 3 : Wawancara Disonansi Kognitif



Brigita Savira Priscillia_23310420094.

 

WAWANCARA PEROKOK AKTIF

Psikologi Inovasi Essay III Wawancara Disonansi Kognitif
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

 

Brigita Savira Priscillia

23310420094.

 

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA

 

Narasumber  
Nama (inisial) : US
Umur             : 24 Tahun
Pekerjaan      : Mahasiswa

 

 

Brigita

Selamat sore kak US, bagaimana kabarnya hari ini?

US

Selamat sore… Alhamdullillah baik, kak Bri sendiri bagaimana kabarnya?

Brigita

Alhamdulillah sehat juga, jadi disini tujuan saya bertemu anda adalah untuk melakukan proses wawancara terkait Rokok, apakah berkenan untuk di wawancara sore ini kak?

US

Hahaha.. boleh santai, semua pertanyaan saya jawab sebisanya

Brigita

Baik, untuk pertanyaan pertama yang ringan dulu. Apa benar kak US seorang perokok?

US

Jelas dong, saya perokok

Brigita

Mengapa memilih untuk merokok?

US

Kebetulan karna nenek saya, abang saya , bapak saya di kampung semua perokok jadi saya ikut coba coba awalnya jadi keterusan

Brigita

Baik, jadi mulai dari umur berapa kakak US mulai jadi perokok?

US

Dari…. Awalnya coba coba SMP tapi masih pasif, terus akhirnya pas mulai kuliah merantau umur 18 tahun baru saya mulai tuh beli rokok sendiri dan jadi perokok aktif mulai saat itu.

Brigita

Apakah orang tua kakak seorang perokok?

US

Jelas tau, saya dirumah juga merokok.

Brigita

Jenis rokok apa saja kalau boleh tau yang kakak hisap?

US

Surya 12, Surya 16, Magum filter 3 ini favorit , terus yang sering teman teman tawarkan juga ada marlboro, LA, esse, gajah baru.

Brigita

Banyak juga yang pernah dicoba ya, kira kira dalam sehari berapa banyak batang rokok yang kakak habiskan?

US

Hmm… saya habiskan kira kira bisa 2 bungkus rokok perhari kalau ada uang hehehe

Brigita

2 bungkus rokok per hari? Jadi setiap kapan saja kakak merokok?

US

Kalau kebiasaan saya, bangun pagi minum air putih sebelum mandi nyebat, nanti kalau sudah siap sebelum ke kampus nyebat lagi, terus selesai kelas pertama nyebat, istirahat nyebat, habis makan siang nyebat, nanti sore nyebat lagi, malamnya nongkrong nyebat juga, sebelum tidur nyebat lagi hahaha pokoknya kalau lagi gaada kegiatan pasti nyebat

Brigita

Agak kaget dengarnya, apakah kakak bisa hidup sehari tanpa rokok?

US

Ohhh tidak bisa, susah, saya mending gamakan daripada tidak merokok sama sekali

Brigita

Apakah kakak tau bahaya merokok?

US

Iya saya tau , saya sering rasakan efeknya tiap pagi kalau baru bangun tidur

Brigita

Jadi kakak pernah sakit karna rokok? Kalau pernah penyakit seperti apa itu?

US

Pernah …. kalau sakitnya…. Hmmm pernah batuk parah sampai seminggu lebih kayak orang asma sampai susah berdiri susah bernafas sampai berobat ke rumah sakit

Brigita

Apakah setelah kejadian itu kakak ada niat untuk berhenti merokok?

US

Jujur waktu itu saya sudah niat untuk berhenti karna sakit kesakitannya, tapi karna lingkungan saya disini dan teman teman saya juga merokok dan menawarkan saya itu yang buat saya tidak bisa lepas.

Brigita

Baik, karna kakak sudah tau akibat merokok seperti apa.. yaah semoga pelan pelan kalau ada niat dikurangi sampai bisa berhenti, kalau yang saya tau mungkin bisa konsumsi permen karet untuk mengurangi rokoknya

US

Iyaa kakak terimakasih sarannya, doakan supaya bisa segera perlahan berkurang

Brigita

Baik mungkin itu saja wawancara saya sore ini kak, terimakasih banyak atas waktunya karna sudah bersedia diwawancara.

US

Sama sama kak.

 

Dapat disimpulkan dari wawancara di atas adalah bahwa narasumber merupakan perokok aktif yang sudah merasakan dampak negatif dari merokok, bahkan sudah sampai berobat ke rumah sakit, narasumber memiliki niat untuk berhenti namun lingkungan kurang mendukung hal tersebut sehingga sampai hari ini narasumber tetap menjadi perokok aktif.

Baiknya saat kita ingin melakukan sesuatu hal baru atau niat yang baik, minimal harus memiliki support system yang dapat membantu menstimulus atau memberikan keyakinan tersebut agar keinginan dapat tercapai. Terlebih dengan mahasiswa yang ingin berhenti merokok namun tidak memiliki lingkungan yang supportif, baiknya adalah perubahan dari diri sendiri untuk pindah mencari lingkungan yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar