ESSAY 3
WAWANCARA DISONASI
KONITIF PADA PEROKOK AKTIF
PSIKOLOGI INOVASI
Elfa Hidayaturrohmah (21310410032)
Kelas : SJ
Dosen Pengampu :
Arundati Shinta
Merokok merupakan
sesuatu kebiasan seseorang menghisap rokok yangdilakukan dalam kehidupan
sehari-hari. Dimana kebiasaan tersebut menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa
dihindari bagi seorang perokok yang bersifat candu. Para perokok ini memiliki
resiko yang lebih besar disbanding orang tidak meokok. Dalam satu batang rokok
terdapat beberapa kandungan diantaranya yaitu:
1.
Karbon
monoksida, salah satu kandungan rokok yang tidak memiliki rasa bau namun jika
mneghisap terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan
dengan karbon monoksida dibandingkan oksigen yang berakibat fungsi otot
danjantung menurun.
2.
Nikotin,
yaitu suatu zat yang memiliki efek candu dan berfungsi sebagai perantara dalam
system syaraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi termasuk efek menyenangkan
dan menenangkan.
3.
Tar,
salah satu bahan yang bersifat karsinogenik bila terhidup oleh perokok akan
mengendap pada paru-paru dan beresiko tinggi menyebabkan penyakit pada
paru-paru seperti kangker paru-paru dan emfisema.
4.
Hydrogen
sianida, dimana senyawa racun yang terkumpul menjadi satu menjadi bahan
penyusun rokok dan dapat membahayakan otak, jantung, pembukuh darah, dan
paru-paru.
5.
Benzena,
ialah residu dari pembakaran rokok jika paparan benzena dalam jangka panjang
dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga
meningkatakan risiko terjadinya anemia dan pendarahan.
Dilihat dari bahaya
kandungan rokok yang bersifat racun dan karsinogenik tersebut sudah seharusnya
kebiasaan merokok dihentikan, selain berbahaya untuk dirinya sendiri hal
tersebut juga sangat merugikan orang lain meskipun tidak menjadi perokok aktif
namun menjadi perokok pasif atau bisa di sebut korban terpapar asap rokok.
Biasnaya perokok aktif dan perkok pasif kalua dilihat dari segi dampak justru
lebih parah terhadap perokok akif karena asap rokok yang terdapat berbagai sat
menyerang paru-paru perokok aktif secara langusng.
Dari hasil wawancara
dengan seorang perokok aktif 3 Oktober lalu, orang tersebut mengatakan mulai
mengurangi kebiasaan merokoknya yang biasanya setengah bungkus hingga 1 bungkus
per hari sekarang hanya pagi dan malam atau 2 batang sehari, ia mengurangi
rokok dengan alasan anaknya terganggu pada sistem pernafasannya dimana pada
paru parunya mengalami kerusakan akibat sering terpapar asap rokok tersebut. Ia
juga mengatakan bahwasanya sangat menyesal mengapa tidak berhenti merokok sejak
anaknya dalam kandungan hingga berakhir seperti ini dan saat ingin berhenti
kebiasaan merokoknya itu sangat sulit untuk di hindari (salid). Ia berusaha
mengurangi jumlah batang yang di hisap perhari dan cara lain ia mengatasi
kondisi tubuh yang sudah tercandu dengan rokok ia sekarang dengan makan permen.
0 komentar:
Posting Komentar