16.10.23

WAWANCARA DISONASI KONITIF PADA PEROKOK AKTIF

 


ESSAY 3

WAWANCARA DISONASI KONITIF PADA PEROKOK AKTIF

PSIKOLOGI INOVASI

Elfa Hidayaturrohmah (21310410032)

Kelas : SJ

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Merokok merupakan sesuatu kebiasan seseorang menghisap rokok yangdilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana kebiasaan tersebut menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi seorang perokok yang bersifat candu. Para perokok ini memiliki resiko yang lebih besar disbanding orang tidak meokok. Dalam satu batang rokok terdapat beberapa kandungan diantaranya yaitu:

1.       Karbon monoksida, salah satu kandungan rokok yang tidak memiliki rasa bau namun jika mneghisap terlalu banyak, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida dibandingkan oksigen yang berakibat fungsi otot danjantung menurun.

2.       Nikotin, yaitu suatu zat yang memiliki efek candu dan berfungsi sebagai perantara dalam system syaraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.

3.       Tar, salah satu bahan yang bersifat karsinogenik bila terhidup oleh perokok akan mengendap pada paru-paru dan beresiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti kangker paru-paru dan emfisema.

4.       Hydrogen sianida, dimana senyawa racun yang terkumpul menjadi satu menjadi bahan penyusun rokok dan dapat membahayakan otak, jantung, pembukuh darah, dan paru-paru.

5.       Benzena, ialah residu dari pembakaran rokok jika paparan benzena dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatakan risiko terjadinya anemia dan pendarahan.

Dilihat dari bahaya kandungan rokok yang bersifat racun dan karsinogenik tersebut sudah seharusnya kebiasaan merokok dihentikan, selain berbahaya untuk dirinya sendiri hal tersebut juga sangat merugikan orang lain meskipun tidak menjadi perokok aktif namun menjadi perokok pasif atau bisa di sebut korban terpapar asap rokok. Biasnaya perokok aktif dan perkok pasif kalua dilihat dari segi dampak justru lebih parah terhadap perokok akif karena asap rokok yang terdapat berbagai sat menyerang paru-paru perokok aktif secara langusng.

Dari hasil wawancara dengan seorang perokok aktif 3 Oktober lalu, orang tersebut mengatakan mulai mengurangi kebiasaan merokoknya yang biasanya setengah bungkus hingga 1 bungkus per hari sekarang hanya pagi dan malam atau 2 batang sehari, ia mengurangi rokok dengan alasan anaknya terganggu pada sistem pernafasannya dimana pada paru parunya mengalami kerusakan akibat sering terpapar asap rokok tersebut. Ia juga mengatakan bahwasanya sangat menyesal mengapa tidak berhenti merokok sejak anaknya dalam kandungan hingga berakhir seperti ini dan saat ingin berhenti kebiasaan merokoknya itu sangat sulit untuk di hindari (salid). Ia berusaha mengurangi jumlah batang yang di hisap perhari dan cara lain ia mengatasi kondisi tubuh yang sudah tercandu dengan rokok ia sekarang dengan makan permen.

0 komentar:

Posting Komentar