16.10.23

Essay 5 partisipasi lomba

Esai 3 Wawancara tentang Partisipasi Lomba

Cica Ayu Betiyanti

Nim: 21310410026

Kelas Psikologi SJ

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Saat ini ada banyak orang yang menguji keberuntungan hanya dengan berdiam diri atau hanya berdoa kepada Tuhan namun tidak kunjung berusaha. U nuk itu di tugas ini saya kan berusaha mencari keberuntungan melalui  ikut perlombaan. Lomba yang saya ikuti yaitu loma cipta puisi tingkat nasional yang di selenggarakan oleh pihak pihak yang peduli akan sastra. Menurut (Kosasih, 2012) puisi didefinisikan sebagai wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh makna. Menurut saya pribadi puisi itu kata-kata indah yang tergabung dalam suatu kalimat yang bermakna. Puisi bisa menggambarkan hati dan pikiran seseorang, bahkan bisa dibilang puisi bisa jadi alat komunikasi dari hati kepada seseorang. Puisi bisa penuh makna karena bahasa yang digunakan lebih padat dan berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari.

Saya memilih mengikuti lomba puisi dikarenakan lomba yang saya ikuti ini gratis dan tanpa dipungut biaya apapun dan saya mampu untuk mengikuti lomba ini. Saya mengikuti 3 lomba pusi sekaligus. Masing-masing puisi punya tema yang berbeda-beda, yaitu cinta, rindu dan pergi. Puisi rindu, rindu disini lebih saya tujukan kepada ibu yang kini sudah beritirahat tenang di alam sana. Puisi pergi, pergi yang saya maksudkan yaitu ibu yang saat ini telah pergi meninggalkan kami sekeluarga. Dan cinta, di puisi cinta ini saya mengambil cinta kepada diri sendiri yang telah mampu melewati semua dan bia melakukan banyak hal hebat di masa lalu. Di puisi cinta ini saya belum mendapat juara namun saya masuk karya 200 terbaik. Dan mendapat posisi nomor 34, saya sangat senang walaupun hanya dapat menduduki peringkat 34. Saya menciptakan puisi dengan judul Cinta Rana. Saya sempat tidak percaya di awal, sampai saya lihat berkali-kali ternyata memang benar saya dapat peringkat ke 34. Namun saya di 2 puisi yang lain saya belum masuk 200 terbaik. Tapi itu tidak membuat saya patah semangat tapi saya akan terus berusaha menciptakan puisi-puisi indah dari hati sehingga bisa dinikmati oleh semua orang. Dengan ini saya akan mengikuti lomba lain serta mengasah kemampuan saya agar dapat menjadi mahasiswa yang mampu mencipatakan karya terbaik.


0 komentar:

Posting Komentar