Esai 3
Wawancara tentang Partisipasi Lomba
Cica
Ayu Betiyanti
Nim:
21310410026
Kelas
Psikologi SJ
Mata
Kuliah Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Saat
ini ada banyak orang yang menguji keberuntungan hanya dengan berdiam diri atau
hanya berdoa kepada Tuhan namun tidak kunjung berusaha. U nuk itu di tugas ini
saya kan berusaha mencari keberuntungan melalui
ikut perlombaan. Lomba yang saya ikuti yaitu loma cipta puisi tingkat nasional
yang di selenggarakan oleh pihak pihak yang peduli akan sastra. Menurut (Kosasih, 2012) puisi didefinisikan
sebagai wujud karya sastra yang memakai kata-kata indah dan penuh
makna. Menurut saya pribadi puisi itu kata-kata
indah yang tergabung dalam suatu kalimat yang bermakna. Puisi bisa
menggambarkan hati dan pikiran seseorang, bahkan bisa dibilang puisi bisa jadi
alat komunikasi dari hati kepada seseorang. Puisi bisa penuh makna karena
bahasa yang digunakan lebih padat dan berbeda dengan bahasa yang digunakan
sehari-hari.
Saya
memilih mengikuti lomba puisi dikarenakan lomba yang saya ikuti ini gratis dan
tanpa dipungut biaya apapun dan saya mampu untuk mengikuti lomba ini. Saya mengikuti
3 lomba pusi sekaligus. Masing-masing puisi punya tema yang berbeda-beda, yaitu
cinta, rindu dan pergi. Puisi rindu, rindu disini lebih saya tujukan kepada ibu
yang kini sudah beritirahat tenang di alam sana. Puisi pergi, pergi yang saya
maksudkan yaitu ibu yang saat ini telah pergi meninggalkan kami sekeluarga. Dan
cinta, di puisi cinta ini saya mengambil cinta kepada diri sendiri yang telah
mampu melewati semua dan bia melakukan banyak hal hebat di masa lalu. Di puisi
cinta ini saya belum mendapat juara namun saya masuk karya 200 terbaik. Dan
mendapat posisi nomor 34, saya sangat senang walaupun hanya dapat menduduki
peringkat 34. Saya menciptakan puisi dengan judul Cinta Rana. Saya sempat tidak
percaya di awal, sampai saya lihat berkali-kali ternyata memang benar saya
dapat peringkat ke 34. Namun saya di 2 puisi yang lain saya belum masuk 200
terbaik. Tapi itu tidak membuat saya patah semangat tapi saya akan terus
berusaha menciptakan puisi-puisi indah dari hati sehingga bisa dinikmati oleh
semua orang. Dengan ini saya akan mengikuti lomba lain serta mengasah kemampuan
saya agar dapat menjadi mahasiswa yang mampu mencipatakan karya terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar