Hubungan
Motivasi Berprestasi Dengan Minat Membaca Pada Anak
Psikologi
Inovasi
Tugas
Meringkas Jurnal (Esay 2)
Oleh
:
Arnoldina
Leki (21310410050)
Dosen
Pengampu:
Dra.
Arundhati Shinta, M.A
Topik
|
Tentang bagaimana motivasi anak
untuk mencapai prestasi dalam belajar dapat berpengaruh terhadap minat mereka
dalam membaca. Penelitian ini dapat mencoba menjelaskan apakah motivasi
berprestasi yang tinggi dapat meningkatkan minat membaca anak-anak, atau
sebaliknya, apakah rendahnya minat membaca dapat memengaruhi motivasi
berprestasi mereka.
|
Sumber
|
Nursaluna, A., I., & Budiningsih,
T., E. (2014). Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Minat Membaca Pada Anak.
Educational Psychologi Journal, 3-1. |
Permasalahan
|
Berikut merupakan beberapa bentuk
permasalahan yang ada a. Bagaimana
motivasi berprestasi pada anak-anak dapat diukur dan dinilai dengan tepat? b. Bagaimana
minat membaca pada anak-anak dapat diukur dan dinilai dengan tepat? c. Apakah
terdapat hubungan signifikan antara tingkat motivasi berprestasi dengan minat
membaca pada anak-anak? d. Faktor-faktor
apa yang dapat memengaruhi hubungan antara motivasi berprestasi dan minat
membaca pada anak-anak, seperti faktor lingkungan, pendidikan, atau sosial? e. Bagaimana
intervensi atau pendekatan pendidikan dapat meningkatkan motivasi berprestasi
dan minat membaca pada anak-anak?
|
Tujuan
|
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan minat membaca yang ada pada
anak kelas V di SD Negeri 1 Doplang. |
Isi
|
Membaca merupakan hal yang
menguntungkan bagi siswa dalam mencapai prestasinya yang didasarkan pada
minat dari dalam agar semua yang dilakukan berhasil dengan baik dan lancar. Mulyati
(2004: 67) menyatakan bahwa minat membaca pada anak adalah gejala psikis yang
berkaitan dengan aktivitas membaca yang menstimulasi perasaan senang dan
mengarahkan anak pada aktivitas membaca.
Menurut Hasanah, dkk (2011:34)
menyatakan bahwa minat baca merupakan hasrat yang kuat seseorang baik
disadari ataupun tidak yang terpuaskan lewat perilaku membacanya. Minat
menentukan kegiatan dan frekuensi membaca, mendorong pembaca untuk memilih
jenis bacaan yang dibaca, menentukan tingkat partisipasi di kelas dalam
mengerjakan tugas, bertanya-jawab, dan kesanggupan membaca di luar kelas.
Motivasi berprestasi merupakan
usaha yang keras untuk meningkatan atau mempertahankan kecakapan diri
setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan
sebagai pembanding. Standar keunggulan tersebut dapat berupa kesempurnaan
tugas lalu presentasi sendiri sebelumnya dan juga sebagai presentasi untuk
orang lain (Heckhausen dalam Purwanto, 1997: 20).
|
Metode
|
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif korelasional karena ingin mengetahui hubungan diantara dua variabel yang dianggap saling
berhubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Negeri
1 Doplang. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti (Arikunto, 2006: 131). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu didasarkan atas
ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut
yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi (Hadi, 1993: 226). Penelitian ini menggunakan siswa SD Negeri
1 Doplang yang duduk dibangku kelas lima SD (Sekolah Dasar) yang berjumlah 32
siswa. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan skala motivasi berprestasi dan skala minat
membaca. Skala motivasi berprestasi diukur dengan aspek-aspek berupa 1)
keadaan terdorong dalam diri seseorang, 2) perilaku yang timbul dan terarah
karena keadaan, dan 3) tujuan yang ingin didapat oleh pelaku. Skala minat
membaca diukur dengan aspek-aspek berupa: 1) aspek kesadaran akan manfaat
baca, 2) aspek perhatian terhadap membaca buku, 3) aspek rasa senang, dan 4)
aspek frekuensi membaca buku. Metode analisis statistik yang digunakan dengan
menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson.
|
Hasil
|
Uji validitas menunjukkan bahwa
skala minat membaca memiliki koefisien validitas (r) antara 0,364 hingga
0,745 dengan tingkat signifikansi 5%. Sementara itu, skala motivasi
berprestasi dianggap valid jika memiliki koefisien validitas (r) berkisar
antara 0,380 hingga 0,756 dengan tingkat signifikansi 5%. Reliabilitas kedua
skala ini tinggi, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,947 untuk skala
minat membaca dan 0,953 untuk skala motivasi berprestasi, sehingga keduanya
dapat diandalkan untuk penelitian.
Secara umum, tingkat minat membaca
siswa adalah rendah sebesar 56,2%. Tren aspek kesadaran akan manfaat membaca
adalah bahwa 50% siswa tinggi dan 50% rendah. Namun, dalam hal perhatian
terhadap membaca buku, 59,4% dianggap rendah. Rasa senang membaca buku juga
rendah sebesar 62,5%, sementara frekuensi membaca buku tinggi sebesar 59,4%.
Ditemukan bahwa aspek kesadaran akan manfaat membaca memiliki pengaruh
terbesar dalam menentukan tinggi atau rendahnya minat membaca anak. Tingkat motivasi berprestasi siswa
secara umum adalah rendah sebesar 53,1%. Aspek keadaan terdorong dalam diri
seseorang dinilai rendah (53,1%), sementara perilaku yang timbul dan terarah
dinilai tinggi (53,1%), dan tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku juga
dinilai rendah sebesar 56,2%. Indikator perilaku yang timbul dan terarah
memiliki pengaruh terbesar dalam menentukan tinggi atau rendahnya motivasi
berprestasi. Hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa data kedua variabel, yaitu skala minat membaca dan motivasi
berprestasi, memiliki distribusi normal karena nilai p (signifikansi) lebih
besar dari 0,05. Selain itu, uji linieritas menunjukkan bahwa hubungan antara
variabel motivasi berprestasi dan variabel minat membaca adalah linier,
dengan nilai p yang signifikan (p < 0,05).
|
Diskusi |
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Nurul Safitri (2013) yang menemukan bahwa terdapat korelasi yang
signifikan antara minat membaca dengan motivasi siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri 03 Pontianak Selatan, hal ini berarti pemahaman anak mengenai pentingnya
membaca dapat menimbulkan keinginan bagi anak untuk membaca segala jenis buku
yang ia temui, termasuk buku pelajaran Dengan demikian, motivasi dalam
belajar pun menjadi meningkat. Minat mempunyai hubungan dengan membaca,
karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan
minat siswa, maka siswa tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan
perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut. Siswa
dalam melakukan kegiatan membaca sangat membutuhkan dorongan, rangsangan,
motivasi dan penguatan. Pemberian penguatan membaca pada siswa akan
memberikan dampak positif, yaitu membuat siswa terdorong untuk mengulangi
kegiatan membaca secara kontinu. |
0 komentar:
Posting Komentar