10.10.23

MERINGKAS JURNAL PENERIMAAN DIRI DARI KEGAGALAN AKADEMIK PEREMPUAN PERFEKSIONISME

 





MERINGKAS JURNAL

PENERIMAAN DIRI DARI KEGAGALAN AKADEMIK PEREMPUAN PERFEKSIONISME





PSIKOLOGI INOVASI

Essay 2

Semester Ganjil T.A 2023/2024

Oleh :

Meli Nur Hidayah (21310410085)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

 

 

1.  

Judul Jurnal

Penerimaan Diri Dari Kegagalan Akademik Perempuan Perfeksionisme.

 

2.  

Topik

Penerimaan diri seorang Perempuan yang perfeksionis dalam menghadapi kegagalan, terutama kegagalan dalam bidang akademik.

3.  

Sumber

Tresnani, L. D., & Casmini, C. (2021). Penerimaan Diri DariI Kegagalan Akademik Perempuan Perfeksionisme. Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan18(2), 110-122.

4.  

Permasalahan

Kegagalan adalah sesuatu yang sering di jumpai di bidang akademik, menerima kegagalan adalah sesuatu yang tidak mudah apalagi bagi seorang yang perfeksionis.

5.  

Tujuan Penelitian  

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara perempuan perfeksionisme akademik bangkit dari kegagalan. Dan untuk mengetahui apakah dorongan sosial bisa membantu Perempuan perfeksionis bangkit dari kegagalan.

6.  

Isi

Kegagalan merupakan keniscayaan yang dapat terjadi pada setiap orang. Walau usaha terbaik selalu dilakukan, bisa saja seseorang menemui kegagalan. Kegagalan yang dialami setelah berusaha maksimal dalam menggapai setiap tujuan tentunya akan menimbulkan kekecewaan, hal ini wajar dialami oleh setiap orang. Perbedaan setiap orang dalam menghadapi kegagalan memberikan efek berkelanjutan pada diri orang tersebut terutama untuk kembali bangkit setelah kegagalan. Respon orang dalam menghadapi kegagalan yakni ada yang sangat menyakitkan hingga berlanjut menimbulkan gangguan mental, ada juga yang dapat menerima kegagalan dengan lapang dada. Perempuan perfeksionisme akademik merupakan individu yang selalu menuntut kesempurnaan dan takut akan kegagalan. Kegagalan pada mereka dapat menimbulkan stres. Kegagalan akademik yang dialami orang perfeksionisme akademik membuat mereka terpuruk. Namun keterpurukan bukanlah solusi, maka mau tidak mau mereka harus bangkit apabila ditimpa kegagalan. Maka berdasarkan latar belakang di atas, fokus pembahasan dalam artikel ini yaitu untuk mendeskripsikan perempuan perfeksionisme dapat menerima kegagalan akademik dan bangkit dari kegagalan yang dialami.

7.

Hasil

Penerimaan Kegagalan pada Individu Perfeksionisme Kegagalan yang dialami individu perfeksionis, tidak selamanya membuat mereka terpuruk dan kemudian menyerah. Kesemua partisipan yang merupakan perempuan perfeksionis akademik mampu membuktikan dirinya dapat bangkit dari kegagalan yang dialami bahkan menjadi pribadi yang jauh lebih baik dengan belajar dari kegagalan yang dialami. Hal ini dikarenakan mereka memiliki konsep diri prestasi yang tinggi. Karena mereka itu cenderung perfeksionis dalam hal akademik, sehingga mereka juga mempunyai gambaran akan pencapaian yang harus mereka dapatkan pada tataran standar yang tinggi pula. Faktor intelektual juga di sini sangat berperan, di mana mereka yang mempunyai intelektual lebih tinggi tentunya dapat membuat kesimpulan dan kembali menyusun strategi yang logis untuk dapat bangkit.

 

kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan respon positif dalam menghadapi kegagalan akademik. Tiga partisipan mengaku lebih dominan pada faktor eksternal, sementara satu partisipan lebih dominan pada faktor internal. Faktor internal tersebut antara lain yakni kematangan emosi, kepercayaan akan takdir Tuhan, dan rasa optimis dalam diri. Sedangkan faktor eksternal tersebut yakni berupa dukungan sosial yang terwujud dalam pendengar yang baik, nasehat, motivasi, dan support dari keluarga dan pasangan. Dari kegagalan yang dialami mereka menemukan sebuah kebermaknaan hidup yang akhirnya membuat mereka memahami keberadaan dirinya dengan lebih baik. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor intelegensi. Karena intelegensi seseorang mampu menyediakan kapasitas (kemampuan) untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

 

0 komentar:

Posting Komentar