MENGUBAH PIPA PERALON BEKAS MENJADI ALAT OLAHRAGA HURDLE JUMP
Mata Kuliah: Psikologi Inovasi
Tugas: Berperilaku Inovatif (Essay 4)
Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA
Di susun oleh: Ari Kurniawan, S.Pd, AIFO-P (21310410044)
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pada waktu berjalan pulang sehabis mengikuti kegiatan
gotong royong saya melihat di pinggir jalan lingkungan RT tempat tinggal saya
ada banyak potongan pipa peralon bekas yang sudah tidak terpakai dan berserakan
dimana-mana. Pipa peralon tersebut sungguh tidak sedap dipandang mata karena
mengotori sepanjang jalan di lingkungan RT saya. Selain itu, apabila terus
dibiarkan akan dapat mencemari lingkungan. Hal ini terjadi karena pipa peralon bahan
utamanya terbuat dari plastik sehingga tidak mudah terurai. Plastik membutuhkan
waktu kurang lebih hampir seribu tahun agar dapat terurai dengan baik sehingga
ini memerlukan tindakan nyata untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Saya melihat
kondisi beberapa pipa peralon masih cukup bagus sehingga saya berpikir sayang
sekali kalau tidak dimanfaatkan. Selanjutnya, saya mencoba menanyakan ke salah
seorang tetangga saya dan beliau menjelaskan bahwa pipa peralon tersebut adalah
sisa pembangungan saluran air minum warga dan rencananya mau dibakar agar tidak mengotori
lingkungan. Saya cukup terkejut mendengar hal itu karena dengan membakar pipa
peralon tidak akan menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan masalah baru
yaitu terjadinya polusi udara. Setelah itu, saya bergegas mengumpulkan potongan
pipa peralon tersebut dan membawanya pulang ke rumah. Saya berencana menjadikan
pipa peralon menjadi barang yang bernilai ekonomis sehingga bisa bermanfaat dan
dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Saat membersihkan pipa peralon saya mulai memikirkan
kira-kira akan saya jadikan apa pipa peralon ini. Saya mulai mengutak-atik pipa
peralon tersebut dan akhirnya saya mendapatkan ide untuk membuat sebuah alat
olahraga yang bernama hurdle jump. Pengertian dari hurdle jump
adalah alat yang berbentuk seperti gawang yang berfungsi untuk latihan plyometric
yang melibatkan penggunaan berat badan sendiri sebagai beban dalam latihan,
gerakannya berupa melakukan lompatan secara cepat melewati hurdle jump tersebut. Dalam pembuatan hurdle
jump pertama, saya awali dengan melakukan riset melalui internet bentuk hurdle
jump yang akan saya buat sehingga saya dapat memperkiran jumlah bahan yang
saya perlukan. Kedua, saya melakukan pengukuran terhadap pipa peralon yang akan
saya gunakan mulai dari panjang, lebar dan tingginya sesuai dengan ukuran yang
sudah saya tentukan. Ketiga, saya melakukan pemotongan pipa peralon satu per
satu menggunakan gergaji manual. Keempat, saya melakukan proses penyambungan
dan pengeleman menyesuaikan dengan bentuk desain.
Setelah semua proses di atas dilalui, akhirnya hurdle jump selesai dikerjakan dan siap untuk
dipasarkan. Sebelum di pasarkan melalui media sosial facebook saya melakukan
proses pengecekan kualitas produk yang akan saya pasarkan seperti mengecek
kerapian sambungan dan tingkat presisi. Setelah hurdle jump selesai
melewati pengecekan kualitas produk maka selanjutnya saya mulai berusaha
menentukan harga yang pas agar tidak terkesan terlalu mahal ataupun terlalu
murah. Setelah itu, saya mengunggah foto hurdle jump di marketplace pada
akun facebook saya. Di situ, saya memberikan penjelasan tentang detail produk
mulai dari ukuran hingga soal masalah harga. Ini merupakan pengalaman pertama
saya melakukan inovasi terhadap barang yang sudah tidak terpakai dan menjualnya
di media sosial. Dari kegiatan ini, saya berharap kedepannya saya dapat bisa
lebih peka terhadap segala potensi yang ada di sekitar kita sehingga kita mampu
memberdayakan atau melakukan inovasi yang pada ujungnya dapat mendatangkan
nilai ekonomis bagi diri kita atau dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang
lain yang berada di sekitar kita.
https://www.facebook.com/marketplace/item/678246724016093/?mibextid=dXMIcH
0 komentar:
Posting Komentar