8.10.23

 

MENGUBAH PIPA PERALON BEKAS MENJADI ALAT OLAHRAGA HURDLE JUMP

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Tugas: Berperilaku Inovatif (Essay 4)

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundhati Shinta, MA

Di susun oleh: Ari Kurniawan, S.Pd, AIFO-P (21310410044)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

Pada waktu berjalan pulang sehabis mengikuti kegiatan gotong royong saya melihat di pinggir jalan lingkungan RT tempat tinggal saya ada banyak potongan pipa peralon bekas yang sudah tidak terpakai dan berserakan dimana-mana. Pipa peralon tersebut sungguh tidak sedap dipandang mata karena mengotori sepanjang jalan di lingkungan RT saya. Selain itu, apabila terus dibiarkan akan dapat mencemari lingkungan. Hal ini terjadi karena pipa peralon bahan utamanya terbuat dari plastik sehingga tidak mudah terurai. Plastik membutuhkan waktu kurang lebih hampir seribu tahun agar dapat terurai dengan baik sehingga ini memerlukan tindakan nyata untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Saya melihat kondisi beberapa pipa peralon masih cukup bagus sehingga saya berpikir sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan. Selanjutnya, saya mencoba menanyakan ke salah seorang tetangga saya dan beliau menjelaskan bahwa pipa peralon tersebut adalah sisa pembangungan saluran air minum warga dan rencananya mau dibakar agar tidak mengotori lingkungan. Saya cukup terkejut mendengar hal itu karena dengan membakar pipa peralon tidak akan menyelesaikan masalah dan malah menimbulkan masalah baru yaitu terjadinya polusi udara. Setelah itu, saya bergegas mengumpulkan potongan pipa peralon tersebut dan membawanya pulang ke rumah. Saya berencana menjadikan pipa peralon menjadi barang yang bernilai ekonomis sehingga bisa bermanfaat dan dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan.

Saat membersihkan pipa peralon saya mulai memikirkan kira-kira akan saya jadikan apa pipa peralon ini. Saya mulai mengutak-atik pipa peralon tersebut dan akhirnya saya mendapatkan ide untuk membuat sebuah alat olahraga yang bernama hurdle jump. Pengertian dari hurdle jump adalah alat yang berbentuk seperti gawang yang berfungsi untuk latihan plyometric yang melibatkan penggunaan berat badan sendiri sebagai beban dalam latihan, gerakannya berupa melakukan lompatan secara cepat melewati hurdle jump tersebut. Dalam pembuatan hurdle jump pertama, saya awali dengan melakukan riset melalui internet bentuk hurdle jump yang akan saya buat sehingga saya dapat memperkiran jumlah bahan yang saya perlukan. Kedua, saya melakukan pengukuran terhadap pipa peralon yang akan saya gunakan mulai dari panjang, lebar dan tingginya sesuai dengan ukuran yang sudah saya tentukan. Ketiga, saya melakukan pemotongan pipa peralon satu per satu menggunakan gergaji manual. Keempat, saya melakukan proses penyambungan dan pengeleman menyesuaikan dengan bentuk desain.

Setelah semua proses di atas dilalui, akhirnya hurdle jump selesai dikerjakan dan siap untuk dipasarkan. Sebelum di pasarkan melalui media sosial facebook saya melakukan proses pengecekan kualitas produk yang akan saya pasarkan seperti mengecek kerapian sambungan dan tingkat presisi. Setelah hurdle jump selesai melewati pengecekan kualitas produk maka selanjutnya saya mulai berusaha menentukan harga yang pas agar tidak terkesan terlalu mahal ataupun terlalu murah. Setelah itu, saya mengunggah foto hurdle jump di marketplace pada akun facebook saya. Di situ, saya memberikan penjelasan tentang detail produk mulai dari ukuran hingga soal masalah harga. Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan inovasi terhadap barang yang sudah tidak terpakai dan menjualnya di media sosial. Dari kegiatan ini, saya berharap kedepannya saya dapat bisa lebih peka terhadap segala potensi yang ada di sekitar kita sehingga kita mampu memberdayakan atau melakukan inovasi yang pada ujungnya dapat mendatangkan nilai ekonomis bagi diri kita atau dapat memberikan kebermanfaatan bagi orang lain yang berada di sekitar kita.

 Link penjualan:

https://www.facebook.com/marketplace/item/678246724016093/?mibextid=dXMIcH

0 komentar:

Posting Komentar