8.10.23

Essay 3 : WAWANCARA TENTANG DISONANSI KOGNITIF

"ROKOK ADALAH KEBIASAANKU DAN AKAN SETIA DENGAN ROKOK"
by AS

Essay 3 Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu        : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh              : Pin Gunita Sarasih (21310410074)

Kelas                           : Karyawan SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Identitas Interviewee

Inisial              : AS

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia                 : 29 tahun

Pekerjaan        : Karyawan Swasta

Pelaksanaan Wawancara

Hari/tanggal    : Kamis, 05 Oktober 2023

Pukul               : 13.00 – 14.00 WIB

Tempat            : Perusahaan AS Bekerja

 

            Saat ini, merokok merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh kalangan Masyarakat. Merokok tak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, tetapi juga Perempuan. Mulai dari yang muda sampai yang tua, anak dibawah umur sampai dewasa, bahkan anak SD sekalipun sudah mengenal apa itiu merokok dan melakukannya. Merokok adalah kebiasaan menghisap rokok yang mengandung tembakau dan bahan kimia berbahaya lainnya seperti nikotin. Merokok juga dapat merusak Kesehatan tubuh, lingkungan dan orang di sekitar. AS, yang merupakan seorang karyawan di salah satu Perusahaan swasta di Yogyakarta, dia sangat aktif untuk merokok. Bahkan sehari bisa menghabiskan 1- 2 bungkus rokok. AS menceritakan bahwa dia mulai mengenal rokok saat dia duduk dibangku SD, dimana usianya menginjak 12 tahun dan masih kelas 6 SD. AS hidup dilingkungan yang bebas di daerahnya dan sering melihat orang-orang merokok, terutama melihat ayahnya. AS yang kesehariannya tidak hanya bermain dengan teman sebaya, tetapi dia juga bermain dengan orang yang dewasa darinya.

            AS menjadi penasaran dengan apa itu rokok dan bagaimana rasanya. Karena sering melihat orang sekitar, orang dewasa merokok, AS mencoba salah satu batang rokok milik orang dewasa tersebut. Awalnya AS merasa tidak enak, merasa batuk saat menghisapnya, tetapi lama-kelamaan AS merasakan sensasi yang berbeda dari merokok. Dari situlah AS mulai menjadi perokok aktif sampai sekarang yang usia menginjak 29 tahun. Rokok dan AS ibaratkan amplop dan perangko, tidak dapat dipisahkan. AS sebenarnya tau bahaya merokok, tetapi bagia dia yang sudah menjadi kebiasaan, akan sangat sulit untuk mengurangi rokok. Bahkan dia dengan sengaja mengeluarkan asap rokok dilingkungan sekitar tempat AS bekerja yang mengakibatkan orang sekitar terbatuk-batuk. Padahal, AS sudah sering ditegur untuk tidak merokok sembarangan, apalagi sampai membahayakan orang lain dengan asap rokoknya. AS yang berperawakan gembul (berisi) bercita-cita ingin menjadi seorang atlet dan berolahraga untuk menurunkan berat badannya yang over. Tetapi hal tersebut hanya wacana dan tidak dilakukan.

            AS yang kecanduan merokok, kadang bisa menghabiskan 1-2 bungkus rokok, dia menawarkan kepada orang-orang disekitarnya untuk mencoba, bahkan dia rela untuk membeli rokok 1 bungkus kepada rekannya. Sekarang, seiring berkembangnya teknologi, merokok manual seperti dari tembakau, AS beralih ke vape. Vape yang merupakan sebuah alat yang menggunakan baterai untuk memanaskan cairan yang mengandung nikotin dan bahan-bahan lainnya, lalu menghasilkan uap yang dapat dihirup oleh pengguna. Dalam kata lain, vape merupakan rokok yang modern. Hanya diisi dengan cairan e-juice/e-liquid dengan berbagai macam rasa seperti kopi, jeruk, vanila dan lain sebagainya. Hal ini mempermudah AS untuk tidak perlu merokok dengan membakar batang rokok menggunakan korek api dan karena vape lebih simple digunakan. As sudah tidak peduli akan kesehatannya tentang merokok, karena baginya, tidak bisa hidup tanpa merokok. Lebih baik tidak makan daripada tidak merokok. Pada akhir pembicaraan, AS akan terus setia dengan kebiasaannya itu dan tidak tau kapan akan berhenti.


0 komentar:

Posting Komentar