Wawancara Disonansi Kognitif Perokok Aktif
Nisa
Nur Lathifah
21310410068
Kelas
Sabtu Pagi
Dosen
Pengampu Dr. Arundati Shinta, MA
Psikologi
Inovasi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Merokok merupakan salah
satu faktor resiko penyebab masalah kesehatan yang ada di Indonesia, seperti kanker
paru – paru, penyakit saluran pernafasan, stroke, dan masih banyak lainnya yang
menyebabkan kematian. Di negara maju, kebiasaan merokok semakin menurun,
sedangkan di negara yang berkembang justru kebiasaan merokok semakin naik.
Meskipun ada banyak dokumentasi tentang
dampak negatif dari merokok dan kematian yang diakibatkannya, namun hingga hari
ini angka merokok di Indonesia semakin meningkat dan semakin muda umur mulai
merokok. Perokok yang berasal dari kelompok jumlah perekonomian yang kurang mampu
semakin meningkat. Masalah ini disebabkan oleh dampak kecanduan nikotin, selain
pengetahuan tentang dampak kesehatan dari merokok masih kurang dan dampak dari rokok
belum dirasakan segera, tetapi baru akan dirasakan dalam jangka waktu yang cukup
lama.
Berikut identitas, pertanyaan, dan jawaban
dari narasumber yang merupakan perokok aktif yang saya wawancarai :
Inisial
:
PS
Usia
:
28 tahun
Jenis
Kelamin : Laki – laki
Pekerjaan
: Karyawan swasta
Berikut
merupakan jawaban dari narasumber :
NO. |
Pertanyaan |
Jawaban |
1 |
Kapan
Anda mulai merokok? |
Saya
mulai mencoba merokok saat kelas tiga SMP, namun belum aktif, hanya coba
-coba saja karena ikut – ikut teman. Aktif merokok saat kelas dua SMA. |
2 |
Kenapa
Anda merokok? |
Awalnya
merokok karena ikut – ikut teman dan akhirnya keterusan dan kecanduan. |
3 |
Apakah
Anda mengetahui bahaya merokok? |
Tahulah,
yang jelas nggak baik untuk paru – paru dan pernafasannya jadi nggak sehat.
Dulu sebelum merokokkan kalau olahraga seperti futsal atau main sepak bola masih
kuat nafasnya, tapi setelah jadi perokok aktif jadi kerasa lebih engap dan gampang
ngos-ngosan, nafas jadi kerasa lebih pendek. |
4 |
Apakah
pernah ada keinginan untuk berhenti merokok? |
Sering,
setiap hari ada keinginan untuk berhenti merokok. Tahun 2018 sudah pernah
mencoba berhenti sekitar satu bulanan lebih, bisa berhenti. Tapi ya belum
bisa karena udah kecanduan dan pengen aja ngerokok gitu. |
5 |
Apa
hal yang Anda rasakan setelah merokok? |
Pernafasannya
jadi lebih engap, lebih mudah ngos-ngosan. Selain itu kaya udah jadi
kebiasaan kalau lagi galau, lagi mikir, lagi bengong itu harus sambal ngerokok,
jadi bukan ngerokok jadi bikin tenang itu engga, tapi udah kebiasaan aja
kalau ada waktu – waktu tertentu yang harus dilakukan sambal merokok. Merokok
jadi bikin lebih boros, karena ibaratnya seperti membakar uang. |
6 |
Berapa
batang rokok yang Anda habiskan dalam sehari? |
Rata
- rata dalam sehari habis satu bungkus rokok. |
Berdasarkan
hasil wawancara dengan narasumber
tersebut, PS memahami bahwa merokok tidak baik untuk kesehatannya dan merugikan
diri sendiri. Namun, sikap yang ditujukan PS tidak sejalan dengan pemikiran dan
pemahamannya, karena sudah merokok sudah menjadi kebiasaan dan pelampiasannya agar
tidak bosan dan membuat lebih tenang.
Sumber :
Sirait, A. M., Pradono, Y., & Toruan, I. L. (2002). Perilaku merokok di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 30(3). https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1113/
0 komentar:
Posting Komentar