15.10.23

MEMBUAT CELENGAN DARI BEKAS TEMPAT PLASTIK SRINK

 

BERPERILAKU INOVATIF

Essay 4 Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu        : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Disusun Oleh              : Pin Gunita Sarasih (21310410074)

Kelas                           : Karyawan SJ

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


            Sampah adalah bahan yang tidak diinginkan atau tidak berguna yang dihasilkan dari kegiatan manusia atau proses alam. Banyak sekali sampah-sampah yang dibuang ke jalan, ke pemukiman dan masyarakat enggan untuk mengolahnya. Padahal, jika sampah-sampah tersebut bisa diolah, maka akan menjadi bahan yang bernilai. Sampah dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Permasalahan pengelolaan sampah kian hari sungguh kian mendesak untuk dipecahkan. Wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) yang banyak disebut-sebut memiliki kearifan lokal yang tinggi akhir-akhir ini mendekati krisis pengelolaan sampah.

            Bisa dilihat diberita-berita sosial media, banyak sampah yang menumpuk dan dibuang kejalan dengan sembarangan, efek dari penutupan lokasi pembuangan sampah (TPA) dari Piyungan, Bantul, Yogyakarta sejak 23 Juli 2023. Pemerintahan dan masyarakat memiliki tugas untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, melakukan penelitian, dan lain sebagainya agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah. Salah satunya adalah memanfaatkan sampah dengan cara inovatif yang dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Dalam hal ini, penulis membuat sebuah karya inovatif yang bermanfaat seperti membuat celengan dari bekas sampah anorganik (yaitu sampah bekas plastik srink) dan juga daun-daun kering.

            Sampah bekas tempat plastik srink yang terbuat dari kertas karton  memiliki bentuk bulat lonjong seperti tabung. Hal ini penulis memanfaatkannya dengan membuat celengan, yaitu menutup kedua sisi tabung dengan menggunakan kardus bekas, dibuat pola sesuai ukuran. Kemudian menghias dengan bekas kertas yang tidak terpakai dengan menggulung kecil-kecil berbagai ukuran dan direkatkan pada sisi-sisi tabung tersebut. Selanjutnya untuk memberikan aksen alam, penulis juga merekatkan bunga/daun kering ke sisi-sisi tabung tersebut. Pada bagian atas tabung diberikan lubang untuk dapat mengisi koin/uang didalamnya. Sebagai pemula, penulis melakukan survey pasar pada masyarakat seperti harga, kualitas, kebutuhan masyarakat supaya dapat disesuaikan dengan keuangan dan kegunaan bagi masyarakat. Pada tahap akhir, penulis akan mulai memasarkannya dengan harga yang terjangkau dan ekonomis. Celengan yang bertema kan alam, selain bisa digunakan untuk menabung, bisa juga digunakan sebagai hiasan.

            Degan berperilaku inovatif ini, diharapkan dapat mampu memberikan solusi dalam menangani permasalahan sampah serta dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dan memotivasi masyarakat untuk dapat memanfaatkan limbah/sampah dengan baik dan bisa bernilai ekonomis.


Referensi :

Yusuf Assidiq, (2023). Atasi Masalah  Sampah, Pemkot Yogyakarta Siapkan Dua TPST Baru Pada 2024. RejogjaAtasi Masalah Sampah, Pemkot Yogyakarta Siapkan Dua TPST Baru pada 2024 | Republika Online

           

0 komentar:

Posting Komentar