11.10.23

 

KERAJINAN TEMPAT ALAT TULIS/PERNAK PERNIK DARI KARDUS DAN KERTAS BEKAS

Psikologi Inovasi

Essay 4

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Nama : Venia Astika Yahya

NIM : 21310410059

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dihasilkan secara alami oleh organisme hidup. Sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan mungkin tidak terurai secara alami. Beberapa sampah anorganik antara lain styrofoam, plastik, kaleng dan bahan kaca atau vitreous.Pemanfaatan sampah anorganik mengalami daur ulang. Daur ulang adalah upaya mengolah barang atau barang yang sudah tidak terpakai lagi agar dapat digunakan kembali. Beberapa sampah anorganik dapat diperoleh kembali melalui daur ulang, misalnya plastik, kaca, logam, dan kertas.

Penggunaan peralatan dalam pengelolaan sampah juga menerapkan prinsip 4R, yaitu:

Memanfaatkan kembali barang-barang yang tidak terpakai (reuse) pada tong yang telah disiapkan untuk dibuang dengan drum bekas berwarna biru, meminimalkan barang-barang yang dapat menghasilkan sampah (reduce), seperti penggunaan botol bekas untuk membantu penyemaian.

Mendaur ulang sampah untuk digunakan kembali (recycle), seperti memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk, sampah anorganik seperti menggunakan tutup lastik (botol minum) sebagai hiasan pot, tas, dll. Memanfaatkan sisa karton untuk menghias lampion dan tempat pencil kardus. Serta pemulihan fungsi yang telah dibatasi penggunaannya (recovery), seperti pembuatan lubang pembuangan limbah baru atau yang sudah ada.

Sektor daur ulang sampah telah ada sejak lama dan merupakan bisnis yang penting dan dikelola secara sistematis. Meski menguntungkan, namun tidak semua orang tertarik menjajaki bisnis ini. Untuk menjadi perusahaan daur ulang plastik, harus membangun sistem pengumpulan sampah yang baik, bekerja sama dengan pemulung, memiliki fasilitas pengolahan sampah, dan mengetahui pangsa pasar dari produk daur ulang plastik yang mereka hasilkan. Meski masih menggunakan plastik sebagai bahan baku utamanya, namun kegiatan pembangkitan sampah plastik yang dikemukakan penulis tidak serumit daur ulang plastik industri.

Selain plastik kita juga bisa mendaur ulang sampah kertas atau kardus, kita bisa jadikan sebauah kerajinan tangan yang tidak membutuhkan modal yang banyak. Seperti pada gambar tersebut yaitu kerjinan tangan dari kardus dan kertas bekas yang dapat kita jadikan tempat pensil dan atau tempat pernak pernik. Cara membuatnya cukup mudah, tidak memerlukan modal yang banyak ataupun waktu yang lama. Setelah sampah itu sudah menjadi suatu kerajinan, kita bisa jual kerajinan tersebut dengan harga yang terjangkau. Jadi dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa selain meminimalisir penumpukan sampah, sampah organik juga bisa kita jadikan sebagai usaha yang tidak membutuhkan modal yang besar sehingga dapat mengahasilkan uang. 

 

Sumber : Santoso, S. B., Margowati, S., Dyah, K., Pujiyanti, U., Pudyawati, P. E., & Prihatiningtyas, S. (2021). Pengelolaan Sampah Anorganik Sebagai Upaya Pemberdayaan Nasabah Bank Sampah. Community Empowerment6(1), 18-23.

Link Instagram : https://www.instagram.com/p/CyQXdhmyZuI/?igshid=MmU2YjMzNjRlOQ==

0 komentar:

Posting Komentar