KERAJINAN TEMPAT
ALAT TULIS/PERNAK PERNIK DARI KARDUS DAN KERTAS BEKAS
Psikologi Inovasi
Essay 4
Dosen Pengampu :
Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Nama : Venia
Astika Yahya
NIM : 21310410059
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dihasilkan secara alami oleh organisme hidup. Sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan mungkin tidak terurai secara alami. Beberapa sampah anorganik antara lain styrofoam, plastik, kaleng
dan bahan kaca atau vitreous.Pemanfaatan sampah anorganik mengalami daur ulang. Daur ulang adalah
upaya mengolah barang atau barang
yang sudah tidak terpakai lagi agar dapat digunakan kembali. Beberapa sampah anorganik dapat diperoleh kembali melalui daur ulang, misalnya plastik, kaca, logam, dan kertas.
Penggunaan peralatan dalam pengelolaan
sampah juga menerapkan prinsip 4R, yaitu:
Memanfaatkan kembali barang-barang yang tidak terpakai (reuse) pada tong yang telah disiapkan untuk dibuang dengan drum
bekas berwarna biru, meminimalkan
barang-barang yang dapat menghasilkan sampah (reduce), seperti penggunaan botol
bekas untuk membantu penyemaian.
Mendaur ulang sampah untuk digunakan kembali (recycle), seperti memanfaatkan sampah organik sebagai
pupuk, sampah anorganik seperti menggunakan tutup lastik (botol minum)
sebagai hiasan pot, tas, dll. Memanfaatkan sisa
karton untuk menghias lampion dan tempat pencil kardus. Serta
pemulihan fungsi yang telah dibatasi
penggunaannya (recovery), seperti pembuatan lubang pembuangan
limbah baru atau yang sudah ada.
Sektor daur ulang sampah telah ada sejak lama dan merupakan bisnis yang penting dan dikelola secara sistematis. Meski menguntungkan, namun tidak semua orang tertarik menjajaki bisnis ini. Untuk menjadi perusahaan daur ulang plastik, harus membangun sistem pengumpulan sampah
yang baik, bekerja sama dengan pemulung, memiliki fasilitas
pengolahan sampah, dan mengetahui pangsa pasar dari produk daur ulang plastik yang mereka hasilkan. Meski masih menggunakan plastik sebagai bahan
baku utamanya, namun kegiatan pembangkitan
sampah plastik yang dikemukakan penulis tidak serumit daur ulang plastik industri.
Selain plastik kita juga bisa mendaur
ulang sampah kertas atau kardus, kita bisa jadikan sebauah kerajinan tangan
yang tidak membutuhkan modal yang banyak. Seperti pada gambar tersebut yaitu
kerjinan tangan dari kardus dan kertas bekas yang dapat kita jadikan tempat
pensil dan atau tempat pernak pernik. Cara membuatnya cukup mudah, tidak memerlukan
modal yang banyak ataupun waktu yang lama. Setelah sampah itu sudah menjadi
suatu kerajinan, kita bisa jual kerajinan tersebut dengan harga yang
terjangkau. Jadi dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa selain
meminimalisir penumpukan sampah, sampah organik juga bisa kita jadikan sebagai
usaha yang tidak membutuhkan modal yang besar sehingga dapat mengahasilkan
uang.
Sumber : Santoso, S. B., Margowati, S., Dyah, K., Pujiyanti, U., Pudyawati,
P. E., & Prihatiningtyas, S. (2021). Pengelolaan Sampah Anorganik Sebagai
Upaya Pemberdayaan Nasabah Bank Sampah. Community Empowerment, 6(1),
18-23.
Link Instagram : https://www.instagram.com/p/CyQXdhmyZuI/?igshid=MmU2YjMzNjRlOQ==
0 komentar:
Posting Komentar