11.10.23

HASIL WAWANCARA TENTANG PERILAKU DISONANSI KOGNITIF YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAMPAH

HASIL WAWANCARA TENTANG PERILAKU DISONANSI KOGNITIF YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAMPAH

Psikologi Inovasi

Essay 3

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Nama : Venia Astika Yahya

NIM : 21310410059

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 



Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti tidak lepas dengan sampah dan kepedulian masyarakat terhadap sampah juga dapat dibilang masih kurang. Apalagi di Jogja beberapa waktu yang lalu sempat terjadi permasalahan yang cukup serius mengenai sampah sehingga TPS Piyungan ditutup sementara. Dalam permasalahan sampah dapat dikaitkan dengan perilaku disonansi kognitif. Teori disonansi kognitif atau teori disonansi kognitif merupakan teori yang menjelaskan konflik yang muncul dalam pikiran seseorang ketika terjadi ketidaksesuaian antara ideologi kognitif dengan sikap dan perilaku.Menurut teori ini, ketidakcocokan ini menimbulkan ketegangan psikologis yang tidak menyenangkan yang dikenal dengan disonansi kognitif. Seorang subjek yang mengalami perilaku disonansi kognitif,  telah diwawancari mengenai sampah yang pada dasarnya subjek tersebut telah mengetahui peraturan tentang pemilahan sampah tetapi masih saja membuang sampah tanpa dipilah. Subjek tersebut berinisial ZH yang saat ini berusia 19 tahun. Pada saat saya memberikan pertanyaan tentang apa alasannya tidak memilah sampah, dia menjawab karena keteledoran sering mencampur-campur sampah, tetapi dia juga mengatakan bahwa lingkungan sekitar yang tidak mendukung. Karena yang pada awalnya subjek sudah mencoba memilah sampah tetapi pada saat ada petugas saat itu mengikuti peraturan yg ada yaitu melakukan pemilahan sampah, tapi pada saat ada petugas sampah yang biasa mengambil sampah di sekitar kos , ternyata petugas sampah ini mencampur semua sampah yang sudah saya pilah ke dalam gerobaknya, lalu saya memperhatikan tetangga sebelah yang ternyata sama- sama tidak memilah sampah, dan dihari berikutnya ternyata masih berlanjut seperti itu, sehingga subjek  ikut tidak memilah sampah. subjek  biasanya menaruh sampah didepan kos, lalu sampah itu akan diangkut oleh petugas sampah dilingkungannya. Praktek sunjek dalam membuang sampah selama ini itu masih dalam keadaan dicampur jadi tidak dipilah. Tetapi disis lain subjek sudah berusaha untuk memilah sampah, alasannya adalah untuk mempermudah pengolahan sampah selanjutnya sehingga mudah dihancurkan, selain itu juga menjadikan lingkungan kita dari pencemaran yang tidak sehat dan bisa menimbulkan bau yang tidak sedap.


0 komentar:

Posting Komentar