Mengubah
diri Menjadi Lebih Sehat dengan Jalan Kaki
Septi Ambarwati
Fakultas Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Perkembangan teknologi mempengaruhi pola dan gaya hidup
termasuk aktivitas fisik manusia. Gerak menjadi berkurang, kesehatan menurun
dan mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung,
diabetes, kolestrol, hipertensi, asam urat dan lain-lain. Menurut Bessy Sitorus
Pane (2015), Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan jika ingin
memperoleh tubuh yang sehat, yaitu makanan sehat, minum air putih yang banyak,
tidur yang cukup dan selalu aktif bergerak.
Selama ini saya merasa terlalu dimanjakan oleh
teknologi, jarang melakukan kegiatan fisik yang rutin dan konsisten. Berolahraga
bisa dihitung dengan jari, sebulan sekali paling sering. Oleh sebab itu saya
harus mulai berpikir ulang dan merencanakan perubahan demi kebaikan dan kesehatan
diri sendiri. Melalui mata kuliah Psikologi Inovasi, saya mendapatkan tugas
untuk melakukan perubahan melalui olahraga, yaitu berjalan kaki dan gerakan lompat kaki. Alasan
memilih olahraga tersebut karena murah, fleksibel, dan bisa dilakukan mandiri.
Pada awalnya saya merasa berat, stamina saya kurang
begitu baik. Berjalan selama sekian puluh menit, biasanya berkeliling lapangan,
atau menyusuri jalan. Setelah selesai jalan kaki saya melanjutkan dengan aktivitas
gerak lompat-lompat dengan membuka menutup kaki sambil gerak tangan ke atas. Beberapa
kali saya hampir menyerah, tapi langsung teringat lagi tujuan saya melakukan
perubahan, harus punya komitmen untuk berubah demi kesehatan diri sendiri. Adapun
data perubahan dapat dilihat dari tabel laporan kegitan olahraga jalan kaki dan
lompat. Ada dua tabel yang pertama pelaporan yang dituliskan masih menggunakan
jumlah langkah kaki, tabel kedua jumlah langkah kaki dikonversikan menjadi
jarak dalam km. Satu kilometer dihitung 1510 langkah kaki, angka tersebut
berdasarkan catatan dalam alat hitung langkah yang saya gunakan.
Tabel 1
M |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
W |
60 |
65 |
65 |
68 |
73 |
70 |
72 |
88 |
L |
3998 |
4010 |
4031 |
4200 |
4223 |
4280 |
4300 |
4431 |
LM |
20 |
40 |
60 |
80 |
80 |
90 |
90 |
100 |
Keterangan :
M: Minggu, W:
Waktu (Menit), L: Langkah kaki, LM: Lompat
Tabel 2
M |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
W |
60 |
65 |
65 |
68 |
73 |
70 |
72 |
88 |
L |
2,64 |
2,65 |
2,66 |
2,78 |
2,79 |
2,83 |
2,84 |
2,93 |
LM |
20 |
40 |
60 |
80 |
80 |
90 |
90 |
100 |
Keterangan :
M: Minggu, W: Waktu (Menit), L: Langkah kaki menempuh jarak dalam km, LM: Lompat
Grafik Laporan Kemajuan Kegiatan jalan kaki dan
lompat
Saya memulai perubahan dengan jalan kaki dan lompat
dimulai pada minggu pertama tepatnya pada tanggal 18 September 2023 dengan berjalan
keliling stadion Maguwoharjo. Setelah berjalan kaki kemudian melanjutkan dengan
melakukan lompat kedua kaki bersamaan dengan kedua tangan, buka tutup sebanyak 20
kali, minggu kedua 40 kali, minggu ketiga 60 kali, minggu ke 4 dan ke 5 sebanyak
80 kali, dan minggu ke 6 dan ke 7 sebanyak 90 kali. Minggu terakhir sebanyak
100 kali dengan dilakukan berulang menjadi 5 kali, satu set sebanyak 20 kali lompat.
Kegiatan perubahan kegiatan olahraga jalan kaki dan
lompat yang saya lakukan selama 8 minggu ini ternyata memberi efek besar pada
kondisi fisik. Saya lebih berstamina dan tidak mudah lelah, dan kualitas tidur
saya juga membaik. Dulu saat bangun tidur rasanya lemas, tetapi saat saya
berolahraga tidur saya nyenyak, sehingga saat terbangun badan rasanya sangat
bugar. Tidak bisa dipungkiri saat menjalankan kegiatan perubahan ini saya juga
menemui kendala, diantaranya waktu yang tidak selalu tepat karena berbenturan
dengan kegiatan lain. Akan tetapi selalu saya usahakan selama satu minggu harus
berolahraga.
Daftar
Pustaka
Sitorus P. Bessy. (2015). Peranan Olahraga dalam Meningkatkan Kesehatan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 79 Tahun XXI Maret 2015.
0 komentar:
Posting Komentar