Essay
4 Perilaku Inovatif
MENGUBAH
SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA: INOVASI POUCH RAJUT DARI PLASTIK KRESEK BEKAS
Tiyas
Wulandari
Nim:
21310410108
Kelas
Reguler (A)
Mata
Kuliah Psikologi Inovasi
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Pada
saat ini sampah plastik telah menjadi masalah global yang serius. Di Indonesia
sendiri sampah plastik masih menjadi persoalan yang belum bisa teratasi dengan
baik. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah plastik seperti pencemaran
lingkungan, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, dan dampak buruk pada
kesehatan manusia. Dengan demikian, maka dibutuhkan kesadaran dan tindakan
inovatif manusia untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam
lingkungan masyarakat seringkali saya menemui orang yang tidak peduli dan tidak
mau memilih sampahnya dengan baik. Sampah organik dan anorganik hanya dicampur
menjadi satu dan dibuang ke TPA, dan akhirnya bertimbun seperti gunung yang
menghasilkan bau luar biasa. Terkadang akibat minimnya pengetahuan masyarakat
dalam mengelola sampah, sampah plastik hanya dibakar. Padahal, jika pembakaran
plastik tidak sempurna (dibawah 800°C) dapat membentuk dioksin, yaitu
senyawa yang dapat memicu kangker, hepatitis, pembengkakan hati, dan gangguan
system saraf (Sirait, 2009). Dari situ, saya mulai berfikir bagaimana
seharusnya kita mengelola sampah agar bisa menciptakan lingkungan yang bersih
dan nyaman. Saya mulai menganalisis dan ternyata sampah plastik kresek
merupakan sampah yang banyak dihasilkan dari perilaku konsumtif seorang.
Dampak
negatif sampah plastik terhadap lingkungan telah mendorong saya untuk mencari
solusi kreatif dan inovatif. Salah satu upaya yang dapat saya lakukan adalah transformasi
sampah plastik menjadi barang berguna. Dalam hal ini, tas rajut dari plastik
kresek bekas muncul sebagai tindakan nyata dari perubahan perilaku inovatif
dalam memandang sampah. Dalam pembuatan kerajinan pouch rajut alat dan bahan
yang dibutuhkan cukup simpel yaitu plastik kresek, gunting, dan jarum rajut
(hakpen). Pembuatannya juga mudah sekali dan bisa dilakukan disela waktu luang.
Dalam tahap pembuatan kerajinan, saya mengumpulkan plastik kresek bekas,
kemudian saya bersihkan. Setalah semuanya bersih lalu saya memotong plastik
kresek dengan bentuk panjang agar memudah untuk dirajut sampai berbentuk
pouch/tas.
Pouch
rajut ini bukan hanya dibuat untuk mengurangi limbah plastik, tetapi juga untuk
menginspirasi masyarakat untuk menciptakan barang yang berguna dari material
yang sebelumnya dianggap sampah. Selain itu, inovasi ini juga memberikan
kontribusi yang signifikan dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Plastik
kresek yang sebelumnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau sungai, kini diubah
menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Dengan demikian, inovasi ini tidak
hanya menciptakan kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah plastik, tetapi
juga mengubah perilaku konsumen dengan memilih produk yang ramah lingkungan.
Link
shopee: https://shp.ee/tkmipvr
Referensi:
Riyanto, K., Kustina, L., & Fathurohman, F.
(2021). Pemberdayaan Ekonomi Kreatif di Desa Sukaresmi melalui Daur Ulang
Plastik Kresek menjadi Hiasan yang Bernilai Ekonomi. Dedikasi Sains dan
Teknologi (DST), 1(1), 57-62.
0 komentar:
Posting Komentar