11.10.23

Essay 4 perilaku inovatif


Essay 4 Perilaku Inovatif

MENGUBAH SAMPAH MENJADI BARANG BERGUNA: INOVASI POUCH RAJUT DARI PLASTIK KRESEK BEKAS

Tiyas Wulandari

Nim: 21310410108

Kelas Reguler (A)

Mata Kuliah Psikologi Inovasi

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 


Pada saat ini sampah plastik telah menjadi masalah global yang serius. Di Indonesia sendiri sampah plastik masih menjadi persoalan yang belum bisa teratasi dengan baik. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah plastik seperti pencemaran lingkungan, ancaman terhadap keanekaragaman hayati, dan dampak buruk pada kesehatan manusia. Dengan demikian, maka dibutuhkan kesadaran dan tindakan inovatif manusia untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam lingkungan masyarakat seringkali saya menemui orang yang tidak peduli dan tidak mau memilih sampahnya dengan baik. Sampah organik dan anorganik hanya dicampur menjadi satu dan dibuang ke TPA, dan akhirnya bertimbun seperti gunung yang menghasilkan bau luar biasa. Terkadang akibat minimnya pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah, sampah plastik hanya dibakar. Padahal, jika pembakaran plastik tidak sempurna (dibawah 800°C) dapat membentuk dioksin, yaitu senyawa yang dapat memicu kangker, hepatitis, pembengkakan hati, dan gangguan system saraf (Sirait, 2009). Dari situ, saya mulai berfikir bagaimana seharusnya kita mengelola sampah agar bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman. Saya mulai menganalisis dan ternyata sampah plastik kresek merupakan sampah yang banyak dihasilkan dari perilaku konsumtif seorang.

Dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan telah mendorong saya untuk mencari solusi kreatif dan inovatif. Salah satu upaya yang dapat saya lakukan adalah transformasi sampah plastik menjadi barang berguna. Dalam hal ini, tas rajut dari plastik kresek bekas muncul sebagai tindakan nyata dari perubahan perilaku inovatif dalam memandang sampah. Dalam pembuatan kerajinan pouch rajut alat dan bahan yang dibutuhkan cukup simpel yaitu plastik kresek, gunting, dan jarum rajut (hakpen). Pembuatannya juga mudah sekali dan bisa dilakukan disela waktu luang. Dalam tahap pembuatan kerajinan, saya mengumpulkan plastik kresek bekas, kemudian saya bersihkan. Setalah semuanya bersih lalu saya memotong plastik kresek dengan bentuk panjang agar memudah untuk dirajut sampai berbentuk pouch/tas.

Pouch rajut ini bukan hanya dibuat untuk mengurangi limbah plastik, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat untuk menciptakan barang yang berguna dari material yang sebelumnya dianggap sampah. Selain itu, inovasi ini juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Plastik kresek yang sebelumnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau sungai, kini diubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya menciptakan kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah plastik, tetapi juga mengubah perilaku konsumen dengan memilih produk yang ramah lingkungan.




Link shopee: https://shp.ee/tkmipvr

 

Referensi:

Riyanto, K., Kustina, L., & Fathurohman, F. (2021). Pemberdayaan Ekonomi Kreatif di Desa Sukaresmi melalui Daur Ulang Plastik Kresek menjadi Hiasan yang Bernilai Ekonomi. Dedikasi Sains dan Teknologi (DST)1(1), 57-62.

0 komentar:

Posting Komentar