Wawancara Disonansi Kognitif
Rizki Amelia Saputri
21310410035
Dosen Pengampu:
Ibu Dr. Arundati Shinta, MA
Merokok merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena tembakau merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya sejumlah penyakit kronis seperti kanker paru, kanker saluran pernapasan atas, penyakit jantung, stroke, dan penyakit radang bronkial, emfisema dan penyakit lain mematikan.
Kebiasaan merokok menurun di negara-negara maju, namun meningkat di negara-negara berkembang. Menurut temuan WHO, hal ini berkaitan dengan kecerdasan masyarakat yang pada hakikatnya menjadi landasan pengetahuan mengenai risiko kesehatan akibat merokok. Meskipun dampak berbahaya dari merokok dan kematian yang diakibatkannya telah terdokumentasi dengan baik, prevalensi merokok di Indonesia semakin meningkat, usia merokok semakin muda, dan jumlah penduduknya semakin meningkat.
Pada kesempatan ini, saya melakukan wawancara salah satu narasumber perokok aktif dengan identitas sebagai berikut.
Inisial : H
Usia : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
1. | Sejak kapan Anda merokok? | Sejak SMP kelas 2
|
2. | Kenapa Anda merokok
| Awalnya hanya coba-coba karena lingkungan pertemanan yang perokok juga, dan akhirnya sampai sekarang kecanduan.
|
3. | Apakah Anda tahu risiko bagi kesehatan ? | Iya tahu |
4. | Terus kenapa Anda masih merokok? | Kalau sudah kecanduan, jika tidak mengonsumsi dalam sehari rasanya aneh, rasanya ada yang kurang. Dan ketika saya punya masalah atau stress saya melampiaskan dengan merokok. Ketika sudah merokok saya perlahan-lahan suasana hati saya jadi tenang. |
5. | Apakah ada keinginan untuk berhenti merokok? | Ada, tapi ketika sudah punya niat untuk mengurangi merokok melihat lingkungan merokok, jadi keinginan untuk mengkonsumsi muncul lagi. |
6. | Ketika merokok, apa yang Anda rasakan? | Ketika saya merokok yang saya rasakan itu nikmat. Seperti yang saya tadi katakan jika tidak merokok seperti ada yang kurang. |
7. | Berapa batang rokok yang Anda habiskan dalam sehari? | Kadang 1 bungkus kadang juga 6 batang perhari. |
Hasil dari wawancara dengan H perokok aktif yang berumur 20 tahun, menyadari apa risiko dari merokok bagi kesehatan. Tapi karena H sudah kecanduan merokok baginya sulit untuk berhenti dan ditambah dorongan oleh faktor lingkungannya juga yang perokok aktif.
Referensi
Sirait, Anna Maria. Pradono, Yulianti & Toruan Ida L. (2002). Perilaku Merokok Di Indonesia. Perilaku Merokok di Indonesia (Sirait et.al). Vol.30. No.3. Hal.139-152.
0 komentar:
Posting Komentar