6.10.23

ESSAI 4 BERPERILAKU INOVASI, MENYULAP SAMPAH PLASTIK MENJADI BARANG BERNILAI JUAL

 

Essai 4

Berperilaku Inovasi, Menyulap Sampah Plastik Menjadi Tempat Pensil




 

Septi Ambarwati

21310410117

 Dosen Pengampu  Dr. Arundati Shinta, MA

Psikologi Inovasi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 

            Persoalan sampah terus menjadi polemik yang tidak juga menemukan solusi. Setiap hari satu daerah saja bisa menghasilkan sampah hingga berton-ton. Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha sungguh-sungguh dari semua pihak. Masalah sampah ini merupakan tanggung jawab bersama. Teknologi pengolahan sampah sudah banyak dikembangkan, dan beberapa daerah sudah melakukan. Sampah yang paling mengancam kerusakan lingkungan jangka panjang adalah sampah plastik. Jumlahnya pun semakin banyak setiap harinya. Plastik tidak mudah teurai oleh proses alam (non biodegradable) sehingga jika ditangani secara serius akan menyebabkan masalah baru dalam jangka panjang. Perlu dilakukan satu langkah nyata untuk mengurangi jumlah sampah dari plastik ini, salah satunya yaitu mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai jual, seperti bekas botol plastik minuman menjadi tempat pensil, atau pot bunga.

            Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), kotoran plastik berada pada urutan ke-2 terbesar setelah sampah organik kuliner. Bahkan di Indonesia pada tahun 2021 menghasilkan 25,95 juta ton atau 15,97% dari total sampah yang dihasilkan (SIPSN, 2021). Oleh sebab itu usaha paling mudah yang bisa dilakukan seorang mahasiswa adalah merubah sampah-sampah plastik itu menjadi barang yang layak jual. Mahasiswa bisa berinovasi sesuai dengan kreativitas sendiri-sendiri. Hal itu bisa memberi dampak baik, selain membantu mengurangi sampah plastik, juga bisa melatih kreativitas, dan mendapatkan uang dari hasil penjualan sampah yang sudah diolah tersebut.

            Seorang mahasiswa yang berani berinovasi pasti memiliki daya kreativitas yang tinggi, punya kemampuan kognitif yang baik. Hal tersebut menjadi nilai plus bagi mahasiswa tersebut. Bisa menjadi sumber inspirasi untuk lingkungan sekitarnya, bahwa meski masih menjadi mahasiswa tetapi berani melakukan tindakan nyata mengurangi sampah. Mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai jual, dan menjadi seorang enterpreuner yang produktif menghasilkan uang. Salah satu contoh yang dilakukan mahasiswa Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta adalah mengubah sampah plastik dari botol bekas menjadi tempat pensil yang estetik. Botol plastik yang digunakan berukuran beragam, ada yang 300 ml, dan 600 ml, selain itu juga memanfaatkan sedotan platik untuk hiasan kardus bekas. Botol tersebut dibersihkan kemudian di potong sesuai ukuran yang diharapkan. Langkah selanjutnya dihias menggunakan tali berwarna warni. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak, hanya gunting, kater, dan lem tembak. Setelah jadi barang dipasarkan secara online melalui akun media sosial facebook, dan Whatshapp dengan harga mulai dari Rp.5.000,00. Adapun link postingan facebook adalah https://m.facebook.com/story.phpstory_fbid=pfbid0Jxsv1ajL62Eyr9YA1mSAh6SwbHaLu8WkHm4994ssbz5KDx6xDcFJ6so14KHgK1Hrl&id=1362858696&mibextid=Nif5oz.



Memasarkan produk jualan melalui media sosial ternyata memberi keuntungan tersendiri. Selain bisa langsung berinteraksi dengan teman-teman di media sosial, juga bisa  dilakukan transaksi tanpa kendala. Prosesnya cepat dan mudah. Hal ini bisa menjadi peluang yang menggiurkan untuk mahasiswa yang ingin ikut berinovasi dengan sampah. Selain ikut berperan aktif dalam mengurangi sampah plastik, juga bisa menghasilkan tambahan uang.

           

 

 

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar