Essai 4
Berperilaku
Inovasi, Menyulap Sampah Plastik Menjadi Tempat Pensil
Septi Ambarwati
21310410117
Dosen Pengampu Dr. Arundati Shinta, MA
Psikologi Inovasi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Persoalan sampah terus menjadi polemik
yang tidak juga menemukan solusi. Setiap hari satu daerah saja bisa menghasilkan
sampah hingga berton-ton. Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha sungguh-sungguh
dari semua pihak. Masalah sampah ini merupakan tanggung jawab bersama. Teknologi
pengolahan sampah sudah banyak dikembangkan, dan beberapa daerah sudah
melakukan. Sampah yang paling mengancam kerusakan lingkungan jangka panjang
adalah sampah plastik. Jumlahnya pun semakin banyak setiap harinya. Plastik
tidak mudah teurai oleh proses alam (non biodegradable) sehingga jika
ditangani secara serius akan menyebabkan masalah baru dalam jangka panjang. Perlu
dilakukan satu langkah nyata untuk mengurangi jumlah sampah dari plastik ini,
salah satunya yaitu mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai jual,
seperti bekas botol plastik minuman menjadi tempat pensil, atau pot bunga.
Menurut data Sistem Informasi
Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), kotoran plastik berada pada urutan ke-2
terbesar setelah sampah organik kuliner. Bahkan di Indonesia pada tahun 2021 menghasilkan
25,95 juta ton atau 15,97% dari total sampah yang dihasilkan (SIPSN, 2021).
Oleh sebab itu usaha paling mudah yang bisa dilakukan seorang mahasiswa adalah
merubah sampah-sampah plastik itu menjadi barang yang layak jual. Mahasiswa
bisa berinovasi sesuai dengan kreativitas sendiri-sendiri. Hal itu bisa memberi
dampak baik, selain membantu mengurangi sampah plastik, juga bisa melatih
kreativitas, dan mendapatkan uang dari hasil penjualan sampah yang sudah diolah
tersebut.
Seorang mahasiswa yang berani
berinovasi pasti memiliki daya kreativitas yang tinggi, punya kemampuan
kognitif yang baik. Hal tersebut menjadi nilai plus bagi mahasiswa
tersebut. Bisa menjadi sumber inspirasi untuk lingkungan sekitarnya, bahwa
meski masih menjadi mahasiswa tetapi berani melakukan tindakan nyata mengurangi
sampah. Mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai jual, dan menjadi
seorang enterpreuner yang produktif menghasilkan uang. Salah satu contoh
yang dilakukan mahasiswa Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta adalah mengubah
sampah plastik dari botol bekas menjadi tempat pensil yang estetik. Botol plastik
yang digunakan berukuran beragam, ada yang 300 ml, dan 600 ml, selain itu juga memanfaatkan
sedotan platik untuk hiasan kardus bekas. Botol tersebut dibersihkan kemudian
di potong sesuai ukuran yang diharapkan. Langkah selanjutnya dihias menggunakan
tali berwarna warni. Tidak membutuhkan peralatan yang banyak, hanya gunting,
kater, dan lem tembak. Setelah jadi barang dipasarkan secara online melalui
akun media sosial facebook, dan Whatshapp dengan harga mulai dari Rp.5.000,00. Adapun
link postingan facebook adalah https://m.facebook.com/story.phpstory_fbid=pfbid0Jxsv1ajL62Eyr9YA1mSAh6SwbHaLu8WkHm4994ssbz5KDx6xDcFJ6so14KHgK1Hrl&id=1362858696&mibextid=Nif5oz.
Memasarkan produk jualan melalui media
sosial ternyata memberi keuntungan tersendiri. Selain bisa langsung
berinteraksi dengan teman-teman di media sosial, juga bisa dilakukan transaksi tanpa kendala. Prosesnya
cepat dan mudah. Hal ini bisa menjadi peluang yang menggiurkan untuk mahasiswa
yang ingin ikut berinovasi dengan sampah. Selain ikut berperan aktif dalam
mengurangi sampah plastik, juga bisa menghasilkan tambahan uang.
0 komentar:
Posting Komentar