19.10.23

Disonansi Kognitif Pada Perokok Aktif

 

Essay 3 Psikologi Inovasi

Wawancara tentang disonansi kognitif

 

Binti Nadhifah

21310410118

Kelas : Psikologi Sp

Dosen Pengampu : Dra. Arundati Shinta, M.A.

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta  

Perokok di Indonesia setiap tahunnya meningkat, berbagai kampanye anti rokok telah dilakukan oleh pemerintah dan organisasi untuk mengurangi angka perokok yang dapat berdampak bagi kesehatan. Para perokok mengetahui adanya bahaya yang ditimbulkan oleh rokok sehingga memunculkan adanya disonansi, dimana seseorang terlibat dalam perilaku yang tidak konsisten dengan keyakinan mereka. wawancara ini ingin mengetahui bagaimana perokok memiliki disonansi kognitif terhadap rokok, strategi yang digunakan untuk mengurangi disonansi, berikut data identitas subjek

Nama Subjek : AP

Usia                 : 28 tahun

Jabatan           : karyawan swasta

Alamat            : Kota Madiun

Berdasarkan hasil wawancara  yang dilakukan pada tanggal 17 oktober jam 18.30 – 19.00 di kota madiun, diketahui bahwa subjek mulai mengenal rokok kemudian  mencoba rokok pada usia 15 tahun hal ini dikarenakan subjek merasa penasaran dengan rokok dan faktor pendorong lingkungan dimana teman subjek sudah mulai merokok hal ini yang membuat subjek mulai penasaran dengan rokok dan berani untuk mencobanya sehingga subjek mulai ketergantungan  sampai sekarang, adapun berdasarkan pernyataan subjek bahwa subjek merokok karena mampu menenangkan pikiran, dalam merokok subjek menghabiskan 1 bungkus selama 1 minggu,  subjek mengetahui akan bahayanya merokok namun tidak bisa  dipungkiri bahwa subjek merasa sulit untuk berhenti merokok hal ini karena berdasarkan pernyataan subjek bahwa dengan merokok dapat menenangkan pikiran. adapun perubahaan yang dilakukan subjek untuk mengurangi dampak buruk dari perokok aktif adalah dengan melakukan olahraga rutin dan makan makanan yang sehat. pada penelitian ini telah ditemukan proses disonansi kognitif pada meroknya Hal ini dapat dilihat dari subjek mengetahui adanya efek samping dari merokok yang akan menganggu kesehatannya terutama di masa yang akan datang, namun masih tetap melakukan tindakan tersebut. Untuk mengurangi disonansi, perokok aktif menambah elemen kognitif dengan informasi baru seperti informasi bahwa merokok tidak memiliki dampak langsung terhadap kesehatan mereka, masih banyak yang berbahaya bagi tubuh selain merokok,  adapun  cara mengurangi disonansinya adalah dengan mengubah tingkah laku dengan rajin berolahraga dan mengimbangi dengan makanan yang sehat.

 

Sumber referensi :

Fadholi dkk ( 2022). Disonansi Kognitif Perokok Aktif di Indonesia. Jurnal RAP ( Riset Aktual psikologi ), Vol 4(1).1-14

0 komentar:

Posting Komentar