PSIKOLOGI INOVASI (Essay 4)
Semester Ganjil T.A 2023/2024
Oleh :
Anisa Zakiatun Nufus (21310410083)
Kelas A (Reguler)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu:
Dr. Arundati Shinta, M.A.
Hingga
saat ini, masalah sampah di Indonesia masih menjadi polemik yang tak
kujung terselesaikan. Menurut data
Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, hasil input dari 303 kab/kota se
Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 36 juta ton.
Dari total produksi sampah nasional tersebut, 62,55% (22,5 juta ton) dapat terkelola,
sedangkan sisanya 37,45% (13,5 juta ton) belum terkelola dengan baik. Dari
jumlah sampah tersebut, Sampah
organik terutama sampah sisa makanan masih merajai jenis sampah di Indonesia,
dengan persentase sampah sisa makanan sebesar 40,8% disusul dengan sampah
anorganik yaitu sampah plastik sebesar 18% dari total keseluruhan komposisi
jenis sampah yang ada.
Peningkatan volume sampah tentu akan terus
bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Namun, laju
solusi pengelolaan sampah masih tertinggal jauh di belakang. Hal ini
terbukti dengan belum efektifnya pengelolaan sampah di Indonesia, mulai dari
minimnya kesadaran masyarakat untuk memilah jenis sampah, pembakaran sampah
terbuka, pembuangan sampah sembarangan, serta kurangnya pemanfaatan sampah
untuk daur ulang, yang pada akhirnya
sampah-sampah yang ada hanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Tingginya
angka produksi sampah di Indonesia, terutama sampah organik disebabkan oleh tingginya
angka produksi sampah sisa makanan (food waste), dengan penyumbang
sampah sisa makanan terbesar yaitu dari rumah tangga, kemudian pasar
tradisional. Dampak dari sampah sisa makanan juga mengancam kelangsungan hidup
manusia. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gas rumah kaca, pemborosan air
bersih, dan energi. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran diri dan usaha
untuk mengurangi sampah sisa makanan agar dampak yang dihasilkan tidak semakin
parah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah sisa makanan,
seperti mulai berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan bijak, menyimpan makanan
dengan baik agar tetap layak untuk dikonsumsi, belajar membuat kompos atau
ecoenzyme dari sisa makanan, serta melakukan daur ulang.
Salah
satu sampah sisa makanan yang cukup sering ditemui adalah limbah kulit jagung.
Tanaman jagung menghasilkan limbah berupa kulit jagung dalam jumlah yang cukup
banyak. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, tanaman
jagung terus mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan
semakin banyak limbah kulit jagung yang dihasilkan, sehingga permasalahan yang
ditimbulkan oleh limbah kulit jagung perlu ditanggapi dengan serius. Salah satu
cara pengolahan kulit jagung untuk mengurangi limbah yang dihasilkan kulit jagung
adalah dengan dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Salah
satu contohnya kerajinan tangannya adalah aneka bentuk bunga yang bisa
dimanfaatkan sebagai hiasan yang tentu memiliki nilai jual.
Saya
membuat kerajinan bunga dari kulit jagung sebagai realisasi perilaku inovatif
sekaligus menjadi usaha saya untuk membantu mengurangi penumpukan sampah sisa
makanan terutama limbah kulit jagung agar memiliki nilai jual. Produk bunga
dari limbah kulit jangung yang saya buat saya promosikan di e-commerce, yaitu Shopee, tujuannya agar saya dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Produk
kerajinan bunga dari kulit jagung ini dijual dengan harga Rp. 45.000 dan dapat ditemukan di toko shopee saya, tokonya adalah:
anisazakiaa, atau dapat langsung di checkout pada link berikut ini: https://shp.ee/tztxvm9
Berikut
ini merupakan lampiran proses saya dalam membuat kerajinan tangan
1. Alat
dan bahan yang digunakan serta contoh bunga yang sudah dibuat
2. Proses
pembuatan bunga dari kulit jagung
Referensi:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(2022). Capaian Kinerja Pengelolaan
Sampah. SIPSN. https://sipsn.menlhk.go.id/
Saraswati, A.W. (2022, Februari 03). Ancaman Masalah Sampah di Indonesia. Greeneration foundation. https://greeneration.org/publication/green-info/ancaman-masalah-sampah-di-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar