10.10.23

BERPERILAKU INOVATIF MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KERAJINAN YANG MEMPUNYAI NILAI JUAL

 



PSIKOLOGI INOVASI (Essay 4)

Semester Ganjil T.A 2023/2024

Oleh :

Anisa Zakiatun Nufus (21310410083)

Kelas A (Reguler)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Dosen Pengampu:

Dr. Arundati Shinta, M.A.

Hingga saat ini, masalah sampah di Indonesia masih menjadi polemik yang tak kujung  terselesaikan. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, hasil input dari 303 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 36 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 62,55% (22,5 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 37,45% (13,5 juta ton) belum terkelola dengan baik. Dari jumlah sampah tersebut,   Sampah organik terutama sampah sisa makanan masih merajai jenis sampah di Indonesia, dengan persentase sampah sisa makanan sebesar 40,8% disusul dengan sampah anorganik yaitu sampah plastik sebesar 18% dari total keseluruhan komposisi jenis sampah yang ada.

 Peningkatan volume sampah tentu akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Namun, laju solusi pengelolaan sampah masih tertinggal jauh di belakang. Hal ini terbukti dengan belum efektifnya pengelolaan sampah di Indonesia, mulai dari minimnya kesadaran masyarakat untuk memilah jenis sampah, pembakaran sampah terbuka, pembuangan sampah sembarangan, serta kurangnya pemanfaatan sampah untuk daur ulang,  yang pada akhirnya sampah-sampah yang ada hanya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Tingginya angka produksi sampah di Indonesia, terutama sampah organik disebabkan oleh tingginya angka produksi sampah sisa makanan (food waste), dengan penyumbang sampah sisa makanan terbesar yaitu dari rumah tangga, kemudian pasar tradisional. Dampak dari sampah sisa makanan juga mengancam kelangsungan hidup manusia. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan gas rumah kaca, pemborosan air bersih, dan energi. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran diri dan usaha untuk mengurangi sampah sisa makanan agar dampak yang dihasilkan tidak semakin parah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah sisa makanan, seperti mulai berbelanja kebutuhan sehari-hari dengan bijak, menyimpan makanan dengan baik agar tetap layak untuk dikonsumsi, belajar membuat kompos atau ecoenzyme dari sisa makanan, serta melakukan daur ulang.

Salah satu sampah sisa makanan yang cukup sering ditemui adalah limbah kulit jagung. Tanaman jagung menghasilkan limbah berupa kulit jagung dalam jumlah yang cukup banyak. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, tanaman jagung terus mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan semakin banyak limbah kulit jagung yang dihasilkan, sehingga permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah kulit jagung perlu ditanggapi dengan serius. Salah satu cara pengolahan kulit jagung untuk mengurangi limbah yang dihasilkan kulit jagung adalah dengan dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Salah satu contohnya kerajinan tangannya adalah aneka bentuk bunga yang bisa dimanfaatkan sebagai hiasan yang tentu memiliki nilai jual.

Saya membuat kerajinan bunga dari kulit jagung sebagai realisasi perilaku inovatif sekaligus menjadi usaha saya untuk membantu mengurangi penumpukan sampah sisa makanan terutama limbah kulit jagung agar memiliki nilai jual. Produk bunga dari limbah kulit jangung yang saya buat saya promosikan di e-commerce, yaitu Shopee, tujuannya agar saya dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Produk kerajinan bunga dari kulit jagung ini dijual dengan harga Rp. 45.000 dan dapat ditemukan di toko shopee saya, tokonya adalah: anisazakiaa, atau dapat langsung di checkout pada link berikut ini: https://shp.ee/tztxvm9


Berikut ini merupakan lampiran proses saya dalam membuat kerajinan tangan

1.     Alat dan bahan yang digunakan serta contoh bunga yang sudah dibuat




2.     Proses pembuatan bunga dari kulit jagung



3. Hasil kerajinan bunga dari kulit jagung


 

Referensi:

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2022). Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah. SIPSN. https://sipsn.menlhk.go.id/

Saraswati, A.W. (2022, Februari 03). Ancaman Masalah Sampah di Indonesia. Greeneration foundation. https://greeneration.org/publication/green-info/ancaman-masalah-sampah-di-indonesia/




0 komentar:

Posting Komentar