22.9.23

Meringkas Jurnal Motivasi: PENERIMAAN DIRI DARI KEGAGALAN AKADEMIK PEREMPUAN PERFEKSIONIS

 PENERIMAAN DIRI DARI KEGAGALAN AKADEMIK PEREMPUAN PERFEKSIONIS

 




Lisa Devita Saripi

21310410106

Dosen Pengampu : Arundati Shinta

Kelas Reguler

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta



Topik

Perfeksionisme Akademik, Kegagalan, Penelitian Kualitatif.

Sumber

Tresnani, LD., Casmini. (2021). Penerimaan Diri Dari Kegagalan Akademik Perempuan Perfeksionisme. Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan. 18(2), Oktober 2021, 110-122.

Permasalahan

Penelitian ini meneliti permasalahan dalam menghadapi atau bangkit dari kegagalan akademik bagi perempuan perfeksionisme. Dimana perempuan perfeksionisme selalu memiiki target yang tinggi yang harus dicapai dalam kehidupan akademik mereka. Sehingga ketika mereka mendapati kegagalan dalam hal akademik mereka akan merasa sedih namun setelahnya dapat bangkit dengan baik. Hal ini dikarenakan mereka memiliki konsep diri prestasi, kematangan emosi, kepercayaan terhadap takdir tuhan , dan rasa optimis.

 

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan cara perempuan perfeksionisme akademik bangkit dari kegagalan

Isi

·         Kegagalan   merupakan keniscayaan yang  dapat terjadi  pada  setiap  orang.  Walau usaha  terbaik  selalu  dilakukan, bisa  saja seseorang  menemuikegagalan.  Kegagalan yang dialami setelah berusaha maksimal dalam menggapai   setiap   tujuan   tentunya   akan menimbulkan  kekecewaan,  hal  ini  wajar dialami  oleh  setiap  orang. 

·         Beberapa gejala  perfeksionisme  negatif  yakni  sulit bertoleransi  dengan  kesalahan,  cenderung merasa  tidak  sempurna,  berlebihan  dalam mengkritik  diri  sendiri,  merasa  rendah  diri, rentan cemas serta tingkat depresi lebih tinggi (Richardson dkk., 2018; Van Tiel & Van Tiel, 2015).

·         Perempuan perfeksionisme  akademik merupakan  individu  yang  selalu  menuntut kesempurnaan  dan  takut  akan  kegagalan. Kegagalan  pada  mereka  dapat  menimbulkan stres.   Individu   perfeksionis   menganggap kegagalan   sebagai   kelemahan   personal (Kuntaswari  &  Stanislaus  Budi  Hartono, 2013).    Menurut    Hunt    dalam    Rise, perefeksionisme   akademik   mengakibatkan kecemasan,     depresi,     dan     bahkan kecenderungan bunuh diri (J. & F. M, 2010).

·         Perempuanperfeksionisme  akademik merupakan  individu  yang  selalu  menuntut kesempurnaan  dan  takut  akan  kegagalan. Kegagalan  pada  mereka  dapat  menimbulkan stres.   Individu   perfeksionis   menganggapkegagalan   sebagai   kelemahan   personal (Kuntaswari  &  Stanislaus  Budi  Hartono, 2013).    Menurut    Hunt    dalam    Rise, perefeksionisme   akademik   mengakibatkan kecemasan,     depresi,     dan     bahkan kecenderungan bunuh diri (J. & F. M, 2010).

Metode

·         Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena penelitian ini bisa mendeskripsikan bagaimana caranya menerima kegagala bagi perempuan perfeksionis.

·         Partisipan dalam penelitian ini ada empat, usia partisipan sama-sama dewasa muda serta keempat pastisipan sama-sama termasuk orang  yang ketika sekolah selalu menjadi juara dan aktif di kelas. Partisipan ini didapatkan melalui teknik purposive sampling dan yang bersedia menjadi partisipan. Dimana partisipan ini pernah mengalami kegagalan dalam bidang akademik, dan berhasil bangkit.

·         Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan dalam latar alamiah, holistik dan mendalam.  Serta pengumpulan data dilakukan dengan para responden.

Hasil

·           Penerimaan   kegagalan   pada individu  perfeksionisme  didapatkan  melalui konsep  diri  prestasi, kematangan  emosi, kepercayaan  akan  takdir  Tuhan,  dan  rasa optimis dalam diri. Selain itu adanya dukungan sosial  dari  orang-orang  sekitar  terutama lingkungan  keluargajuga  turut  membantu mereka untuk dapat menerima kegagalannya.

·         Kegagalan   yang   dialami   individu perfeksionis,   tidak   selamanya   membuat mereka  terpuruk  dan  kemudian  menyerah. Kesemua    partisipan    yang    merupakan perempuan  perfeksionis  akademik  mampu membuktikan  dirinya  dapat  bangkit  dari kegagalan  yang  dialami  bahkan  menjadi pribadi  yang  jauh  lebih  baik  dengan  belajar dari   kegagalan   yang   dialami. Hal   ini dikarenakan  mereka  memiliki  konsep  diri prestasi  yang  tinggi. Serta Kepercayaan   pada   takdir   Tuhan membuat   mereka   kembali   bangkit   dari kegagalan.  Kepercayaan  pada  takdir  Tuhan merupakan  bentuk  pemahaman  agama  yang baik  pada  diri  seseorang. Keempat  Partisipan  juga  yakin  akan kemampuannya,  bahwa  bukan  gagal  tapi belum  tepat  saja  waktunya  atau  mungkin dirinya  bisa  lebih  baik  di  bidang  lain  yang belum  dia  temukan. Sehingga keyakinan terhadap diri mereka sendiri tidak luput dari dukungan sosial.

 

Diskusi

·     Penerimaan terhadap kegagalan pada ranah akademik perempuan perfeksionis tidak luput dari konsep diri yang baik, kematangan pada emosi, rasa optimis yang tinggi serta kepercayaan pada takdir tuhan.

·   Seseorang yang telah berhasil bangkit dari kegagalan adalah mereka yang memahami arti dari konsep kegagalan itu sehingga, membuat mereka lebih tangguh.

·    Faktor intelektual disini itu sangat tinggi di mana  mereka yang mempunyai intelektual lebih tinggi entunya dapat membuat kesimpulan dan menyusun strategi yang logis untuk dapat bangkit.

 

 


0 komentar:

Posting Komentar