22.9.23

Meringkas Jurnal Motivasi : Model Motivasi Trisula: Sintesis Baru Teori Motivasi Berprestasi

 

Mata Kuliah: Psikologi Inovasi

Tugas: Meringkas Jurnal Motivasi (Essay 2)

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA

Di susun oleh: Maliqazuhra Iqbal (21310410003)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Topik

Model Motivasi Trisula: Sintesis Baru Teori Motivasi Berprestasi

Sumber

Purwanto, E. (2014). Model motivasi trisula: sintesis baru teori motivasi berprestasi. Jurnal Psikologi41(2), 218-228.

DOI: 10.22146/jpsi.6951

Permasalahan

Dalam jurnal ini permasalahan nya bukan dikarenakan tidak adanya teori motivasi hebat akan tetapi kesulitan para guru untuk memilih teori motivasi seperti apa yang perlu diterapkan secara terpadu untuk mengembangkan motivasi para siswa.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yakni menemukan model motivasi berprestasi yang komprehensif serta cocok untuk siswa Indonesia. Secara spesifik, penelitian menguji kontribusi tiga elemen esensial pembentuk motivasi berprestasi diantaranya nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan.

Isi

Jurnal ini membahas tentang model motivasi berprestasi pada siswa SMA di Indonesia. Penelitian ini melibatkan 393 siswa SMA dari berbagai sekolah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk menemukan model motivasi berprestasi yang komprehensif yang sesuai dengan siswa Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang signifikan dalam mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, yaitu nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan.

Nilai-tugas merupakan penilaian siswa terhadap pentingnya tugas-tugas akademik yang mereka kerjakan. Siswa yang memberikan nilai-tugas yang tinggi cenderung memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi.

Efikasi-diri, yaitu keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan akademik, juga berperan penting dalam motivasi berprestasi. Siswa yang memiliki efikasi-diri yang tinggi cenderung lebih berusaha dan lebih gigih dalam belajar.

Orientasi tujuan, seperti tujuan masteri (menguasai materi) dan tujuan performansi (mencapai prestasi tertinggi), juga mempengaruhi motivasi berprestasi siswa. Siswa yang memiliki tujuan yang lebih menantang cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi.

Dalam kesimpulannya, model trisula motivasi berprestasi, yang melibatkan nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan, dapat digunakan untuk menjelaskan motivasi berprestasi siswa SMA di Indonesia. Penelitian ini menyarankan agar guru menggabungkan beberapa teori motivasi berprestasi untuk meningkatkan motivasi siswa. Dengan meningkatkan nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi berprestasi mereka.

 

Metode

Dalam pengumpulan data instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala nilai-tugas, skala efikasi-diri, skala orientasi tujuan, dan skala motivasi berprestasi yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dari MSLQM (Motivated Strategies for Learning Questionaire Manual).

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model trisula motivasi berprestasi merupakan model yang andal. Nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan, memiliki faktor loading signifikan terhadap motivasi berprestasi. Efikasi-diri juga memiliki faktor loading signifikan terhadap nilai-tugas dan orientasi tujuan

Diskusi

1.     Nilai-Tugas: Siswa yang menyadari manfaat materi pelajaran dan aktivitas belajar dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta merasakan keasyikan dalam proses pembelajaran, cenderung dapat meningkatkan motivasi berprestasi menjadi tinggi.

2.     Efikasi-Diri: Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka mempengaruhi motivasi berprestasi.

3.     Orientasi Tujuan: Tujuan siswa dalam belajar, baik tujuan masteri (penguasaan kompetensi) maupun tujuan performansi (memperoleh peringkat tinggi), memengaruhi motivasi berprestasi.

4.     Nilai Ekstrinsik: Meskipun nilai ekstrinsik (nilai guna) memiliki peran yang lebih lemah dalam memengaruhi motivasi berprestasi dibandingkan dengan nilai intrinsik dan spiritual, pengakuan atau penghargaan dari pihak lain masih memiliki pengaruh penting terutama dalam budaya masyarakat yang memberi nilai tinggi pada penerimaan sosial.

5.     Tujuan Performansi Lebih Mudah Diukur: Tujuan performansi lebih mudah diukur dibandingkan tujuan masteri, sehingga dapat memberikan umpan balik yang lebih jelas terhadap pencapaian siswa. Hal ini juga dapat memotivasi siswa untuk berprestasi lebih tinggi

 

0 komentar:

Posting Komentar