Mata
Kuliah: Psikologi Inovasi
Tugas:
Meringkas Jurnal Motivasi (Essay 2)
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA
Di susun
oleh: Maliqazuhra Iqbal (21310410003)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Model Motivasi Trisula:
Sintesis Baru Teori Motivasi Berprestasi |
Sumber |
Purwanto,
E. (2014). Model motivasi trisula: sintesis baru teori motivasi
berprestasi. Jurnal Psikologi, 41(2), 218-228. DOI:
10.22146/jpsi.6951 |
Permasalahan |
Dalam jurnal ini permasalahan
nya bukan dikarenakan tidak adanya teori motivasi hebat akan tetapi kesulitan
para guru untuk memilih teori motivasi seperti apa yang perlu diterapkan
secara terpadu untuk mengembangkan motivasi para siswa. |
Tujuan
Penelitian |
Adapun tujuan penelitian ini
yakni menemukan model motivasi berprestasi yang komprehensif serta cocok
untuk siswa Indonesia. Secara spesifik, penelitian menguji kontribusi tiga
elemen esensial pembentuk motivasi berprestasi diantaranya nilai-tugas,
efikasi-diri, dan orientasi tujuan. |
Isi |
Jurnal
ini membahas tentang model motivasi berprestasi pada siswa SMA di Indonesia.
Penelitian ini melibatkan 393 siswa SMA dari berbagai sekolah di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini yakni untuk menemukan model motivasi berprestasi
yang komprehensif yang sesuai dengan siswa Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang signifikan dalam
mempengaruhi motivasi berprestasi siswa, yaitu nilai-tugas, efikasi-diri, dan
orientasi tujuan. Nilai-tugas
merupakan penilaian siswa terhadap pentingnya tugas-tugas akademik yang
mereka kerjakan. Siswa yang memberikan nilai-tugas yang tinggi cenderung
memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi. Efikasi-diri,
yaitu keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan
akademik, juga berperan penting dalam motivasi berprestasi. Siswa yang
memiliki efikasi-diri yang tinggi cenderung lebih berusaha dan lebih gigih
dalam belajar. Orientasi
tujuan, seperti tujuan masteri (menguasai materi) dan tujuan performansi
(mencapai prestasi tertinggi), juga mempengaruhi motivasi berprestasi siswa.
Siswa yang memiliki tujuan yang lebih menantang cenderung memiliki motivasi
yang lebih tinggi. Dalam
kesimpulannya, model trisula motivasi berprestasi, yang melibatkan
nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan, dapat digunakan untuk
menjelaskan motivasi berprestasi siswa SMA di Indonesia. Penelitian ini
menyarankan agar guru menggabungkan beberapa teori motivasi berprestasi untuk
meningkatkan motivasi siswa. Dengan meningkatkan nilai-tugas, efikasi-diri,
dan orientasi tujuan siswa, diharapkan dapat meningkatkan motivasi
berprestasi mereka. |
Metode |
Dalam pengumpulan data instrument
yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala nilai-tugas, skala
efikasi-diri, skala orientasi tujuan, dan skala motivasi berprestasi yang
digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dari MSLQM (Motivated
Strategies for Learning Questionaire Manual). |
Hasil |
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model trisula motivasi berprestasi merupakan model yang andal.
Nilai-tugas, efikasi-diri, dan orientasi tujuan, memiliki faktor loading
signifikan terhadap motivasi berprestasi. Efikasi-diri juga memiliki faktor
loading signifikan terhadap nilai-tugas dan orientasi tujuan |
Diskusi |
1.
Nilai-Tugas: Siswa yang menyadari manfaat materi pelajaran dan aktivitas
belajar dalam mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta
merasakan keasyikan dalam proses pembelajaran, cenderung dapat meningkatkan
motivasi berprestasi menjadi tinggi. 2.
Efikasi-Diri: Tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuan mereka mempengaruhi
motivasi berprestasi. 3.
Orientasi Tujuan: Tujuan siswa dalam belajar, baik tujuan masteri (penguasaan
kompetensi) maupun tujuan performansi (memperoleh peringkat tinggi),
memengaruhi motivasi berprestasi. 4.
Nilai Ekstrinsik: Meskipun nilai ekstrinsik (nilai guna) memiliki peran yang
lebih lemah dalam memengaruhi motivasi berprestasi dibandingkan dengan nilai
intrinsik dan spiritual, pengakuan atau penghargaan dari pihak lain masih
memiliki pengaruh penting terutama dalam budaya masyarakat yang memberi nilai
tinggi pada penerimaan sosial. 5.
Tujuan Performansi Lebih
Mudah Diukur: Tujuan performansi lebih
mudah diukur dibandingkan tujuan masteri, sehingga dapat memberikan umpan
balik yang lebih jelas terhadap pencapaian siswa. Hal ini juga dapat
memotivasi siswa untuk berprestasi lebih tinggi |
0 komentar:
Posting Komentar