19.9.23

MERINGKAS JURNAL (ESSAI 2)

 



 

Septi Ambarwati

21310410117

 Dosen Pengampu  Dr. Arundati Shinta, MA

Psikologi Inovasi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Topik

Motivasi Berprestasi, Mahasiswa Berprestasi, Keluarga Tidak Mampu, Penelitian Kualitatif dengan Metode Studi Kasus.

Sumber

Haryani, R., Tairas, M.M.W. (2014). Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Tidakmampu secara Ekonomi. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol 3 , No. 01 , April 2014, 30 –36.

Permasalahan

Data dari TIMSS (Trend in International Mathematics and Science Study) tahun 2003 menunjukan skor tes dari sekolah yang sebagian muridnya berasal dari keluarga tidak mampu. Semakin besar tingkat kemiskinan siswa dari satu sekolah, semakin rendah skor tes yang diperoleh. Akan tetapi ditemukan siswa atau mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi tapi bisa berprestasi. Penelitian ini meneliti faktor apa saja yang bisa meningkatkan motivasi mahasiswa dari keluarga tidakmampu untuk berprestasi. Adapun motivasi tersebut, diantaranya adalah kebutuhan dari seorang individu menyelesaikan sesuatu yang sulit dengan baik dan mandiri, menghadapi rintangan dan mencapai standar yang tinggi, dan keberanian untuk bersaing.

Tujuan penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana terbentuknya motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

Isi

·   Departemen Pendidikan Nasional secara umum memberikan kriteria mengenai mahasiswa berprestasi, yaitu mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bersikap positif, serta ber[1]jiwa Pancasila (Depdiknas, 2010). Secara khusus, kriteria mahasiswa berprestasi tersebut dapat dilihat dari: 1) IPK, 2) karya tulis ilmiah, 3) aktif dalam kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler, 4) dapat berbahasa Inggris dengan baik, serta 5) kepribadian.

·   Motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti bergerak. Dalam ilmu psikologi tujuan mempelajari motivasi adalah mencari tahu penyebab dan alasan yang membuat individu melakukan apa yang akan dilakukan. Sementara itu psikolog mengemukakan motivasi merujuk pada suatu proses dalam diri manusia atau hewan yang menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju suatu tujuan atau bergerak menjauhi situasi yang tidak menyenangkan.  Gage dan Berliner (1984) menyatakan bahwa istilah motivasi berkaitan dengan situasi dimana seseorang menjadi tergugah (aroused) dan kemudian mengarahkan perilaku tersebut pada suatu tujuan tertentu.

·      Studi percobaan mengenai motivasi berprestasi bermula dari taksonomi Murray mengenai sistem kebutuhan dan dilanjutkan dengan pengembangan TAT untuk mengetahui gambaran motivasi seseorang. Murray mendefinisikan n-ach sebagai kebutuhan untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, menguasai sesuatu dengan cepat dan mandiri, menyelesaikan permasalahan dan mencapai standar yang tinggi, menantang diri sendiri, bersaing dan mengungguli orang lain, mengembangkan penguasaan atas objek fisik, kemanusiaan, dan ide, serta melakukan semua hal tersebut sebagai kebanggaan, dengan latihan-latihan yang baik (Hall dan Lindsay, 1978).

·     Tingginya kebutuhan berprestasi ditunjukan dengan usaha untuk selalu menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun dengan baik dan mandiri, menanggulangi kesulitan-kesulitan yang menghalangi, mencapai standar yang tinggi, serta keberanian untuk melakukan persaingan.

·      McClelland (1987) mengatakan bahwa motivasi berprestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi : kemingkunan unutk uskses, ketkuatan akan kegagalana, value, self-efficcacy, sert usia, pengalan dan jenis kelamin. Sementara faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, keluarga serta teman.

 

Metode

·         Ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.

·    Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.

·   Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap ketiga subjek serta dokumentasi dan arsip.

Hasil

· Hasil menunjukan bahwa faktor intrinsic serta ekstrinsik yang berpengaruh dalam motivasi berprestasi pada mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.

·       Ada faktor awal yang mempengaruhi yaitu faktor eksternal, diantaranya keluarga atau pihak sekolah.

·   Faktor intrinsic muncul ketika faktor awal tadi berhasil diraih berupa kemungkinan untuk sukses ingin mereka raih.

·      Faktor lingkungan, sekolah, keluarga, teman juga memberikan pengaruh yang lebih besar setelah faktor awal dan faktor intrinsic muncul, terutama kondisi ekonomi membuat mereka ingin berhasil dan berharap mampu memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

·  Faktor ekternal laih yang juga memberi pengaruh diantaranya pengalaman yang dimiliki oleh orang lain dan membuat mereka terinspirasi dan termotivasi untuk sukses juga. Bagi mereka orang yang lebih dulu sukses dapat merubah cara pandang individu terhadap prestasi dan mempengaruhi perilaku mereka terhadap pencapaian prestasi selanjutnya. Disamping itu penguatan juga didapatkan dari nasehat-nasehat guru, dosen, orang tua, dan teman. Dari nasehat tersebut mereka semakin yakin dan termotivasi untuk berprestasi.

Dikusi

·  Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi bisa berupa faktor ekstrinsik dan faktor intrinsic.

·    Faktor intrinsik yang berperan diantaranya adalah kemungkinan untuk sukses, self efficcancy, value, serta pengalaman sebelumnya.

·  Faktor ekstrinsik yang berperan diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah dan teman.

·     Faktor ekstrinsik lain yang berperan dalam motivasi berprestasi subjek adalah reward, orang yang lebih dulu sukses atau berprestasi, kegiatan ekstra kulikuler, training ESQ, buku, internet dan fenomena di sekitar individu.

·   Terbentuknya motivasi berprestasi muncul pada usia anak-anak dari pengaruh dorongan keluarga dan sekolah.

·     Saat memasuki fase remaja, usia SMP muncul faktor internal atau dari dalam diri sendiri. Semakin muncul seiring bertambahnya pengalaman diri sendiri.

·       Faktor teman dan lingkungan sekitar individu berupa nasehat juga dapat merubah cara pandang seseorang untuk lebih berprestasi dan mempengaruhi perilaku mereka terhadap pencapaian prestasi selanjutnya.

 


0 komentar:

Posting Komentar