Nama
:
Septi Ambarwati
NIM : 21310410117
Tugas : Essai 2
Nama Tugas : Meringkas Jurnal
Nama Dosen : Dr. Arundati Shinta, MA
Topik |
Motivasi Berprestasi, Mahasiswa Berprestasi, Keluarga Tidak Mampu, Penelitian
Kualitatif dengan Metode Studi Kasus. |
Sumber |
Haryani, R., Tairas, M.M.W. (2014). Motivasi Berprestasi pada
Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Tidakmampu secara Ekonomi. Jurnal
Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol 3 , No. 01 , April 2014, 30 –36. |
Permasalahan |
Data dari TIMSS (Trend in International
Mathematics and Science Study) tahun 2003 menunjukan skor tes dari
sekolah yang sebagian muridnya berasal dari keluarga tidak mampu. Semakin besar
tingkat kemiskinan siswa dari satu sekolah, semakin rendah skor tes yang diperoleh.
Akan tetapi ditemukan siswa atau mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak
mampu secara ekonomi tapi bisa berprestasi. Penelitian ini meneliti faktor
apa saja yang bisa meningkatkan motivasi mahasiswa dari keluarga tidakmampu
untuk berprestasi. Adapun motivasi tersebut, diantaranya adalah kebutuhan
dari seorang individu menyelesaikan sesuatu yang sulit dengan baik dan
mandiri, menghadapi rintangan dan mencapai standar yang tinggi, dan
keberanian untuk bersaing. |
Tujuan penelitian |
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
bagaimana terbentuknya motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berasal dari
keluarga tidak mampu secara ekonomi. |
Isi |
· Departemen Pendidikan Nasional secara umum
memberikan kriteria mengenai mahasiswa berprestasi, yaitu mahasiswa yang
berhasil mencapai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik, mampu
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bersikap positif,
serta ber[1]jiwa Pancasila
(Depdiknas, 2010). Secara khusus, kriteria mahasiswa berprestasi tersebut
dapat dilihat dari: 1) IPK, 2) karya tulis ilmiah, 3) aktif dalam kegiatan
kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler, 4) dapat berbahasa Inggris
dengan baik, serta 5) kepribadian. · Motivasi berasal
dari bahasa latin yang berarti bergerak. Dalam ilmu psikologi tujuan mempelajari
motivasi adalah mencari tahu penyebab dan alasan yang membuat individu
melakukan apa yang akan dilakukan. Sementara itu psikolog mengemukakan
motivasi merujuk pada suatu proses dalam diri manusia atau hewan yang
menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju suatu tujuan atau bergerak
menjauhi situasi yang tidak menyenangkan. Gage dan Berliner (1984) menyatakan bahwa
istilah motivasi berkaitan dengan situasi dimana seseorang menjadi tergugah (aroused)
dan kemudian mengarahkan perilaku tersebut pada suatu tujuan tertentu. · Studi percobaan mengenai motivasi berprestasi
bermula dari taksonomi Murray mengenai sistem kebutuhan dan dilanjutkan
dengan pengembangan TAT untuk mengetahui gambaran motivasi seseorang. Murray
mendefinisikan n-ach sebagai kebutuhan untuk menyelesaikan sesuatu yang
sulit, menguasai sesuatu dengan cepat dan mandiri, menyelesaikan permasalahan
dan mencapai standar yang tinggi, menantang diri sendiri, bersaing dan
mengungguli orang lain, mengembangkan penguasaan atas objek fisik,
kemanusiaan, dan ide, serta melakukan semua hal tersebut sebagai kebanggaan,
dengan latihan-latihan yang baik (Hall dan Lindsay, 1978). · Tingginya kebutuhan berprestasi ditunjukan dengan
usaha untuk selalu menyelesaikan tugas yang sulit sekalipun dengan baik dan
mandiri, menanggulangi kesulitan-kesulitan yang menghalangi, mencapai standar
yang tinggi, serta keberanian untuk melakukan persaingan. · McClelland (1987) mengatakan bahwa motivasi
berprestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi : kemingkunan unutk uskses, ketkuatan
akan kegagalana, value, self-efficcacy, sert usia, pengalan dan jenis
kelamin. Sementara faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, keluarga
serta teman. |
Metode |
·
Ini
adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. · Subjek
dalam penelitian ini adalah tiga orang mahasiswa berprestasi yang berasal
dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. · Data
diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap ketiga subjek serta dokumentasi
dan arsip. |
Hasil |
· Hasil
menunjukan bahwa faktor intrinsic serta ekstrinsik yang berpengaruh dalam
motivasi berprestasi pada mahasiswa tidak mampu secara ekonomi. · Ada
faktor awal yang mempengaruhi yaitu faktor eksternal, diantaranya keluarga
atau pihak sekolah. · Faktor intrinsic
muncul ketika faktor awal tadi berhasil diraih berupa kemungkinan untuk
sukses ingin mereka raih. · Faktor
lingkungan, sekolah, keluarga, teman juga memberikan pengaruh yang lebih besar
setelah faktor awal dan faktor intrinsic muncul, terutama kondisi ekonomi
membuat mereka ingin berhasil dan berharap mampu memperbaiki kondisi ekonomi
keluarga. · Faktor
ekternal laih yang juga memberi pengaruh diantaranya pengalaman yang dimiliki
oleh orang lain dan membuat mereka terinspirasi dan termotivasi untuk sukses
juga. Bagi mereka orang yang lebih dulu sukses dapat merubah cara pandang
individu terhadap prestasi dan mempengaruhi perilaku mereka terhadap
pencapaian prestasi selanjutnya. Disamping itu penguatan juga didapatkan dari
nasehat-nasehat guru, dosen, orang tua, dan teman. Dari nasehat tersebut
mereka semakin yakin dan termotivasi untuk berprestasi. |
Dikusi |
· Adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi bisa berupa faktor ekstrinsik dan faktor intrinsic. · Faktor intrinsik yang
berperan diantaranya adalah kemungkinan untuk sukses, self efficcancy,
value, serta pengalaman sebelumnya. · Faktor ekstrinsik yang
berperan diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah dan teman. · Faktor ekstrinsik lain
yang berperan dalam motivasi berprestasi subjek adalah reward, orang yang
lebih dulu sukses atau berprestasi, kegiatan ekstra kulikuler, training ESQ, buku,
internet dan fenomena di sekitar individu. · Terbentuknya motivasi berprestasi
muncul pada usia anak-anak dari pengaruh dorongan keluarga dan sekolah. · Saat memasuki fase remaja,
usia SMP muncul faktor internal atau dari dalam diri sendiri. Semakin muncul
seiring bertambahnya pengalaman diri sendiri. · Faktor teman dan
lingkungan sekitar individu berupa nasehat juga dapat merubah cara pandang
seseorang untuk lebih berprestasi dan mempengaruhi perilaku mereka terhadap
pencapaian prestasi selanjutnya. |
0 komentar:
Posting Komentar