14.9.23

HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN TUJUAN, SELF-EFFICACY DAN KINERJA Psikologi Inovasi Esai 2, Meringkas Jurnal Motivasi, Arundati Shinta

                 HUBUNGAN ANTARA PENETAPAN TUJUAN, SELF-EFFICACY DAN KINERJA

Marfino Hamzah ( 21310410055 )

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta



Topik

Hubungan antara Penetapan Tujuan dan Self-Efficacy terhadap Kinerja Individu

Sumber

Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Volume 16, Nomor 2, September 2009, oleh Tutuk Ari Arsanti. 

Perma- salahan

Penelitian ini berfokus pada hubungan antara penetapan tujuan dan self-efficacy dengan kinerja individu, serta bagaimana faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dalam konteks kinerja, yang dimana Masih terdapat kesenjangan secara teoritis dalam menjelaskan bagaimana penetapan tujuan mempengaruhi kinerja, dan bagaimana faktor internal individu dapat mempengaruhi kinerja.

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua hipotesis: 1) apakah penetapan tujuan berpengaruh terhadap kinerja, dan 2) apakah self-efficacy berpengaruh terhadap kinerja, serta menguji hubungan antara penetapan tujuan, self-efficacy, dan kinerja.

 

Isi

Penelitian ini mencatat bahwa hasil penelitian sebelumnya tentang hubungan antara penetapan tujuan dan kinerja telah menunjukkan inkonsistensi. Sementara itu, self-efficacy telah diidentifikasi sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja secara positif. Penelitian ini mencoba menguji keduanya dan melihat bagaimana interaksi antara faktor situasional (penetapan tujuan) dan faktor personal (self-efficacy) memengaruhi kinerja individu,dengan menggunakan eksperimen laboratorium dengan melibatkan banyak mahasiswa. Anagram digunakan dalam eksperimen sebagai tugas individu dan perlakuan penetapan tujuan. Self-efficacy diukur dengan 17 item, yang diadaptasi dan dimodifikasi dari Shere, dkk. (1982). Kinerja diukur dengan skor yang dicapai oleh peserta dalam permainan. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel. ANOVA digunakan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara penetapan tujuan dan kinerja. Regresi linier digunakan untuk menguji hubungan antara self-efficacy dan kinerja.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan melibatkan mahasiswa sebagai partisipan. Eksperimen dilakukan di dalam kelas, dan tugas anagram digunakan untuk mengukur kinerja. Penelitian juga mencatat bahwa mahasiswa tidak terlibat dalam menetapkan tujuan. Self-efficacy diukur dengan 17 item, yang diadaptasi dan dimodifikasi dari Shere, dkk. (1982). Kinerja diukur dengan skor yang dicapai oleh peserta dalam permainan. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel. ANOVA digunakan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara penetapan tujuan dan kinerja. Regresi linier digunakan untuk menguji hubungan antara self-efficacy dan kinerja.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan tujuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja, sedangkan hubungan antara self-efficacy dan kinerja signifikan, yang bertentangan dengan teori, mengatakan bahwa penetapan tujuan yang sulit akan meningkatkan kinerja. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa self-efficacy berhubungan positif secara signifikan dengan kinerja, mendukung hipotesis bahwa self-efficacy dapat meningkatkan kinerja individu.

Dikusi

Penelitian ini mengemukakan beberapa keterbatasan, termasuk penggunaan mahasiswa sebagai partisipan, pelaksanaan eksperimen di dalam kelas, dan ketidaklibatan partisipan dalam menetapkan tujuan. Namun, penelitian ini menggarisbawahi relevansi penggunaan mahasiswa sebagai partisipan dalam konteks eksperimen ini. Selain itu, penelitian ini memberikan dukungan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang mengidentifikasi hubungan positif antara self-efficacy dan kinerja. Penulis menyarankan penelitian selanjutnya dapat mengatasi keterbatasan ini dan mengeksplorasi hubungan lebih lanjut antara faktor-faktor psikologis dan kinerja, serta memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang lebih luas terhadap teori penetapan tujuan sebagai alat untuk memotivasi serta bagaimana faktor internal yaitu self-efficacy berperan dalam peningkatan kinerja. Meskipun penetapan tujuan sulit dan spesifik mengarah pada pencapaian kinerja dan kepuasan yang lebih tinggi daripada penetapan tujuan yang abstrak, namun demikian masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara penetapan tujuan dan kinerja. Self-efficacy merupakan variabel yang dapat mempengaruhi kinerja secara langsung. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memperhatikan faktor-faktor internal individu seperti self-efficacy dalam meningkatkan kinerja.

0 komentar:

Posting Komentar