1.5.23

Meringkas Jurnal 1

 Meringkas Jurnal 1

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah TPS (Teknik Penyusunan Skripsi)

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

Oleh: Langgeng Dwi Hartono (20310410063)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta





Topik

Kematangan Emosi, Kontrol Diri, dan Perilaku Agresif Pada Anggota Korps Brigade Mobil Dalam Menangani Huru Hara

Sumber

Asmoro, Rian, A. R., Matulessy, A. & Meiyuntariningsih. (2018). Kematangan Emosi, Kontrol Diri, dan Perilaku Agresif Pada Anggota Korps Brigade Mobil Dalam Menangani Huru Hara. Jurnal Psikologi dan Terapan. 9(1), Agustus 2018, 39-48.

Permasalahan

     Tindakan agresif dari anggota Brimob tidak jarang terjadi dalam pelaksanaan tugasnya. Dalam pengamanan unjuk rasa ketika terjadi kerusuhan seringkali anggota Brimob tergelincir pada tindakan agresi yang  mengakibatkan timbulnya korban kekerasan pada masa pengunjuk rasa. Salah satu penyebab munculnya perilaku agresi adalah faktor kontrol diri. Anggota Brimob yang memiliki kontrol diri yang baik akan mampu mengendalikan perilaku saat menangani huru hara di lapangan guna mencapai kualitas dalam pencapaian tugas sebagai pengayom masyarakat. Faktor lain penyeban munculnya perilaku agresi adalah kematangan emosi. kondisi emosi positif pada para anggota Brimob penting dimiliki agar mereka dapat menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban tanpa menggunakan tindakan agresif. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menguji apakah ada hubungan antara kematangan emosi dan kontrol diri dengan perilaku agresif anggota Brimob dalam menangani huru-hara.

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi, kontrol diri dan perilaku agresif.

Metode penelitian

     Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisa data menggunakan teknik analisis regresi ganda, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh beberapa prediktor terhadap kriteria.

     Subyek penelitian dalam penelitian ini sejumlah 80 orang anggota Brimob dari keseluruhan jumlah anggota-nya sebanyak 110 orang dengan pertimbangan bahwa para anggota Brimob ini memiliki pengalaman dan reputasi yang tinggi dalam menangani huru-hara. Seluruh subjek merupakan anggota Kompi 2 Batalyon A Pelopor yang bermarkas di Kecamatan Tandes Surabaya Barat.

     Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive random sampling. Pengumpulan data di-lakukan dengan menggunakan skala yaitu skala kematangan emosi, skala kontrol diri dan skala perilaku agresif.

     Angket dalam penelitian ini dikontruksi oleh peneliti dengan mengacu pada model Likert. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik multiple regression.

 

Hasil

     Koefisien korelasi antara perilaku agresif dengan kematangan emosi adalah -0,336 dengan p = 0,00, yang berarti kematangan emosi berpengaruh negatif terhadap perilaku agresif. Sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada kematangan emosi memiliki peran terhadap perilaku agresif anggota Brimob dalam menangani huru hara. Dengan demikian hipotesis penelitian kedua diterima. Koefisien korelasi negatif tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kematangan emosi yang dimiliki anggota Brimob maka semakin rendah perilaku agresif yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah kematangan emosi yang dimiliki anggota Brimob maka semakin tinggi perilaku agresif yang dimilikinya.

     Koefisien korelasi antara perilaku agresif dengan kontrol diri adalah -0,409 dengan p = 0,00, yang berarti kontrol diri memiliki peran negatif terhadap perilaku agresif. Nilai signifikansi 0,000 < dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh kontrol diri terhadap perilaku agresif anggota Brimob dalam menangani huru hara. Dengan demikian hipotesis penelitian ketiga diterima. Koefisien korelasi negatif tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki anggota Brimob maka semakin rendah pula perilaku agresifnya, begitu juga sebaliknya semakin rendah kontrol diri yang dimiliki anggota Brimob maka semakin tinggi perilaku agresif yang dimiliki.

Diskusi

    Berdasarkan penelitian ada hubungan negatif antara kematangan emosi dan perilaku agresi anggota Brimob. Artinya, semakin tinggi kematangan emosi yang dimiliki anggota Brimob maka semakin rendah perilaku agresif yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah kematangan emosi yang dimiliki anggota Brimob maka semakin tinggi perilaku agresif yang dimilikinya.

     Anggota Brimob yang memiliki kematangan emosi yang baik cenderung dapat menempatkan diri dalam posisi yang baik, hingga merek dapat mengendalikan emosinya dan berpikir secara objektif.

     Ciri-ciri anggota Brimob yang memiliki kematangan emosi yang baik yaitu orang yang matang emosinya dapat menerima baik keadaan dirinya maupun keadaan orang lain apa adanya, objektif, tidak impulsif dapat merespon stimulus dengan cara berpikir baik, dapat mengatur pikirannya, untuk memberikan tanggapan stimulus yang mengenai dirinya, dapat mengontrol emosinya dengan baik, dapat mengontrol ekspresi emosinya, bersifat sabar, penuh pengertian, pada umumnya memiliki tanggung jawab yang baik, dapat berdiri sendiri, tidak mudah mengalami frustasi, dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian. Anggota Brimob yang memiliki kematangan emosi yang baik akan mampu mengurangi perilaku agresif dalam menangani huru hara.

     Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku agresi anggota Brimob. Artinya, semakin tinggi kontrol diri yang dimiliki anggota Brimob maka semakin rendah pula perilaku agresifnya, begitu juga sebaliknya semakin rendah kontrol diri yang dimiliki anggota Brimob maka semakin tinggi perilaku agresif yang dimiliki.

     Anggota Brimob yang memiliki kontrol diri yang baik cenderung dapat mengendalikan diri kearah yang positif dan tidak merugikan. Individu akan dapat mengontrol dirinya bila individu tersebut belajar bagaimana menerima atau menolak respon yang masuk. Anggota Brimob yang memiliki kontrol diri yang baik cenderung mampu mengurangi perilaku agresif dalam menangani huru hara.

 


0 komentar:

Posting Komentar